Kereta MRT, Wisata Murah dan Nyaman Keliling Jakarta

Gedung-gedung tinggi nan megah Jakarta bisa dirasakan dengan mata tenang dan takjub saat menikmati perjalanan menggunakan MRT.
Kereta Moda Raya Terpadu atau Mass Rapid Transit (MRT) saat berhenti di Lebak Bulus, Jakarta. (Foto: Tagar/Putra Abdul Fattah Hakim)

Jakarta - Hari itu, cuaca terlihat cukup cerah. Sinaran matahari seakan menyengat hingga ke pori-pori. Sesekali bertiup angin yang memberikan kesejukan. Hanya bermodal tas yang berisikan kamera dan sepeda motor, saya bergegas menuju stasiun Moda Raya Terpadu Jakarta (MRT) atau dalam bahasa Inggris disebut Jakarta Mass Rapid Transit.

Stasiun Lebak Bulus menjadi pilihan, karena stasiun itu berada tidak jauh dari tempat saya tinggal. Hanya membutuhkan waktu selama 10 menit, maka sudah tiba di stasiun tersebut.

Tiba di stasiun MRT,  rasa kagum mulai muncul, sebab kereta bawah tanah ini memiliki lingkungan yang bersih. Hal itu dapat dibuktikan dengan tidak ada terlihat sampah yang berserakan di sekitar stasiun. selain itu, MRT salah satu transportasi umum Indonesia yang memiliki fasilitas lengkap, mewah dan modern.

Untuk menggunakan armada transpotasi modern itu, kini baru tersedia 13 stasiun saja di antaranya yaitu, Stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, Sisingamangaraja, Senayan, Istora, Benhil, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.

MRTTampak pengunjung sedang melintas sebelum memasuki kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Lebak Bulus, Jakarta. (Foto: Tagar/Putra Abdul Fattah Hakim)

Harga untuk menggunakan jasa transportasi ini yaitu, Rp 3.000 untuk stasiun pertama dan Rp 1.000 untuk setiap stasiun selanjutnya. Bagi setiap penumpang juga dapat memakai kartu MRT yang telah disediakan, dengan membayar uang jaminan Rp 15.000 atau pun menggunakan kartu digital payment yang telah bekerjasama dengan MRT.

Saya sudah niatan dari dulu-dulu, tapi gak pernah kesampaian, baru sekarang.

Kali pertama menggunakan MRT, saya pun mencoba berkeliling ke seluruh stasiun. Ketika memesan tiket dari Lebak Bulus menuju stasiun akhir Bundaran HI, maka memakan biaya sebesar Rp 15.000 untuk biaya tiket dan Rp 15.000 buat uang jaminan kartu.

Tak jauh dari loket, bagi Anda yang mengunjungi lokasi ini maka akan melihat sejumlah outlet makanan yang berjejer di sekitaran stasiun. Bagi yang tidak sempat sarapan, jangan khawatir, sebab Anda tetap bisa membelinya di outlet-outlet sekeliling stasiun.

Sebelum memasuki area dalam MRT, setiap penumpang akan diperiksa oleh petugas yang berjaga di samping loket. Setelah selesai, maka diarahkan menuju tempat pemberhentian kereta.

Di sana disediakan 12 pintu otomatis yang terbuat dari kaca dan setiap pintunya terdapat garis kuning sebagai tanda tempat berdirinya penumpang yang masuk, serta garis hijau untuk jalan penumpang yang akan keluar.

Kereta akan datang setiap 10 menit sekali, kereta yang saya tumpangi pun tiba pukul 13.10 WIB. Tak menunggu lama, saya pun segera mengantri dan masuk ke dalam kereta, seperti kereta pada umumya, di dalam telah tersedia sejumlah tempat duduk dan pegangan tangan untuk penumpang yang bediri.

Namun yang membedakan MRT dengan kereta lainnya ialah tidak adanya bangku khusus prioritas di dalam kereta. Kendati demikian, MRT tetap memberikan imbauan untuk memberikan bangku kepada mereka yang lebih membutuhkan.

MRT JAKARTASejumlah penumpang mengantre memasuki kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Lebak Bulus, Jakarta. MRT sebagai transportasi alternatif di Jakarta saat ini ditengah maraknya kemacetan. (Foto: Tagar/Putra Abdul Fattah Hakim)

Pakai MRT ini enaknya pasti tepat waktu.

Selama perjalanan, Anda akan disuguhkan dengan pemandangan yang menakjubkan, seperti melihat gedung-gedung perkantoran yang tinggi , bangunan mall yang megah, apartemen yang besar, jalanan yang ramai, dan rumah-rumah yang beraneka ragam.

Adanya transportasi kereta bawah tanah ini, sebenarnya untuk mempermudah masyarakat menjalankan roda kehidupan mereka, tak luput sektor wisata yang menjadi salah satu faktor penting dibuatnya transportasi ini. Maka MRT diharapkan menjadi solusi untuk mendokrak perekonomian Indonesia, khususnya Jakarta di bidang wisata dan rekreasi.

Bagi Anda yang ingin menikmati wisata Jakarta, kereta MRT patut untuk dicoba. Selain transportasi yang ramah lingkungan, kereta ini juga dapat mengantar penumpangnya ke berbagai destinasi wisata di sekitar Jakarta.

