Jakarta – Melalui webinar sosialisasi Program Sekolah Penggerak Ke-2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengatakan bahwa pada angkatan ke-2 ini akan menyasar 250 Kabupaten/Kota dan 10.000 Sekolah Penggerak.
“Sasaran kami pada angkatan ke-2 kali ini yaitu berjumlah 34 Provinsi yang terdiri dari 250 Kabupaten atau Kota dan 10.000 Sekolah Penggerak secara akumulatif, jadi akan naik 7.500 dari periode sebelumnya yang berjumlah 2.500," kata Direktur Sekolah Menengah Pertama Drs. Mulyatsyah, M.M.
Angka tersebut merupakan akumulasi dari Program Sekolah Penggerak jilid pertama dimana telah sukses diselenggarakan di 111 Kabupaten atau Kota yang mencakupi 2.500 Sekolah Penggerak.
- Baca Juga: RI Dorong Kecakapan Literasi Digital di Masa Pandemi
- Baca Juga: Keluarga Berperan Besar Dalam Tingkatkan Literasi Siswa
- Baca Juga: Siswa Lebih Terampil Kuasai Teknologi, Literasi Meningkat
- Baca Juga: Gerakan Literasi: Buku Harus Dipastikan Terdistribusi
Kemendikbud menilai penigkatan tersebut merupakan proses yang baik, mengingat cita-cita atau visi utama dari program ini yaitu menjadikan seluruh sekolah di Indonesia menjadi Sekolah Penggerak.
“Program Sekolah Penggerak ini dilakukan terintegrasi dengan ekosistem sehingga menciptakan sekolah di seluruh Indonesia menjadi 100 % Sekolah Penggerak, hal itulah yang menjadi cita-cita kami," ujar Mulyatsyah.
Selain itu, Kemendikbud juga mengakui adanya keterbatasan sumber daya yang membuat cita-cita tersebut harus melalui berbagai macam tahapan.
“Karena adanya keterbatasan yang kami miliki, maka kami harus menjalankannya secara bertahap, pada tahun ajaran selanjutnya, kami akan mempunyai target yang jauh lebih besar," lanjutnya.
Sasaran kami pada angkatan ke-2 kali ini yaitu berjumlah 34 Provinsi yang terdiri dari 250 Kabupaten atau Kota dan 10.000 Sekolah Penggerak secara akumulatif, jadi akan naik 7.500 dari periode sebelumnya yang berjumlah 2.500.
Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru). []