Padang - Kebakaran yang menghanguskan toko pecah belah dan toko bangunan di kawasan Banda Olo dekat Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, ditaksir menimbulkan kerugian hingga Rp 1 miliar.
Penyebab api susah dipadamkan karena banyak plastik. Api hidup terus.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang Dedi Henidal mengatakan, jumlah bangunan yang terbakar hanya satu, yakni toko yang menjual kebutuhan pecah belah dan cat bangunan.
"Berdasarkan keterangan pemilik bangunan ini, katanya (kerugian) mencapai Rp 1 miliar," kata Dedi Henidal saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Selasa, 14 Juli 2020 malam.
Baca juga: Kebakaran Besar di Padang, Petugas Damkar Kewalahan
Menurut Dedi, proses pemadaman api cukup sulit karena isi dalam bangunan didominasi bahan yang terbuat dari plastik.
"Penyebab api susah dipadamkan karena banyak plastik. Api hidup terus, susah memadamkan api, satu lokasi saja kami bisa menghabiskan enam truk air dengan 30 ribu kubik. Ini bukan yang terbesar, namun yang rumit iya," katanya.
Meski demikian, pihaknya tidak mengalami permasalahan dalam pencarian air pada saat proses pemadaman dan pendinginan. Hanya saja, ramainya masyarakat yang tidak berkepentingan menyaksikan peristiwa itu membuat pihaknya sedikit kewalahan.
"Kendala bukan sumber air, karena dibantu dengan instansi lain. Banyak masyarakat yang menyaksikan peristiwa ini, sehingga terkesan menjadi wisata bencana," katanya.
Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran Besar di Padang
Dedi mengatakan, proses pemadaman api memakan waktu hingga tiga jam lamanya. Pihaknya mengerahkan sebanyak 112 personel di lokasi kejadian. "Sekarang sudah pendinginan," tuturnya. []