Kenapa Nabi Selalu Laki-laki, Bukan Perempuan

Dalam Alquran hanya ada 25 nabi yang diceritakan untuk diimani umat Islam. Semua laki-laki. Tidak ada perempuan. Kenapa?
Ilustrasi - Masjid, tempat beribadah umat Islam. (Foto: Yelena Afonina/ TASS)

TAGAR.id, Jakarta - Dalam Alquran hanya ada 25 nabi yang diceritakan untuk diimani umat Islam. Ulama ahli tafsir Alquran Profesor Quraish Shihab menjelaskan bahwa tidak bisa disimpulkan apakah semua nabi dari kalangan laki-laki karena jumlah keseluruhan nabi adalah 124 ribu. 

"Kita tidak bisa memastikan apakah nabi ada yang perempuan atau tidak. Karena apa yang kita ketahui tentang nabi yang diceritakan Alquran hanya ada 25 orang, dari 124 ribu nabi," kata Quraish Shihab seperti ditayangkan dalam kanal YouTube Semua Murid Semua Guru.

Menurutnya, bisa jadi ada nabi yang dari kalangan perempuan jika merujuk pengertian nabi menurut para ulama, yaitu siapa saja yang mendapatkan wahyu dari Allah SWT. 

"Boleh jadi dari 124 ribu nabi itu ada yang perempuan, itu satu. Yang kedua, kalau kita berkata sesuai yang didefinisikan oleh ulama-ulama, bahwa nabi itu adalah yang mendapat wahyu dari Allah SWT. Maka di dalam Alquran kita menemukan bahwa ibu Nabi Musa itu dapat wahyu, Sayyidah Maryam itu dapat wahyu itu berarti mereka adalah nabi-nabi," tuturnya lagi.


Kita tidak bisa memastikan apakah nabi ada yang perempuan atau tidak.


Lebih lanjut, Quraish Shihab membenarkan jika memang ada yang berkata ada sebuah ayat yang menyatakan "Kami tidak mengutus para rasul itu kecuali Rijaalan". Menurutnya, ada yang mengartikan rijal itu orang laki-laki, tetapi sebenarnya kata rijal itu bisa juga berarti tokoh-tokoh teladan. Jadi rasul-rasul yang dikirim Allah itu adalah orang-orang, tokoh-tokoh teladan, jadi tidak menentukan apa itu laki-laki atau perempuan.

"Jangan jauh-jauh, kalau masa Nabi, (ada) Sayyidah Khadijah itu luar biasa. Sayyidah Aisyah itu luar biasa, dan banyak lainnya yang tidak ditonjolkan," kata dia.


Menurut Pendapat Beberapa Ulama

Sebagian ulama berpendapat, ada beberapa wanita yang Allah tunjuk sebagai nabi. Di antaranya, Abul Hasan al-Asy’ari, al-Qurthubi, dan Ibnu Hazm.

Al-Hafidz Ibnu Hajar menyebutkan pendapat mereka dalam Fathul Bari,

قال القرطبي الصحيح أن مريم نبية لأن الله تعالى أوحى إليها بواسطة الملك وأما آسية فلم يرد ما يدل على نبوتها

Al-Qurthubi mengatakan, “Yang benar, Maryam seorang nabi. Karena Allah mewahyukan kepadanya melalui malaikat. Sementara Asiyah (istri Firaun), tidak terdapat dalil yang menunjukkan bahwa dia nabi.”

Kemudian, al-Hafidz menukil keterangan Abul Hasan al-Asy’ari,

وقد نقل عن الأشعري أن من النساء من نبىء وهن ست حواء وسارة وأم موسى وهاجر وآسية ومريم والضابط عنده أن من جاءه الملك عن الله بحكم من أمر أو نهي أو بإعلام مما سيأتي فهو نبي

Dikutip dari al Asy’ari bahwa ada beberapa wanita yang diangkat jadi nabi. Mereka ada 6 orang: Hawa, Sarah, Ibunya Musa (Maryam), Hajar, Asiyah, dan Maryam (ibunya Isa). Batasan definisi nabi menurutnya, bahwa orang yang didatangi malaikat dari Allah, dengan membawa hukum: perintah, larangan, atau maklumat, maka dia nabi. (Fathul Bari, 6/447).

Sementara, Ibnu Hazm dalam al-Fashl fi al-Milal wa an-Nihal (2/60), mengupas panjang lebar perselisihan adanya nabi dari perempuan, dan beliau menguatkan ulama yang berpendapat bahwa mungkin ada nabi dari kalangan perempuan.

