Jakarta, (Tagar 6/8/2018) – Ketua Panitia Rapat Umum Relawan Jokowi Viktor S Sirait meminta kepada semua pihak agar tidak memperkeruh suasana terkait pidato Presiden Joko Widodo dalam acara Rapat Umum Relawan Jokowi di Sentul International Convention Center, Sabtu (4/8) lalu.
Dalam siaran pers yang diterima Tagar News, Senin (6/8), Viktor mengatakan pidato Jokowi yang mengajak relawan agar 'berani jika diajak berantem' adalah dalam konteks memberikan semangat bagi seluruh relawan agar jangan diam dan harus berani melawan ketika ada kebohongan, fitnah, dan hoax.
“Sebaiknya konteks pidato Bapak Jokowi jangan dilihat sepotong-sepotong namun harus dilihat secara utuh,” kata Viktor.
Dia menambahkan sebelum kalimat 'berani jika diajak berantem' itu diucapkan, Presiden Jokowi justru meminta kepada relawan untuk tidak membangun permusuhan, ujaran kebencian, memfitnah dan mencela, dan menjelekkan orang.
Selain itu, kata Viktor, Jokowi juga mengajak semua relawan menggalang persatuan, persaudaraan dan kerukunan karena hal itu merupakan anugerah yang harus disyukuri dan dijaga.
“Jadi tak mungkinlah Presiden Jokowi mengajak relawannya untuk ‘berantem’ secara fisik,” ujarnya.
Viktor meminta agar semua pihak harusnya menggunakan akal sehat, gunakan logika yang sehat, tidak memutarbalikkan fakta sehingga dinamika demokrasi di Indonesia akan semakin baik dan sehat ke depan.
Sebelumnya, arahan Presiden Jokowi kepada relawannya dalam acara Rapat Umum Relawan Jokowi di Sentul International Convention Center di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8) lalu ramai jadi pembahasan.
Beberapa partai menyayangkan pidato presiden tersebut yang dianggap mengajak relawannya untuk ‘berantem’.
Bahkan Partai Demokrat melalui Ketua Divisi Bidang Advokasi dan Hukum Ferdinand Hutahaean meminta Jokowi minta maaf dan menarik ucapannya tersebut. [o]