Khofifah: Malang Raya Masih Belum Layak New Normal

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan masa transisi New Normal di Malang Raya kembali diperpanjang hingga satu pekan ke depan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Foto: Tagar/Moh Badar Risqullah)

Malang - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan Malang Raya masih belum bisa menerapkan new normal dan masa transisi harus diperpanjang hingga pekan depan. Alasannya masih tingginya tingkat penyebaran serta jumlah kasus pasien konfirmasi positif Covid-19 atau virus corona.

Sesuai data Gugus Tugas Covid-19 Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), jumlah pasien konfirmasi virus corona di Malang Raya tercatat mencapai 346 orang dengan didominasi dari klaster keluarga. Rinciannya yaitu sebanyak 128 orang di Kota Malang, 164 orang di Kabupaten Malang dan 54 orang di Kota Batu.

Sehingga, masih harus (menjalani masa) transisi menuju new normal.

Sedangkan sesuai peta seberan virus corona di Jawa Timur, Khofifah menyebutkan wilayah Malang Raya secara keseluruhan masih terbilang masuk zona oranye atau risiko sedang. Rinciannya yaitu Kota Malang serta Kota Batu zona oranye dan Kabupaten Malang zona merah atau risiko tinggi.

"Sehingga, masih harus (menjalani masa) transisi menuju new normal," ungkapnya dalam rapat koordinasi evaluasi transisi new normal bersam tiga Pemerintah Daerah (Pemda) Malang Raya di kantor Badan Koordinasi Wilayah Jatim III Malang, Sabtu, 20 Juni 2020.

Dia menyebutkan suatu daerah baru bisa menerapkan new normal jika sudah dinyatakan masuk zona hijau. Artinya, bahwa jika masih zona kuning, zona oranye ataupun zona merah masih belum bisa menerapkan new normal.

Oleh karena itu, Khofifah meminta masyarakat Malang Raya bisa disiplin mematuhi protokol kesehatan dengan tetap mengenakan masker, cuci tangan serta physical distancing untuk mencegah penyebaran virus corona. Sebagaimana pesan Panglima TNI Hadi Tjahjanto, disebutkannya bahwa garda terdepan mencegah penyebaran dan vaksin virus corona adalah kedisiplinan masyarakat itu sendiri.

"Beliau berpesan agar disampaikan ke masyarakat. Sebelum vaksin (obat) virus corona ditemukan, vaksin paling ampuh adalah kedisiplinan masyarakat (mematuhi protokol kesehatan) itu sendiri," tuturnya.

Jika demikian, bukan tidak Malang Raya dikatakannya bisa segera masuk zona hijau dan menerapkan new normal. Sehingga, bukan tidak mungkin pula bisa menjadi percontohan daerah lain dalam penanganan virus corona.

Menanggapi itu, tiga Pemda Malang Raya pun mengaku sudah siap agar masyarakat bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya dengan terus menerus melakukan sosialisasi dan menguatkan kampung tangguh di masing-masing desa dan kelurahan.

Bupati Malang Sanusi mengaku pihaknya sudah siap mendisiplinkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan melalui penerapan Kampung Tangguh Semeru di 19 kecamatan. Melalui hal tersebut pun diklaimnya cukup ampuh dengan tercatat 16 kecamatan sudah masuk zona hijau.

"Kami buktikan. Dari 19 kecamatan yang awalnya zona merah. Saat ini hanya tingal 3 kecamatan yang masih zona merah (dan sisanya sudah zona hijau)," kata dia.

Senada disampaikan Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko bahwa sudah menyiapkan beberapa langkah yaitu menguatkan dan meratakan penerapan Kampung Tangguh Semeru di semua wilayah. Dengan harapan agar secepatnya bisa masuk zona kuning dan kemudian zona hijau.

"Seperti di Kelurahan Mergosono itu kan masih belum terbentuk. Kami akan upayakan bisa segera Kampung Tangguh," ujarnya.

Dia juga menyampaikan Pemerintah Kota Malang akan menggencarkan operasi gabungan untuk melakukan razia agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-harinya. Hal itu dikatakannya karena melihat klaster keluarga mendominasi penambahan kasus pasien konfirmasi positif virus corona dalam dua pekan ini.

"Operasi gabungan akan melakukan razia di tempat-tempat tertentu. Kalau ditemukan ada masyarakat tidak menerapkan protokol kesehatan. Maka akan diingatkan hingga langsung di rapid test," tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko menyebutkan dalam masa transisi new normal ini sangat ketat dan selektif memberikan izin tempat-tempat usaha maupun wisata untuk bisa beraktivitas kembali. Salah satunya harus lolos verifikasi tim khusus yang dibentuknya dengan terdiri dari unsur Gugus Tugas Covid-19 Kota Batu, TNI dan Polri.

"Jadi, kalau mau buka harus ada verifikasi dari kami. Misalnya, dari 50 hotel yang mengajukan untuk beroperasi kembali. Baru 20 hotel yang kami izinkan," tuturnya.

Hal itu dilakukannya karena melihat Kota Batu merupakan tempat rujukan wisata dengan beragam tempat penginapannya. Sehingga, kata Dewanti, perlu ada verifikasi tadi sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona di hotel hingga tempat wisata. []

Berita terkait
RS Rujukan Covid-19 di Malang Terancam Overload
Gugus Tugas Covid-19 Kota Malang mencatat saat ini hanya tersisa tujuh tempat tidur di RS rujukan Covid-19 untuk mengisolasi dan merawat pasien.
Penanganan Covid-19 Malang Raya Sebatas Seremonial
Sosiolog Universitas Muhammadiyah Malang menilai tidak efektifnya penanganan Covid-19 dikarenakan sering mengubah kebijakan membingungkan warga.
BB Illegal Logging di Hutan Sendiki Malang Hilang
Profauna Indonesia menyayangkan ada barang bukti illegal Logging di Hotel Sendiki Malang berupa sepeda motor dan balok kayu raib.
0
Gempa di Afghanistan Akibatkan 1.000 Orang Lebih Tewas
Gempa kuat di kawasan pegunungan di bagian tenggara Afghanistan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan mencederai ratusan lainnya