Kementerian Kesehatan RI Konfirmasi Pertambahan Kasus Menjadi 3 Orang

Penambahan kasus varian Covid-19 di tanah air ini telah melalui uji SGTF yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Jubir Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. (Foto: Tagar/Dok Kemenkes)

Jakarta - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengonfirmasi penambahan kasus Omicron di Indonesia.

Melalui akun Twitter terverifikasinya, Kemenkes RI mengumumkan pada pukul 11.53, “Tambah lagi 2 Pasien Omicron, Masyarakat Agar Tidak Ke Luar Negeri @KemenkesRI”.

Pada 18 Desember 2021,  Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmidzi memaparkan, dua pasien yang terkonfirmasi positif tersebut adalah sebagian dari lima kasus probable yang baru kembali dari luar negeri.

"Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah ‘IKWJ’, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan, serta ‘M’, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris", ujar dr. Nadia.

dr. Nadia juga menambahkan bahwa, kedua pasien tersebut kini sedang menjalani karantina di Wisma Atlet.

Sebelumnya, pada 16 Desember siang, Budi Gunawan Sadikin selaku Menteri Kesehatan telah mengumumkan temuan kasus Omicron pertama di Indonesia yang menginfeksi salah satu pekerja kebersihan berinisial “N” di Wisma Atlet Kemayoran.

Petugas kebersihan berinisial “N” tersebut diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, namun besar kemungkinannya untuk tertular dari pendatang yang sedang melakukan karantina di Wisma Atlet.

Penambahan kasus varian Covid-19 di tanah air ini telah melalui uji SGTF (S-gene Target Failure) yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan.

Berkaitan dengan temuan kasus terbaru, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 tersebut mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan tidak melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa kepentingan mendesak.

“Indonesia adalah salah satu negara paling aman dari Covid-19. Jika kita keluar negeri, maka kita akan keluar dari zona aman menuju zona berbahaya. Jika kembali, nanti akan berpotensi membawa Omicron ke Indonesia dan pastinya akan merusak situasi yang sudah kondusif ini," lanjut dr. Nadia.

Karena varian terbaru ini banyak ditemukan sepulang dari perjalanan antar negara, maka kembali ditegaskan untuk menunda keperluan ke luar negeri. Hal ini tidak terlepas dari bentuk menjaga kesehatan bersama.

Saat ini, lonjakan kasus Covid-19 di beberapa negara di Eropa, Amerika, dan Afrika sangat tinggi.

Lonjakannya tidak terlepas dari persebaran varian terbarunya yang memiliki daya tular lima kali lipat lebih cepat dari varian Delta.

Diketahui pada bulan Mei dan Juni lalu, varian Delta sempat membuat Indonesia cukup kewalahan dalam menangani kasus pandemi ini.

Diprediksi arus balik Warga Negara Indonesia dari luar negeri akan mencapai puncaknya pada pekan pertama dan kedua bulan Januari 2022 mendatang.

Untuk itu, pemerintah tidak hentinya memberikan imbauan agar masyarakat tetap disiplin menjalani protokol kesehatan, melakukan vaksinasi Covid-19, dan mengurangi mobilitas. []


Baca Juga




Berita terkait
Varian Omicron Muncul, Jokowi Minta Masyarakat Jaga Prokes
Presiden republik Indonesia Jokowi meminta masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan ditengah munculnya Covid-19 varian Omicron.
Gibran: Varian Omicron tidak Seganas Delta
Pemkot Solo mulai melaksanakan program vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun pekan depan.
Gus Muhaimin: Segera Cegah Penyebaran Omicron
Kemenkes RI mengonfirmasi adanya temuan varian virus Omicron sudah masuk ke Indonesia. Gus Muhaimin minta segera cegah penyebarannya di Indonesia.
0
Emma Raducanu dan Andy Murray Optimistis Bertanding di Wimbledon
Raducanu, 19 tahun, akan melakukan debutnya di Centre Court ketika dia bermain melawan petenis Belgia, Alison van Uytvanck