TAGAR.id, Jakarta - Ketua Umum Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI), Bahtiar mengatakan bahwa buku yang berjudul ‘Dinamika Pemerintahan di Papua’ adalah karya cipta anak Bangsa Indonesia yang di tulis oleh Muhammad Musa’ad yang juga menjabat sebagai Pj. Gubernur Papua Barat Daya, yang mengupas tuntas dengan dilengkapi data dan informasi yang sangat akurat tentang perkembangan pemerintahan di Papua. Mulai dari abad 14 dari jaman Sriwuijaya sampai saat ini adanya pemekaran di Papua.
“Menurut saya buku ini sangat berkelas. Ditulis oleh seorang Birokrat di Papua yang juga Ilmuan. Beliau kebetulan adalah ketua MIPI provinisi Papua. Buku ini bukan buku kelas lokal Papua. Ini kelas Nasional dan buku ini bermanfaat bagi banyak orang bukan hanya di kami di MIPI. Kami tentu bangga karena beliau warga MIPI dari Papua," ucap Bahtiar yang juga menjabat sebagai Dirjen Politik dan PUM Kemendagri.
Kita akan distribusikan buku ini ke perpustakaan-perpustakaan, di sekolah-sekolah supaya anak-anak didik kita paling tidak dari tingkat SMA, termasuk Mahasiswa/Mahasiswi bisa memahami dengan baik tentang sejarah Papua.
“Ini bermanfaat bagi referensi para ilmuan, riset atau siapapun termasuk kami yang bekerja di pemerintahan. Banyak hal yang terkait dengan kebijakan di Papua. Dengan memahami sejarah, perkembangan pemerintahan di sebuah daerah kita memahami dinamika, pergolakan bahkan disuatu daerah nanti kita bisa memilih kebijakan yang tepat," kata Bahtiar.
Hal ini disampaikannya dalam keterangannya dalam kegiatan Raker Pengurus Daerah MIPI Provinsi Papua Tahun 2023 dan Pembahasan dan Launching Buku ‘Dinamika Pemerintahan Di Papua’. di Hotel Aston, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Rabu, 1 Maret 2023.
Sebagai informasi Bahtiar menerangkan, sebagai mantan Ketua Tim Teknis pemerintah yang menyusun undang-undang pemekaran Papua. Pada saat pembahasan terkait pemekaran Papua tidak menemukan dokumen yang cukup lengkap tentang Papua. Khususnya dari sejarah pemerintahan Papua.
“Di buku ini kawan-kawan semua bisa membaca semua informasi dan dokumen yang lengkap terkait sejarah Papua. Jadi tolong sebarkan kesemua orang," tandas Bahtiar.
“Buku ini pantas dan layak menjadi referensi utama kita. Kita berkewajiban membacanya. Mudah-mudahan nanti ada edisi digitalnya supaya masyarakat seluruh dunia biasa membacanya. Saya terus terang bangga sekali," pungkas Bahtiar.
Dalam kesempatan ini Muhammad Musa'ad sebagai penulis buku Dinamika Pemerintahan Di Papua mengucapkan terimakasih kepada Ketua Umum MIPI atas kehadirannya mensukseskan launching buku tersebut.
“Semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat di Papua, masyarakat di Indonesia maupun masyarakat Dunia," ujar Musa’ad.
Musa’ad menjelaskan sebenarnya ada 3 hal yang penting dalam penulisan buku ini. Yang pertama buku ini ditulis dengan tujuan meluruskan dispersepsi atau ada perbedaan persepsi antar berbagai komponen masyarakat terkait dengan keberadaan pemerintah di Provinsi Papua.
Kedua Musa’ad juga telah menemukan ternyata keberadaan provinsi Papua ini ada pemotongan sejarah. Sehingga buku ini sebenarnya ingin menunjukkan bahwa mungkin bisa menjadi bahan diskusi lebih konferhensif.
Ketiga dalam berbagai referensi ada dari berbagai ahli menyebutkan bahwa sebenarnya sejak jaman Sriwijaya dan sejak jaman Majapahit ini pemikiran tentang Satu Nusantara itu di dalamnya sudah masuk Papua.
“Jadi inilah sebenarnya saya ingin juga merangsang dan memotivasi berbagai pihak untuk mari kita duduk dan bisa menemukan kebenaran yang lebih hakiki. Kebenaran yang lebih benar tentang keberadaan Papau sehingga tidak ada lagi informasi yang simpang siur. Propaganda-propaganda yang saya juga luruskan di situ. Propaganda-propaganda yang dilakukan oleh pemerintah Belanda ketika kegagalan konferensi meja bundar. Itu menunjukkan bahwa memang ada upaya-upaya untuk memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia," terang Musa’ad.
“Kita akan distribusikan buku ini ke perpustakaan-perpustakaan, di sekolah-sekolah supaya anak-anak didik kita paling tidak dari tingkat SMA, termasuk Mahasiswa/Mahasiswi bisa memahami dengan baik tentang sejarah Papua," tambahnya.
“Pak Bahtiar akan membantu mengekspose menyebarluaskan buku ini sehingga banyak orang tau secara benar sejarah Papua. Sudah tidak berkomentar dengan asumsi-asumsi yang tidak didasarkan kepada data yang konferhensip dan akurat," tutup Musa’ad. []