Khofifah Ingatkan Kepala Daerah Waspada Virus Corona

Khofifah Indar Parawansa sudah mengeluarkan surat edaran untuk kepala daerah di Jawa Timur agar mengantisipasi masuknya virus Corona
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di kantor Kemendagri Jakarta, Jumat, 17 Januari 2020. (Foto: Dokumen/Tagar/Edy Syarif).

Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta bupati dan wali kota se-Jatim agar mewaspadai mewabahnya virus corona di China. Khofifah mengaku hingga saat ini di Jawa Timur tidak ada indikasi masuknya penyakit pneumonia akibat novel coronavirus.

Khofifah mengaku Pemprov Jawa Timur sudah melakukan pengawasan ketat dan pengendalian penyakit menyikapi dengan menjaga pintu masuk seperti di bandara dan pelaabuhan.

"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada indikasi penderita coronavirus masuk ke Jawa Timur. Kita semua tetap waspada dan siap siaga," tegas Khofifah, melalui keterangan tertulisnya kepada Tagar, Jumat 24 Januari 2020.

Ia mengatakan Pemprov Jatim sebelumnya telah menerima SE Nomor: PM.04.02/III/43/2020 tanggal 5 Januari 2020 dari Kementerian Kesehatan RI melalui Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada indikasi penderita coronavirus masuk ke Jawa Timur.

Dalam SE yang ditujukan kepada seluruh Dinas Kesehatan Provinsi dan Kantor Kesehatan Pelabuhan, RS Umum Daerah dan Laboratorium tersebut, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran virus penyebab penyakit radang paru atau pneumonia.

"Menindaklanjuti SE itu kami telah menugaskan Kepala Dinas Kesehatan Jati. untuk meningkatkan kewaspadaan di seluruh sistem layanan kesehatan," tuturnya.

Pemprov sendiri sudah menyiagakan Tim Gerak Cepat untuk penyakit nenular yang dikoordinir oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Selain itu, juga koordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk meningkatkan kewaspadaan khususnya pada pengawasan alat angkut, orang dan barang yang berasal dari Tiongkok.

"Thermal scanner diaktifkan selama 7 hari 24 jam di terminal kedatangan internasional di Terminal 2 Juanda," katanya.

Masyarakat yang terdeteksi suhu badannya diatas 38 derajat celcius, disertai demam, batuk, sesak dan gejala pneomonia akut (berat) lainnya, maka akan dilakukan tindakan karantina. Selanjutnya dirujuk ke RSUD dr Soetomo dan dilakukan desinfeksi terhadap alat angkut (pesawat).

Seluruh penumpang dan crew pesawat dari China akan diberi blanko HAC (Health Alert Card). Hal ini untuk melaporkan dan mencatat setiap kedatangan penumpang dan crew dari Tiongkok.

Hingga saat ini Dinkes Pemprov Jatim juga terus aktif memantau perkembangan kasus di dunia melalui website resmi: who.net/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/situation-reports) dan infeksiemerging.kemenkes.go.id.

Masyarakat diminta agar tetap tenang, dan beraktifitas normal. Meski demikian, masyarakat harus waspada bila mengalami gejala yang mengarah pada penyakit pneumonia mulai demam, batuk dan sesak napas.

Selain itu Khofifah juga mengingatkan masyarakat agar tetap menjaga kesehatan melalui Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Jika ada gejala pneumonia sebaiknya warga segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit. []

Berita terkait
Harga Cabai Naik Tak Pengaruhi Produksi Pecel Kediri
Perajin bumbu pecel di Kediri mengaku penurunan harga kacang bisa menutupi biaya produksi saat harga cabai melambung tinggi.
Ayah ZA Ikhlas Anaknya Divonis Pembinaan di Malang
Ayah ZA mengaku tidak akan mengajukan banding dan menerima vonis hakin Pengadilan Negeri Kepanjen Malang.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.