Kembangkan SDM, Kemenperin Siapkan Program Diklat 3 in 1

Kemenperin terus mengembangkan SDM yang berkompeten di bidang industri salah satunya lewat program Diklat 3 in 1.
Ilustrasi Tenaga Kerja. (Foto: Tagar/Unsplash/Guilherme Cunha)

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mengembangkan sumber daya manusia (SDM) berkompeten di bidang industri melalui berbagai program kerja. Salah satu programnya adalah Diklat 3 in 1 yang meliputi pelatihan, sertifikasi kompetensi, hingga penempatan kerja. 

Sekretaris Jenderal Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono menyebut program tersebut sebagai bentuk dorongan lahirnya tenaga kerja kompeten sesuai kebutuhan industri.

"Untuk mendorong pertumbuhan industri nasional, terdapat tiga pilar utama yang harus menjadi perhatian, yaitu investasi, teknologi, dan SDM. Dari ketiga komponen tersebut, potensi besar bagi Indonesia adalah ketersediaan SDM yang kompeten," kata Sigit dalam keterangan tertulis, Jumat, 23 Oktober 2020.

Pembukaan Diklat 3 in 1 secara serentak ini merupakan ketiga kali di tahun ini.

Baca juga: Kemenperin Revitalisasi Industri Gula Tanah Air

Program Diklat 3 in 1, kata Achmad, diharapkan bisa menjadi salah satu solusi untuk pertumbuhan ekonomi nasional sedang melambat akibat pandemi Covid-19. Sehingga, ikut berpengaruh pada serapan tenaga kerja di bidang industri.

"Program Diklat 3 in 1 sekaligus merupakan upaya Kemenperin untuk berkontribusi menekan angka pengangguran," ucapnya.

Nantinya, para peserta Diklat 3 in 1 akan diberikan pembekalan keterampilan dasar, peningkatan keterampilan (up-skilling), serta pembaruan keterampilan (reskilling). Hal tersebut berdasarkan kebutuhan dunia industri saat ini.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kemenperin menggelar pembukaan secara serentak Diklat 3 in 1 di tujuh Balai Diklat Industri (BDI) Kemenperin. Materi yang diberikan dalam program tersebut meliputi peningkatan kemampuan SDM yang dibutuhkan oleh berbagai sektor industri.

"Pembukaan Diklat 3 in 1 secara serentak ini merupakan ketiga kali di tahun ini," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto.

Sebelumnya, Diklat 3 in 1 serentak dilaksanakan pada 25 Agustus dan 10 September 2020. Program tersebut digelar oleh seluruh BDI di lingkungan Kemenperin.

Pelatihan dengan sistem 3 in 1 ini, kata Eko, sudah dirintis Kemenperin sejak 2016. Bahkan, program ini telah menghasilkan ratusan ribu tenaga kerja yang terserap di berbagai sektor industri manufaktur.

"Bahkan sejumlah, alumni Diklat 3 in 1 saat ini ada yang bekerja pada industri manufaktur di Jepang, ada juga turut andil dalam membangun sekaligus membesarkan industri kecil dan menengah," ucapnya.

Diklat 3 in 1 gelombang ketiga ini, kata dia, diikuti oleh total 1.602 orang peserta dengan berbagai jenis pelatihan, seperti 190 peserta di BDI Medan untuk pelatihan operator mesin dan peralatan produksi pabrik kelapa sawit, operator produksi olahan makanan, dan keamanan pangan. Selain itu, sebanyak 130 orang mengikuti pelatihan pembuatan hiasan buasana dengan mesin bordir manual dan pembuatan hiasan busana dengan alat jahit tangan di BDI Padang.

Kemudian, sebanyak 250 orang dilatih di BDI Jakarta untuk menjadi operator garmen dan batik. Sedangkan, BDI Yogyakarta menggelar pelatihan jahit upper alas kaki dan assembling alas kaki untuk 444 peserta.

Baca juga: Kemensos Salurkan Sembako Pada 1.078 Karyawan Hotel Bandung

BDI Surabaya pun turut menggelar pelatihan operator, supervisor, dan quality control garmen serta fiber optik untuk 251 orang. Diikuti BDI Denpasar yang melatih 117 orang dengan materi animasi. Kemudian, BDI Makassar juga ikut memberikan pelatihan desain kemasan produk pangan dan aneka olahan berbasis rumput laut untuk 220 peserta.

"Pelatihan dengan metode 3 in 1 diharapkan bisa memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta sikap kerja calon tenaga kerja yang akan bekerja, sekaligus menyiapkan tenaga kompeten serta memiliki daya saing," tutur Eko. []

Berita terkait
Kemenperin Menegaskan SNI Masker Kain Bersifat Sukarela
Kementerian Perindustrian menegaskan, penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) masker dari kain bersifat sukarela.
Kementan Dorong Pemulihan Pangan di Asean dan Global
Kementan berperan aktif dalam pencapaian ketahanan pangan regional dan global untuk mendorong sektor pertanian menciptakan lapangan pekerjaan.
Kemenperin Dukung Interkoneksi Rantai Pasok Lewat Digital
Salah satu langkah strategis pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN) saat ini yaitu interkoneksi rantai pasok secara digital