Jakarta - Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Asdep IPW Kemenko Marves) Djoko Hartoyo meninjau beberapa titik jalan di Sangihe, pada hari Rabu, 2 Februari 2022.
Titik-titik tersebut, antara lain jalan dari Pantai Tahuna di Kelurahan Apengsembeka sampai dengan Kelurahan Santiago sepanjang 2.000 meter yang merupakan akses menuju Depo Gerai Maritim. Setelah itu, Asdep Djoko juga meninjau penataan Kawasan Mangrove Rawa Towo.
"Sebelum dibuat jalan, walaupun nggak ada masalah lahan, perlu dibuat pengaman pantai dulu baru dibuat aksesnya," kata Asdep Djoko.
Kegiatan ini dapat dijadikan momentum bagi Pemda dalam mengevaluasi masalah sosial yang mungkin timbul dan sama-sama kita pastikan kesiapan lahannya.
Terkait implementasinya nanti, ia berpendapat dapat diajukan dengan dukungan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 70 Tahun 2017 yang diperbarui melalui Perpres Nomor 27 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang dari dan ke Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan (3TP).
Mengenai lokasi yang akan dibangun akses jalan, semua dokumen masih dalam proses persiapan, mulai dari Detailed Engineering Design (DED), Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL), yang harus disinergikan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
- Baca Juga: Menko Luhut dan Menhub Budi Lakukan Kunjungan Kerja ke Batam
- Baca Juga: Menko Luhut: Pintu Masuk Internasional Akan Dibuka
"Semua usulan ini perlu dibuat dokumennya dan dalam hal ini, Kemenko Marves berperan mengoordinasi dan fasilitasi kalau Sangihe membutuhkan dorongan," ucap Asdep Djoko.
Selain kelengkapan data yang memiliki peran penting, Asdep Djoko juga meminta kepada Kepala Bidang Sumber Daya Alam PUPR Sangihe Mariana S. Kuheba agar segala usulan ini disampaikan juga kepada Bupati Sangihe supaya semua memiliki visi yang sama.
"Yang penting semua proyek dikerjakan demi kemudahan dan kesejahteraan masyarakat setempat," kata Asdep Djoko.
Pada kesempatan tersebut, Asdep Djoko juga berkunjung ke Kawasan Mangrove Rawa Towo. Menurut paparan Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi Sekretariat Daerah Sangihe Engelin Sasiang, di sana ingin dilakukan penataan kawasan, membersihkan wilayah dari sampah, dan kalau bisa dijadikan pusat wisata mangrove yang terintegrasi.
"Masalahnya di sini ada banyak sampah, sering terjadi banjir, rawa jadi berubah fungsi, dan diperlukannya pelestarian budaya lokal. Kalau kawasan ditata, kondisi akan kembali baik," kata Kabid Engelin.
- Baca Juga: Menko Luhut Ajak Semua Negara Bekerja Bersama untuk Lawan Dampak Perubahan Iklim
- Baca Juga: Menko Luhut Minta Siapkan Diri Antisipasi Gelombang Omicron
Sebelumnya, pada tahun 2020 kawasan mangrove ini sudah direncanakan untuk ditata, tetapi karena terjadi Covid-19, maka pengerjaannya batal.
"Kegiatan ini dapat dijadikan momentum bagi Pemda dalam mengevaluasi masalah sosial yang mungkin timbul dan sama-sama kita pastikan kesiapan lahannya," ucap Asdep Djoko. []