Untuk menikmati wisata pembelanjaan seperti mall, Anda dapat berhenti di Stasiun Bundaran HI untuk berbelanja di Plaza Indonesia dan Grand Indonesia. Apabila Anda ingin menikmati wisata olahraga, maka dapat berhenti di Stasiun Senayan, dan melanjutkan perjalanan menuju Gelora Bung Karno (GBK).

Jika Anda lebih suka mengunjungi tempat-tempat bersejarah, seperti Monas, Anda dapat berhenti di Stasiun Bundaran HI, kemudian melanjutkan menggunakan transportasi Transjakarta dan berhenti di Halte Kementerian Pariwisata.

Seperti yang dilakukan Hasnan (21 tahun), ia bersama teman-temannya yang ingin menonton konser JKT48 di Mall FX Sudirman. Dari rumahnya di Bekasi, mahasiswa semester lima ini mengaku berangkat menggunakan KRL dan berhenti di stasiun Dukuh Atas. Tiba di sana, ia melanjutkan perjalanan menggunakan MRT dan berhenti di Stasiun Senayan.

MRTKereta Mass Rapid Transit (MRT) menawarkan fasilitas seperti kursi penumpang, pedal untuk berpegangan, ruang yang cukup untuk berdiri bila tidak mendapat tempat duduk, tombol darurat, alat pemadam api, hingga pintu ganda di kereta dan stasiun serta kondisi kereta bersih. (Foto: Tagar/Putra Abdul Fattah Hakim)

"Saya berangkat dari rumah naik KRL sampai Dukuh Atas, habis itu lanjut deh pake MRT sampai Senayan," ujar Hasnan mahasiswa Universitas Bhayangkara ini di Stasiun Senayan, Jakarta, 15 November 2019.

Mengenakan kemeja biru, celana jeans hitam, dipadu sepatu kets berwarna putih menemani Hasnan menjajaki transportasi MRT. Hasnan mengaku baru pertama kali menggunakan transportasi kereta bawah tanah ini. Sebelumnya ia sering kali berniat untuk mencobanya, namun niat selalu urung tak kunjung terwujudkan.

"Padahal saya sudah niatan mas dari dulu-dulu, tapi gak pernah kesampean, baru kesampean sekarang," kata Hasnan.

Berbeda dengan Hasnan, Erwin (22 tahun), biasanya menggunakan MRT untuk berkunjung ke rumah saudaranya di Kawasan Bundaran HI. Pria asal Kupang ini mengatakan, selama menggunakan transportasi ini ia merasa waktunya tidak terbuang sia-sia. Selain transportasi yang bersih, kereta ini juga mempunyai keunggulan dalam ketepatan waktu.

"Saya biasa Mas naik (kereta) ini kalau ke rumah kakak saya. Pakai (kereta) ini enaknya pasti tepat waktu," terang pegawai Finance Astra ini.

Untuk diketahui, MRT adalah sebuah sistem transportasi transit cepat menggunakan kereta rel listrik. Operator layanan ini, PT MRT Jakarta, merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang modalnya dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

MrtTampak pintu masuk dan keluar kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Lebak Bulus, Jakarta. MRT adalah sebuah sistem transportasi transit cepat menggunakan kereta rel listrik. Operator layanan ini, PT MRT Jakarta, merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang modalnya dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (Foto: Tagar/Putra Abdul Fattah Hakim)

MRT dibangun pada 10 Oktober 2014 dan diresmikan tanggal 24 Oktober 2019. Sumber pendanaan kereta ini adalah pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan bunga sebesar 0,25 persen untuk tahap satu dan 0,1 persen untuk tahap kedua.

Menurut Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Syahbandar, pada 2030 MRT akan menambah rute mencapai 230 km dibagi dalam 10 line.

"230 km itu angka disebut Pak Gubernur, kita pegang dulu," kata William di Jakarta, Kamis 31 Oktober 2019.

10 line itu, kata William, meliputi Lebak Bulus-Ancol Barat, Cikarang-Balaraja, Bandara Soetta-Kampung Bandan, Cilincing-Lebak Bulus, Karawaci-Senayan-Cawang-Cikarang, Lebak Bulus-Rawa Buntu-Karawaci, Bekasi Utara-Bekasi Selatan, Pluit-Grogol-Kuningan-Depok, Outer loopline, dan Inner loopline. []

Laporan | Putra Abdul Fattah Hakim

Baca cerita lain: 

Berita terkait
Libur Nataru Stasiun Kota Malang Tambah 2 Kereta Api
Kepala UPT Stasiun Malang, Iful Siswanto kedua KA tersebut yaitu KA Matarmaja dan KA Gajayana dengan rute Malang-Bandung-Jakarta.
Hantu Perempuan Menangis di Stasiun Manggarai
Hantu di Stasiun Kereta Api Manggarai, Jakarta Selatan populer di masyarakat. Seorang masinis pernah mendengar perempuan menangis di dekat peron.
Mahasiswa Terkapar di Stasiun Palmerah
Sejumlah mahasiswa terkapar di Stasiun Palmerah, Jakarta Barat, akibat kehabisan oksigen setelah terkena asap gas air mata
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.