Kematian Maradona Terus Diselidiki Polisi Argentina

Leopoldo Luque, dokter pribadi Diego Maradona, diselidiki atas dugaan pembunuhan tidak disengaja atas kematian legenda sepak bola itu
Leopoldo Luque, dokter pribadi Maradona (Foto: dw.com/id)

Buenos Aires - Leopoldo Luque, dokter pribadi Diego Maradona, sedang diselidiki atas dugaan pembunuhan tidak disengaja sehubungan dengan kematian legenda sepak bola itu. Para saksi dilaporkan melihat pertengkaran antara Maradona dan dokternya. Alistair Walsh menuliskannya untuk dw.com/id.

Luque sedang diselidiki atas dugaan pembunuhan tidak disengaja, empat hari setelah legenda sepak bola Argentina itu meninggal akibat serangan jantung yang fatal. Demikian menurut laporan kantor berita Argentina, Telam.

Polisi menggerebek rumah dan klinik milik dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque, Minggu, 29 November 2020, pagi waktu setempat.

Penggerebekan itu terjadi setelah para saksi dilaporkan memberi tahu penyelidik bahwa mereka melihat perkelahian antara Maradona dan dokter pribadinya.

Penyelidikan itu dipicu oleh kekhawatiran yang diajukan oleh putri Maradona, yakni Dalma, Gianinna dan Jana atas perawatan yang diterima ayahnya terkait kondisi jantungnya, kata sumber peradilan.

1. Tanggapan Leopoldo Luque

Luque memberikan tanggapan yang emosional terhadap dugaan pembunuhan tidak disengaja, dalam konferensi pers yang disiarkan televisi. Dia berbicara sambil menangis: "Anda ingin tahu aku bertanggung jawab untuk apa? Aku bertanggung jawab karena telah mencintainya, merawatnya, memperpanjang hidupnya, membuatnya lebih baik sampai akhir. "

Dokter pribadi Maradona mengatakan bahwa dia telah melakukan "semua yang dia bisa, sampai yang mustahil" untuk menyelamatkan "sahabatnya".

Dia juga menunjukkan fakta bahwa seharusnya ada defibrillator di dalam rumah Maradona serta ambulans yang diparkir di luar. Tetapi dua faktor itu tidak tergantung padanya.

Luque menyatakan kesediaannya untuk memberikan kesaksian di depan hakim meskipun dia tidak dipanggil oleh penyidik.

2. Argentina Berduka Atas Kepergian Sang Legenda

Argentina berkabung nasional setelah kematian legenda sepak bola itu. Maradona meninggal setelah menderita serangan jantung di rumahnya di pinggiran Buenos Aires pada Rabu, 25 November 2020.

Pada 11 November 2020, Luque mengizinkan Maradona meninggalkan rumah sakit delapan hari setelah menjalani operasi otak. Saat itu, Luque memosting foto dirinya dan Maradona di Instagram. Foto itu memperlihatkan kondisi Maradona dengan perban di kepalanya.

La Nacion melaporkan bahwa para penyelidik sedang berusaha menentukan sejauh mana Luque bertanggung jawab atas perawatan Maradona, dan seberapa sering dia pergi untuk memeriksa pasiennya.

Luque tidak berada di rumah Maradona pada saat kematiannya, tetapi dia menelepon layanan darurat. Outlet media lokal Opinion Frontal merilis klip audio dari rekaman itu, yang menunjukkan Luque terdengar memanggil ambulans.

Maradona awalnya dirawat di rumah sakit karena adanya pembekuan darah di otaknya. Dia menderita masalah kesehatan yang serius selama bertahun-tahun, termasuk serangan jantung berulang, hepatitis dan lambung karena masalah berat badannya. (pkp/hp)/dw.com/id. []

Berita terkait
Maradona, Legenda Sepak Bola yang Dipuja dan Sisi Gelapnya
Legenda sepak bola dunia, Diego Maradona, meninggal pada hari Rabu, 25 November 2020, dipuja dan juga hal-hal negatif tentang dia
Polisi Argentina Geledah Kantor Dokter Pribadi Maradona
Polisi Argentina geledah rumah dan kantor salah seorang dokter Maradona dengan menyita dokumen medis untuk penyelidikan kematian Maradona
Harta Legenda Sepak Bola Diego Maradona Bisa Picu Sengketa
Kepergian legenda sepak bola Maradona yang tidak tinggalkan wasiat disebut pembagian harta peninggalannya bisa picu sengketa
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.