Keluarga Korban Pesawat Ukraina Pilih Adili Pemimpin Iran

Amerika Serikat (AS) sebut bahwa keluarga korban pesawat Ukraina memilih adili pemimpin Iran di pengadilan internasional daripada santunan
Kerabat korban menghadiri upacara peringatan setahun jatuhnya pesawat milik maskapai Ukraina International Airlines PS752 yang jatuh di wilayah udara Iran, di Kyiv, Ukraina, 8 Januari 2021. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Valentyn Ogirenko)

Jakarta - Keluarga korban yang tewas setelah Iran menembak jatuh pesawat penumpang Ukraina Januari 2020 mengatakan mereka tidak menginginkan santunan dari Teheran namun lebih memilih pengadilan internasional untuk meminta pertanggungjawaban dari pemimpin Iran. Ini sebagai sebuah prosedur yang tergantung pada diselesaikannya berbagai hambatan di bawah konvensi global.

Pada tanggal 8 Januari 2020, penembakan rudal Iran menjatuhkan Ukraine International Airlines nomor penerbangan 752 setelah pesawat itu lepas landas dari Teheran. Serangan itu menewaskan seluruh 176 penumpang, kebanyakan di antaranya adalah warga Iran dan warga Kanada keturunan Iran yang sedang menuju Kanada melalui Kiev. Iran telah mengatakan penembakan rudal itu sebagai kesalahan yang dilakukan personel pertahanan udara namun tidak meminta pertanggungjawaban dari siapa pun.

pesawat ukrainaReruntuhan Boeing 737-800 milik Ukraina International Airlines, nomor penerbangan PS752, jatuh setelah lepas landas dari bandara Imam Khomeini Iran, di pinggiran Teheran, Iran, 8 Januari 2020. (Foto: Dok/voaindonesia.com/Reuters).

Dalam sembilan hari terakhir bulan Desember, lima orang yang tinggal di Kanada dan AS, yang telah kehilangan orang yang mereka cintai dalam pesawat itu mengatakan kepada VOA tentang apa yang mereka inginkan selanjutnya dalam upaya mendapatkan keadilan menjelang peringatan satu tahun terjadinya tragedi itu.

Beberapa di antara mereka menolak tawaran kompensasi finansial atau yang mereka sebut “uang darah” dari pemerintah Iran.

Kabinet Iran mengeluarkan pernyataan pada tanggal 30 Desember lalu yang mengatakan setuju untuk membayar santunan sebesar 150 ribu dolar kepada setiap keluarga korban. Tidak jelas kapan dan bagaimana santunan itu akan diberikan.

Navaz Ebrahim, warga Dallas, Texas, yang kakak perempuan dan suaminya tewas dalam kecelakaan itu mengatakan, ia dan keluarga korban lainnya memandang kompensasi itu sebagai pelecehan yang menganggap murah nyawa orang mereka cintai.

keluarga dariKeluarga dan kerabat korban menghadiri upacara peringatan setahun jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines PS752 di wilayah udara Iran, di Kyiv, Ukraina, 8 Januari 2021. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Valentyn Ogirenko)

Keluarga korban telah melayangkan dua gugatan terhadap Iran melalui pengadilan di provinsi Ontario, Kanada.

Pasukan Iran yang menembak jatuh pesawat komersial Ukraina sedang bersiaga menghadapi tanggapan AS setelah Iran melancarkan serangan rudal terhadap tentara Amerika di Irak beberapa jam sebelumnya. Iran telah menyerang pasukan AS, melukai puluhan tentara, sebagai balasan atas serangan udara AS yang menewaskan jenderal senior Iran Qassem Soleimani di Baghdad lima hari sebelumnya (lj/uh)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Iran Siapkan Dana 30 Juta Dolar untuk Korban Pesawat Ukraina
Iran alokasikan dana sebesar 30 juta dolar AS untuk kompensasi bagi keluarga korban pesawat penumpang Ukraina yang tewas
Bukti Rekaman, Pesawat Ukraina Terkena 2 Rudal Iran
Misteri penyebab jatuhnya pesawat Ukraina di dekat Taheran, Iran tak lama setelah lepas landas mulai terkuak.
Iran Bantah Tembak Pesawat Ukraina dengan Rudal
Iran menepis dugaan bahwa maskapai penerbangan Ukraina yang jatuh di kawasan Iran karena terkena serangan rudal.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.