Kemah Budaya di Kaldera Toba, Belajar Mencintai Lingkungan

Kwarda Gerakan Pramuka Sumatera Utara, menyelenggarakan kegiatan kemah budaya Kaldera Toba di Samosir.
Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Sumatera Utara, Nurdin Lubis, saat pembukaan kegiatan kemah budaya Kaldera Toba, Jumat 27 Nopember 2020 (Foto: Tagar/istimewa)

Samosir - Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sumatera Utara, menyelenggarakan kegiatan kemah budaya Kaldera Toba, berlangsung tiga hari sejak Jumat, 27 Nopember 2020 hingga Minggu, 29 Nopember 2020.

Kegiatan itu diikuti 300-an peserta penegak pramuka dari tujuh Kwartir Cabang (Kwarcab) di Sumatera Utara dan berlangsung di Pasir Putih Ikan Mas, Desa Tanda Rabun, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir.

Dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kecintaan pemuda terlebih pramuka, atas kelestarian lingkungan. Hal itu juga mengingat dengan ditetapkannya  Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark. Maka pelestarian lingkungan perlu ditingkatkan.

Pada kegiatan ini, intinya untuk menumbuhkembangkan kecintaan terhadap lingkungan

Hal itu dikatakan Binuar Malau, Kooordinator Wilayah (Korwil) 3 Kwarda Sumatera Utara, lewat sambungan seluler kepada wartawan, Sabtu, 28 Nopember 2020.

“Target awal peserta memang lima ribu orang. Namun karena ini masih kondisi pandemi Covid, jumlah peserta diciutkan menjadi 300-an orang, dari tujuh kwarcab. Ada beberapa hal yang dilaksanakan pada kegiatan ini, intinya untuk menumbuhkembangkan kecintaan terhadap lingkungan,” kata Binuar.

Dikatakan, kegiatan di isi dengan seminar tentang Kaldera Toba, budaya masyarakat di Kawasan Danau Toba, serta ragam pakaian adat berbahan dasar tenun. Kemudian, ada perlombaan kreativitas tenda, serta lomba tari kreasi dari masing-masing daerah.

Selain itu dilaksanakan bakti kemasyarakatan, dengan kegiatan pembersihan kawasan pantai Danau Toba dan rumah ibadah di sekitar lokasi dimaksud, serta penanaman pohon.

Ditambahkan, Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Sumatera Utara Nurdin Lubis, saat pidato pembukaan menyebut, kegiatan dimaksud merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi selaku Ketua Mabida Gerakan Pramuka Sumut, saat peringatan hari Pramuka ke-59 tahun 2020. Kegiatan itu akan menjadi agenda tahunan.

Baca juga:

Seluruh peserta kegiatan diharapkan untuk semangat berkarya dan serius menimba ilmu dari para pemateri.

Kegiatan yang baru pertama digelar itu, sebagai wahana pembelajaran cinta budaya dan lingkungan, sehingga anggota pramuka memahami bahwa Danau Toba yang telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark harus dijaga kelestariannya.

Sebagaimana diketahui, Kaldera Toba ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Perancis awal Juli 2020.

Pemerintah Indonesia berhasil meyakinkan UNESCO bahwa Kaldera Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal khususnya dalam hal budaya dan keanekaragaman hayati.

Penetapan Kaldera Toba, dapat mendorong pengembangan perekonomian dan pembangunan berkelanjutan di kawasan tersebut.

Melalui pengembangan geopariwisata yang berkelanjutan, terbuka peluang bagi masyarakat setempat untuk promosi budaya, produk lokal serta penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih luas.

Pada saat yang sama, dengan adanya pengakuan dan perhatian dunia terhadap Kaldera Toba, pemerintah dan masyarakat setempat berkewajiban untuk meningkatkan dan terus menjaga kelestarian lingkungan dan keutuhan dari Kawasan Kaldera Toba.[]

Berita terkait
Tragedi Tewasnya Gadis Pramuka Dibunuh Pedagang Cimol
Gadis berseragam pramuka itu ditemukan tewas dibunuh di sebuah penginapan di Kabupaten Semarang, pelakunya diketahui seorang pedagang cimol.
Skandal Pelecehan Seksual Anggota Pramuka Amerika Serikat
Beberapa negara bagian di Amerika Serikat berlakukan UU korban semasa anak-anak bisa ajukan tuntutan hukum kelak di kemudian hari
Pramuka Mampu Tingkatkan Angka Pembangunan Pemuda Indonesia
Kemenko PMK melalui Yohan menyampaikan salah satu cara tingkatkan angka pembangunan pemuda yaitu melalui pendidikan kepramukaan.