Kenali Gejala Anosmia, Kondisi Kehilangan Penciuman

Jangan anggap remeh dengan penyakit anosmia karena bisa mengganggu aktivitas sehari-hari hingga berdampak pada penyakit lainnya.
Ilustrasi kehilangan kemampuan penciuman. (Foto: yalemedicine.org)

Jakarta - Pernahkah Anda merasakan kehilangan indera penciuman?Jika pernah, itulah yang dinamakan anosmia. Tentunya terdapat sejumlah penyebab dan gejala yang timbul ketika mengidap penyakit ini.

Penyakit tersebut sangat mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang. Pasalnya, mereka yang menderita anosmia tidak lagi bisa mencium bau apapun, termasuk aroma masakan. Sehingga, hal itu mempengaruhi nafsu makan seseorang dan memicu depresi

Kebanyakan anosmia bersifat sementara yang seringkali disebabkan oleh flu. Namun, dalam beberapa kasus, penyakit ini terjadi dalam jangka waktu yang panjang bahkan hingga permanen.

Jika pengidap anosmia ini dialami seseorang yang sudah lanjut usia (Lansia), biasanya penyakit tersebut tidak berlangsung dalam waktu sebentar. Jadi, dianjurkan untuk periksa ke dokter supaya ke depan tidak menimbulkan efek yang membahayakan. 

Penyebab Anosmia

Anosmia dapat terjadi akibat gangguan saraf dari hidung menuju otak. Berikut beberapa penyakit yang dapat menimbulkan anosmia sebagai gejalanya.

- Masalah dengan lapisan dalam hidung

  • Sinusitis
  • Kedinginan
  • Flu
  • Demam
  • Rintis

- Obstruksi hidung

  • Polip hidung
  • Tumor
  • Kelainan bentuk tulang hidung

- Kerusakan Pada Otak atau Saraf

  • Usia tua
  • Alzehimer
  • Operasi otak
  • Tumor otak
  • Aneurisma otak
  • Diabetes
  • Paparan kimia
  • Penyakit huntington
  • Sindrom kalimann
  • Sindrom klinefelter
  • Sindrom sjogren
  • Psikosis korsakoff
  • Malnutrisi
  • Obat-obatan
  • Sklerosis
  • Gangguan progresif sistem saraf
  • Parkinson
  • Penyakit tulang paget
  • Terapi radiasi
  • Operasi hidung
  • Cedera otak traumatis
  • Skizofrenia
  • Kekurangan zinc

Gejala Anosmia

  1. Perubahan pada suara
  2. Tidak lagi peka terhadap sensasi bau dan rasa
  3. Sakit kepala dan kebiasaan mendengkur
  4. Wajah dan telinga cenderung membesar
  5. Penglihatan menjadi ganda, akibat pembesaran polip memberikan tekanan pada saraf yang mengirimkan sinyal dari mata ke otak
  6. Timbulnya polip memblokir suara udara yang bisa mengarah pada sinusitis

Pengobatan Anosmia

Proses pengobatan anosmia tergantung dari penyebab terjadinya penyakit tersebut. Apabila penyakit yang menyebabkan anosmia bisa disembuhkan, begitu juga dengan anosmia itu sendiri.

Tetapi, jika anosmia disebabkan cacat lahir, maka kondisi tersebut tidak bisa disembuhkan. Terdapat beberapa metode pengobatan lain terkait kondisi penyebab anosmia.

  • Pembersihan rongga hidung
  • Operasi perbaikan sekat rongga hidung
  • Pemberian antibiotik untuk mengobati infeksi
  • Membersihkan sinus dari peradangan dengan melakukan pembedahan endoskopik sinus atau ESS
  • Operasi pengangkatan polip hidung, jika tidak dilakukan dapat mengganggu indera penciuman
  • Pemberian antihistamin jika anosmia disebabkan oleh alergi, meski nanti bisa sembuh dengan sendirinya. []

Baca juga:

Berita terkait
Tujuh Manfaat Menakjubkan Tanaman Porang
tanaman porang selalu dianggap sepele keberadaanya.Tetapi siapa sangka kandungan nutrisi di dalamnya sangat berguna untuk kesehatan tubuh.
Gejala Umum Usus Kotor yang Harus Diwaspadai
Mengenali gejala umum usus itu penting agar tidak berdampak buruk pada kesehatan tubuh.
Gejala Saraf Kejepit dan Pencegahannya
Saraf kejepit salah satu penyakit yang bisa merusak saraf secara permanen. Bagaimana gejala dan pencegahannya?
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.