Jakarta - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyatakan persentase kesembuhan di Indonesia saat ini mencapai angka 71,5 persen dibandingkan rata-rata dunia 71,26 persen. Sementara, ia menyebut untuk kasus meninggal dunia menginjak angka 4,1 persen atau 8.230 kasus.
Ia menuturkan, sedangkan penambahan kasus baru per 8 September 2020, sebanyak 3.046 kasus. Untuk itu, target pemerintah saat ini meningkatkan jumlah angka kesembuhan masyarakat yang positif Covid-19 (C-19) di Tanah Air.
Dengan demikian kita tetap mendapatkan 100 persen, dengan persentase utama ialah kasus sembuh
"Target kita bersama memastikan jumlah kasus sembuhnya makin hari, makin tinggi. Dan jumlah kasus aktifnya, makin hari harus makin turun, sedangkan jumlah kasus meninggalnya, makin hari makin turun. Dengan demikian kita tetap mendapatkan 100 persen, dengan persentase utama ialah kasus sembuh," kata Wiku di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 8 September 2020.
Ia mengatakan, dalam seminggu terakhir ini, pada kasus positif ada kenaikan 18,6 persen. Dari sebelumnya 18.625 kasus menjadi 22.097 kasus. Ia menambahkan, kenaikan kasus tertinggi berada di Bali naik 100 persen, Sulawesi Selatan naik 84,4 persen, Riau naik 68,5 persen, DKI Jakarta naik 31 persen, dan Jawa Tengah naik 19,6 persen.
"Untuk kasus meninggal secara mingguan, terjadi penambahan 3 persen. Dari 663 kasus menjadi 683 kasus. Ada 5 provinsi dengan persentase kematian tertinggi adalah Jawa Timur (7,14 persen), Jawa Tengah (7,06 persen), Bengkulu (6,65 persen), Sumatera Selatan (5,95 persen) dan Nusa Tenggara Barat (5,9 persen), " ujar dia.
Wiku menyebut, angka kesembuhan per provinsi cenderung fluktuatif di setiap minggunya. Secara nasional, menurutnya, penambahan kasus sembuh mengalami penurunan 13,64 persen, dari 16.691 kasus menjadi 14.414 kasus.
- Baca juga: Satgas Sebut 74 Kabupaten - Kota Tanpa Kasus Aktif C-19
- Baca juga: Upaya Jokowi Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi C-19
"Ada 5 provinsi dengan kasus sembuh tertinggi yaitu DKI Jakarta (33.519 kasus), Jawa Timur (28.033 kasus), Jawa Tengah (10.018 kasus), Sulawesi Selatan (9.663 kasus) dan Kalimantan Selatan (6.802 kasus)," ucap Wiku. []