Di antara ayat yang menjadi landasan mereka adalah

وَأَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّ مُوسَى أَنْ أَرْضِعِيهِ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِي الْيَمِّ وَلَا تَخَافِي وَلَا تَحْزَنِي إِنَّا رَادُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ الْمُرْسَلِينَ

Kami wahyukan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya, maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul. (QS. Al-Qashsas: 7)

Allah mengutus malaikat Jibril untuk menemui Maryam,

فَأَرْسَلْنَا إِلَيْهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرًا سَوِيًّا . قَالَتْ إِنِّي أَعُوذُ بِالرَّحْمَنِ مِنْكَ إِنْ كُنْتَ تَقِيًّا. قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَامًا زَكِيًّا

Lalu Kami mengutus roh Kami (Jibril) kepadanya, maka dia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata: “Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa”. Jibril berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”. (QS. Maryam: 17 – 19).

Kemudian, dalil dari hadis adalah sabda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasalam,

كمل من الرجال كثير، ولم يكمل من النساء إلا مريم ابنة عمران، وآسية امرأة فرعون

”Lelaki yang sempurna itu banyak. Namun tidak ada wanita yang sempurna, selain Maryam bintu Imran, dan Asiyah istri Firaun.” (HR. Bukhari 3411 dan Muslim 2431).


Pendapat Sanggahan 

Ada beberapa catatan yang menunjukkan lemahnya pendapat di atas. 

Pertama, Allah SWT menegaskan

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى

”Tidaklah Kami mengutus sebelum kamu, kecuali dari kalangan lelaki yang Kami wahyukan kepada mereka, di kalangan penduduk negeri…” (QS. Yusuf: 109).

Diketahui, tujuan Allah mengutus nabi dan rasul adalah sebagai juru dakwah, mengajak manusia ke jalan yang benar. Sehingga dengan tugas tersebut, para nabi dan rasul untuk merangkul dengan masyarakat. 

Sementara itu, pendapat mengungkapkan tidak adanya nabi atau rasul dari kalangan perempuan karena gerak pergaulannya terbatas. Maka tidak mungkin ada nabi di kalangan wanita, karena tugas nabi kurang lebih sama dengan rasul.

Kedua, jika hanya mendapat wahyu dari Allah, belum tentu mengangkat derajat sesorang menjadi nabi. Karena Allah memberikan wahyu kepada makhluknya siapa saja yang Allah kehendaki, sekalipun kepada binatang.

وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ

Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia” (QS. An-Nahl: 68)

Lebih dari itu, wahyu yang disampaikan kepada para wanita itu, bisa saja terjadi ketika tidur. Sementara wahyu manam (yang diberikan ketika tidur), bisa saja terjadi pada selain nabi.

Ketiga, kaidah Abul Hasan al-Asy’ari bahwa setiap yang didatangi malaikat merupakan seorang nabi, ini kaidah yang tidak bisa diterima. Karena terdapat banyak orang yang didatangi malaikat, dan mereka bukan nabi.

Dalam sebuah kisah, ada seorang muslim yang mengunjungi saudaranya sesama muslim di kampung lain. Kemudian datang malaikat dan bertanya kepadanya, apa sebab dia menjenguk saudaranya. Orang ini mengatakan, dia mencintai saudaranya karena Allah. Lalu sang malaikat menyampaikan kepadanya bahwa Allah mencintainya.

Kemudian, kisah 3 orang Bani Israil, si Buta, si Botak, dan si Albino, yang ketiganya didatangi malaikat, kemudian disembuhkan dari cacatnya. Selain itu mereka masing-masing diberi harta berupa kambing, sapi, dan unta. Setelah harta mereka berkembang, sang malaikat datang kembali menjadi seorang pengemis untuk menguji. Dan yang lulus ujian di kalangan mereka adalah si buta.

Keempat, al-Qodhi Iyadh menjelaskan hampir semua ulama mengatakan bahwa Maryam bukan nabi. Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar menukil keterangan dari Imam Haramain bahwa Maryam bukan nabi berdasarkan sepakat ulama. Kemudian terdapat keterangan dari Hasan al-Bashri yang menegaskan,

ليس في النساء نبيّة ولا في الجنّ

”Tidak ada nabi di kalangan wanita, tidak pula dari golongan jin.” (Fathul Bari, 6/471)

Dr. Umar al-Asyqar memaparkan sanggahan panjang lebar dalam bukunya, ar-Rusul war Risalat, hlm. 86 – 89. []


Baca juga:



Berita terkait
Humaira, Panggilan Sayang untuk Aisyah Istri Rasulullah
Aisyah istri Rasulullah, seorang wanita berparas cantik berkulit putih dengan pipi kemerah-merahan. Ia juga cerdas. Ia sering dipanggil Humaira.
Imunitas Lemah Saat Puasa, Rentan Terpapar Covid-19?
Dokter Spesialis Gizi Samuel Oetoro menjawab pertanyaan apakah benar berpuasa dapat menurunkan imunitas dan meningkatkan potensi terpapar Covid-19.
Tips Cegah Tubuh Lemas Ketika Berpuasa
Umat Islam dalam beberapa hari mendatang akan menjalani puasa Ramadan 2020. Berikut tips cegah tubuh lemas ketika berpuasa.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.