Keponakan Dimarahi, Warga Padang Tusuk Tetangga

Seorang pria di Padang nekat menusuk tetangganya karena tidak terima keponakannya dimarahi.
Pelaku penusukan tetangga berinisial RHM, 36 tahun (tengah) saat berada di Mapolsek Nanggalo. (Foto: Tagar/Muhammad Aidil)

Padang - Polisi menangkap RHM, 36 tahun, warga Kampung Olo, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis, 30 Juli 2020. Dia diduga menusuk tetangganya sendiri yang berinisial AFD, 60 tahun.

Korban saat ini sedang menjalani perawatan, sementara pelaku sudah kami tahan.

Informasinya, RHM nekat menusuk AFD dengan senjata tajam karena tidak terima keponakannya ditegur dan dituding mengambil tanama jagung milik korban.

"Benar, pelaku kami tangkap usai melakukan penusukan. Dia datang sendiri didampingi anggota saya," kata Kapolsek Nanggalo AKP Sosmedya kepada Tagar, Kamis, 30 Juli 2020.

Sosmedya menjelaskan, kejadian bermula saat AFD memergoki dua orang anak-anak yang merupakan keponakan RHM sedang mencabut jagung di ladang miliknya.

"Korban mengejar mengejar anak-anak itu sampai ke rumah mereka," katanya.

Akibat dari kejadian tersebut, AFD mengalami luka di bagian tangan, pinggang, dan kepala. Dia dilarikan ke RSI Ibnu Sina Padang untuk mendapatkan perawatan medis.

"Korban saat ini sedang menjalani perawatan, sementara pelaku sudah kami tahan," tuturnya. []



Berita terkait
Semen Padang Tak Ikuti PSMS Kumpulkan Pemain Liga 1
Semen Padang FC tak akan mengikuti PSMS Medan yang getol mengumpulkan pemain Liga 1. Skuat Semen Padang sudah cukup mumpuni mengarungi Liga 2.
Tak Kapok, Wanita di Padang Panjang Pakai Sabu Lagi
Wanita di Padang Panjang tertangkap tangan sedang memakai sabu di rumahnya. Wanita tersebut residivis kasus yang sama.
Pria di Padang Nekat Curi dan Jual Sapi Orang Tua
Sapi milik warga Lubuk Begalung, Padang, hilang dicuri. Hasil pengungkapan polisi, pelakunya ternyata anak kandung sendiri.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.