Banten - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Banten KH.Bunyamin mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina agama islam. Menurut Bunyamin, islam adalah agama yang menganut kasih sayang untuk semua umat.
Kalau menyebut agama islam merupakan separatis atau radikalis jauh sekali dengan kebenaran dan fakta yang ada
"Tidak benar kalau komunitas muslim yang ada di negaranya sebagai separatis. Pernyataan ini sangat melukai umat islam dan memiliki dampak besar terhadap perdamaian dunia," ucap Ketua PW-NU Provinsi Banten KH.Bunyamin saat dihubungi Tagar lewat pesan WhatsaApnya, Minggu 1 November 2020.
Bunyamin meminta seluruh warga Nahdiyin khususnya yang ada di Banten agar bersikap tenang dan tak terprovokasi. Kata Bunyamin sangat tidak benar kalau islam diidentikan dengan kekerasan. Bunyamin menyebut, radikalisme dan ekstremisme jelas tak memiliki agama atau keyakinan.
"Kalau menyebut agama islam merupakan separatis atau radikalis jauh sekali dengan kebenaran dan fakta yang ada," ujarnya.
Sebelumnya sempat viral dan banyak kecaman terkait pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyebut bahwa islam merupakan agama yang krisis diberbagai dunia. Macron juga menuduh bahwa komunitas agama muslim yang ada di negaranya sebagai separatis.
Bahkan, kata Macron, ia tak akan berhenti membicarakan atau menerbitkan gambar kartun Nabi Muhammad S.A.W. Pernyataan itu, dikatakan Macron setelah merespon guru sejarah Samuel Party saat memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad S.A.W di hadapan murid-muridnya dalam pelajaran kebebasan berekspresi pada awal Oktober 2020.
Selanjutnya, seruan ajakan oleh sejumlah negara agar melakukan pemboikotan produk-produk Prancis juga muncul seperti dari negara Arab Saudi, Qatar, Kuait, dan Uni Emirat Arab (UEA), bahkan sejumlah supermarket di negara tersebut telah menarik produk-produk Prancis.
Merespon hal tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri juga telah melakukan hal serupa dengan mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron yang akan menerbitkan karikatur Nabi Muhammad SAW. Kecaman terhadap Marcon disampaikan langsung oleh Kemlu kepada Duta Beaar Prancis untuk Indonesia.
"Kemenlu telah memanggil Duta Besar Prancis. Kedua, dalam pertemuan tersebut Kemnlu telah menyampaikan kecaman terhadap Presiden Prancis yang telah menghina agama islam," terang Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah di Jakarta. []
Baca juga:
- Pesawat Airbus, Produk Prancis di Indonesia yang Diboikot
- Novel Bamukmin: Jangan Salahkan Umat Sweeping Warga Prancis
- Berkaca Kasus Prancis, PA 212 Teringat Ahok Bikin Perpecahan