Kenapa Anak Mogok Les Musik?

Jangan dulu salahkan anak jika anak Anda mogok les musik. Kesalahan mungkin justru pada orang tua.
Pengunjung mengamati koleksi musik yang dipamerkan pada pameran yang bertajuk \'Merdeka Bermusik\' di House of Sampoerna, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 11 Maret 2020. Pameran yang memamerkan sedikitnya 250 koleksi musik dari era 1945-1998 tersebut dalam rangka memperingati Hari Musik Nasional dan berlangsung hungga 26 April. (Foto: Antara/Zabur Karuru)

Rosmeria, 33 tahun, gundah gulana. Perempuan yang sehari-hari bekerja di sebuah percetakan di Jakarta itu tak mengerti harus berbuat apa ketika tiba-tiba anak satu-satunya, Ririn, menyatakan berhenti les musik. “Padahal sudah dua tahun dia les piano klasik,” ujar perempuan ini kepada Tagar. Dibujuk dengan berbagai cara, dengan iming-iming hadiah, anak perempuannya 9 tahun itu tetap menolak untuk kembali les piano. Ia mogok les musik. Mogok kembali ke sekolah musiknya, tempat kursus musiknya.

Lain lagi cerita Kiki, 35 tahun. Perancang grafis ini selalu tercenung jika melihat seseorang bermain piano. “Saya menyesal berhenti kursus musik,” ujarnya. Kiki rupanya memiliki pengalaman yang membuat ia kemudian menyesal karena mengambil langkah keliru di masa lalunya ketika les piano. Ketika itu ia memutuskan berhenti les musik piano karena bosan. Padahal, ia sudah menggeluti musik piano selama tiga tahun. “Saya berhenti saja, bosan, tapi sekarang menyesal,” ujarnya. Ia mengaku jari-jarinya tak lagi selincah dulu. “Banyak lagu yang tidak bisa saya mainkan lagi, padahal dulu begitu gampang baca partitur sebuah lagu,” ujarnya.

Pengalaman berbeda terjadi pada Aldin. Mengambil les biola sejak klas dua SD, hingga kini -ia sekarang kelas 1 SMA- Aldin tetap les biola. Ia sering tampil di mana-mana. Berbeda dengan saat SD, sejak kelas I SMA ia berangkat sendiri ke tempat lesnya, sebuah sekolah musik milik seorang pemusik Indonesia di kota Bogor. Tidak hanya menyenangi biola, remaja itu sekarang juga hoby bermain gitar dan ukulele. Semua dipelajari sendiri. “Tapi, biola wajib untuk terus dilatih,” ujarnya. Tak ada kamus mogok les musik dalam hidupnya. “Kecuali ujian, saya izin tidak les dulu,” ujarnya.

Kenapa ada anak mogok les musik? Apakah benar mereka bosan atau karena faktor guru les musik. Guru alat gesek biola dari sekolah musik Purwacaraka, Bogor, Adi Ferdinan, menunjuk beberapa penyebab. “Selain guru, orang tua harusnya ikut memberi motivasi,” ujarnya kepada Tagar. Ia juga menunjuk hari les musik. “Musik itu enjoy, kalau anak capek dan disuruh les, mungkin waktu kecil ia patuh, tapi begitu besar, ia melawan. Les musik semestinya muncul dari kesadaran diri sendiri,” kata pria yang sudah belasan tahun menjadi pengajar biola itu.

Dirangkum dari berbagai sumber dan literatur tentang musik untuk anak-anak, maka ada beberapa langkah yang wajib diperhatikan orang tua jika akan me-les-kan musik anaknya. Langkah itu penting diperhatikan agar les musik tersebut, yang sudah begitu mahal biayanya, tak berhenti atau mogok les musik di tengah jalan. Berikut langkah yang harus diperhatikan orang tua agar anaknya tidak mogok les musik atau kursus musik.

1. Perhatikan Jam Les Musik. Bicarakan dengan anak atau perhatikan jadwal anak, hari apa yang longgar untuk dirinya. Hari yang ideal semestinya hari yang tidak ada pelajaran sekolah, misalnya, Sabtu.

2. Perhatikan Alat Musiknya. Jangan berpikir untuk memberi alat musik murahan kepada anak dengan berpendapat, “Jika sudah pintar akan dibelikan yang mahal. Belikan alat musik dengan kualitas cukup baik, jangan di bawah standar atau kualitasnya jelek. Ini berpengaruh pada latihan yang dilakukan anak. Lebih baik, diskusikan dengan gurunya, alat musik seperti apa yang sebaiknya dibeli. Guru musik selalu punya referensi untuk itu.

3. Beri Motivasi. Jangan lelah memberi motivasi anak. Bisa dengan mengajak anak menonton konser musik atau membelikan buku tentang cerita-cerita sukses musikus atau buku-buku komik tentang sejarah pemusik terkenal seperti Mozart atau Beethoven yang biasanya membuat anak tertarik untuk melihat-lihat gambarnya, dan kemudian membacanya.

Orang tua sebaiknya membina hubungan baik dengan guru les musik anaknya.

4. Hubungan Baik dengan Guru Les. Jangan pernah berpikir, bahwa yang terpenting telah membayar biaya les musik. Orang tua sebaiknya membina hubungan baik dengan guru les musik anaknya. Dengan cara ini sang guru les musik sebenarnya tidak hanya senang, tapi akan semakin memperhatikan anak didiknya. 

5.Antar Les Anak. Kesalahan terbesar orang tua adalah acap menyerahkan jadwal dan urusan “antar les musik anaknya” ke pembantu atau sopir. Pembantulah yang mengantar, menunggu, dan membawa pulang kembali anak ke rumah setelah les. Para pengajar musik menemukan data, anak yang diantar les dan ditunggui orang tuanya cenderung lebih berhasil, lebih lama masa les-nya dibanding anak-anak yang diantar orang lain. 

Pendapat ini masuk akal, karena tentu sangat lain suasana hati dan jiwa anak saat ia didampingi orang tua dibanding  pembantu atau sopir pribadi. Dengan diantar orang tua ke tempat les atau sekolah musik, anak akan cenderung merasa lebih aman, lebih diperhatikan, dan merasa lebih dihargai, hal yang mungkin tak pernah ia ucapkan kepada orang tuanya. []

Berita terkait
Polisi Ajak Tunarungu Rayakan Hari Musik Nasional
Polres Tulungagung, Jawa Timur ikut merayakan peringatan Hari Musik Nasional dengan membagikan alat bantu dengar kepada tuna rungu.
Mengenal Darbuka Alat Musik Khas Timur Tengah
outuber Ali kribo menggunakan alat musik darbuka untuk mengisi konten di akun YouTube miliknya. Seperti apa alat musik tersebut?
Hanbin eks iKON Kembali Bermusik dengan Lagu Demo.1
Hanbin eks iKON kembali ke industri musik dengan merilis DEMO.1
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.