Kepsek SLB di Aceh Laporkan 4 Akun Medsos ke Polisi

Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Bireuen, Aceh, Istiarsyah melaporkan empat akun media sosial ke Polres Aceh Utara, Aceh.
Ilustrasi - Penggunaan aplikasi media sosial di ponsel pintar. (Foto: Antara/Shutterstock/am)

Lhokseumawe, Aceh – Karena dianggap telah menyebarkan berita bohong atau hoaks, salah seorang Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Bireuen, Aceh, Istiarsyah melaporkan empat akun media sosial ke Polres Aceh Utara.

Laporan tersebut, terkait dengan video yang sempat viral dengan ayah mengajarkan anaknya mencuri kotak amal masjid di Desa Alue Bili, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara.

Masing-masing empat akun media sosial yang dilaporkan ke pihak kepolisian yaitu, instagram @acehworldtime, facebook atas nama Hendra Gunawan dan chanel Youtube Tek Matok dan Serry Qury.

Mereka lalu menghapus postingan itu, apakah semudah itu sesudah memfitnah orang, rusak nama baik orang.

Istiarsyah mengatakan, peristiwa itu awalnya terjadi pada Rabu, 29 Juli 2020, ketika dirinya bersama keluarga pulang ke kampung halaman, dari Kabupaten Bireuen menuju Sungai Raya, Aceh Timur.

Ketika memasuki waktu salat zuhur, maka dirinya singgah di masjid yang terletak di Desa Alue Bili, Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara. Setiap pulang ke kampung halaman, dirinya bersama keluarga selalu singgah di masjid itu.

“Padahal waktu itu, anak saya mengangkat sebuah kotak amal kayu berwarna hijau yang ternyata kotak amal itu kuncinya sudah rusak dan di dalamnya ada sejumlah uang. Uang itu lalu dimasukan ke kotak amal yang bagus dan terkunci,” ujar Istiarsyah.

Dirinya menambahkan, kotak amal yang telah rusak tersebut, kemudian disimpan di belakang mimbar, agar yang ingin bersedekah tidak lagi memasukan ke kotak amal rusak, namun ke kotak amal yang terkunci.

“Sampai di rumah saya terkejut, banyak orang menelpon saya setelah melihat postingan akun @acehwordltime itu. Lalu akun facebook dan youtube lain turut memposting. Mereka lalu menghapus postingan itu, apakah semudah itu sesudah memfitnah orang, rusak nama baik orang, sekadar hapus dan tulis kata minta maaf di medsos,” tutur Istiarsyah.

Bukan hanya itu saja, akibat video yang menjadi viral itu telah berdampak terhadap orangtuanya, mengalami darah tinggi dan sakit di rumah. Dirinya berharap agar pihak kepolisian bisa memproses laporan itu.

“Agar jadi pelajaran bagi kita semua, hati-hati memposting informasi yang belum akurat kebenarannya di media sosial,” kata Istiarsyah. []

Baca juga:

Berita terkait
3 Napi LP Aceh Kabur Saat Listrik Padam
3 narapidana (napi) di Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas II A Banda Aceh melarikan diri saat listrik LP padam.
Tes Swab Unsyiah Aceh Tersisa 3.000 Pemeriksaan
Terancam berhentinya Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh untuk memeriksa sampel Covid-19.
Cuaca Buruk, Nelayan Aceh Diimbau Tidak Melaut
BMKG mengeluarkan peringatan gelombang laut di perairan Aceh tinggi dan dinyatakan sebagai cuaca ekstrem.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara