Keliling Danau Toba di Tengah Pandemi dengan Rp 100.000

Jumlah wisatawan menurun tajam ke Danau Toba akibat Covid-19. Anca Damanik, lantas membuat tur berbiaya murah untuk menaikan wisata di Danau Toba.
Air Terjun Situmurun di Danau Toba, salah satu lokasi kunjungan Tur keliling Danau Toba dari Siantar Etnik Trip. (Foto: Dok. Siantar Etnik Trip)

Pematangsiantar - Suatu ketika, di pertengahan Juli 2020, Rio Dani Damanik tertegun melihat sepinya Tomok, salah satu tujuan wisata Danau Toba yang berada di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Anca, panggilan akrab Rio Dani, merenung, tak menyangka begitu parahnya dampak pandemi Covid-19 ini sehingga hampir tak ada lagi yang berkunjung ke Danau Toba.

Selain pengusaha kapal, saya juga ingin pengusaha katering, penyanyi, atau pemain musik bisa dapat kerjaan walaupun hanya sekali dalam dua minggu.

Anca melihat banyak kapal hanya bersandar di dermaga, tak ada yang berlayar di danau karena tidak ada penumpang. Kios-kios penjual cinderamata pun banyak yang tutup. Sepi, Danau Toba yang biasa ramai terlihat seperti tak punya kehidupan.

Anca bersama kawan-kawannya yang tergabung dalam Kelompok Siantar Etnik lalu tergerak membuat tur perjalanan ke Danau Toba. Ia berharap tur tersebut bisa sedikit membantu menaikan gairah wisata ke Danau Toba.  

Ia lantas teringat, sebagai salah satu pegiat seni di Kota Pematangsiantar, beberapa kali mendapat telepon dari penyanyi lokal dan pemain musik meminta pekerjaan kepadanya karena sepinya order di masa corona ini.

"Ini saatnya saya bisa membantu mereka (penyanyi dan pemain  musik)," kata Anca kepada tagar.

Siantar Etnik TripAnca Damanik (berdiri dua dari kiri) bersama kawan-kawannya dari Siantar Etnik Trip sebagai penyelenggara tur keliling Danau Toba. (Foto: Dok. Siantar Etnik Trip)

Anca bersama kelompoknya di Siantar Etnik lalu membuat konsep tur Danau Toba dengan menggabungkan wisata dan musik. Ia ingin, selama tur mengelilingi Danau Toba, pengunjung dihibur musik dan lagu di atas kapal. 

Karena pandemi dan banyak masyarakat kesulitan secara ekonomi, Anca dan kelompoknya di Siantar Etnik lalu merancang tur berbiaya murah agar banyak peserta yang ikut. 

Anca lalu menghubungi pemilik kapal motor di Danau Toba agar memberikan harga yang lebih murah namun tetap dengan standar keamanan yang baik. Ia juga bekerjasama dengan pengusaha makanan untuk memberikan harga diskon. 

Selanjutnya Anca bekerjasama dengan penyanyi dan pemain musik di Kota Pematangsiantar yang pernah meminta pekerjaan kepadanya. Ia tetap membayar penyanyi dan pemain musik tersebut walau bayarannya lebih murah dari biasanya mereka manggung di cafe atau pesta pernikahan. 

Dengan nama tur Siantar Etnik Trip, jadilah Anca menawarkan paket jalan-jalan mengelilingi Danau Toba dengan kapal motor hanya Rp 100.000 per orang. Paket tersebut sudah termasuk ongkos kapal motor dan mengunjungi tiga tempat yakni Tomok, Batu Gantung, dan Air Terjun Situmurun. 

Dengan Rp 100.000 tersebut, peserta juga mendapat makan siang dengan lauk ayam atau daging rendang, snack berupa lappet (penganan khas Batak), dan teh manis. Dan tentu saja, selama mengelilingi Danau Toba, peserta akan dihibur penyanyi solo atau trio dengan iringan keyboard atau band lengkap.  

Siantar Etnik TripAir Terjun Situmurun di Danau Toba, salah satu lokasi kunjungan tur keliling Danau Toba dari Siantar Etnik Trip (Foto: Dok. Siantar Etnik Trip)

Tur perdana dilakukan pada Minggu, 16 Agustus 2020 lalu, yang diikuti sebanyak 70 peserta. Menurut Anca, trip wisata mereka dilakukan dua minggu sekali setiap hari Minggu mulai pukul 10.00 WIB. Start dari Open Stage Parapat dan kembali ke tempat semula pukul 18.00 WIB. Sejak tur perdana itu, Anca sudah membuat tujuh kali tur keliling Danau Toba dengan rata-rata peserta sebanyak 70-80 orang. 

Anca mengatakan keinginannya membuat tur ini untuk kembali membangkitkan wisata di Danau Toba yang terpuruk selama pandemi corona ini. 

"Selain pengusaha kapal, saya juga ingin pengusaha makanan, penyanyi, atau pemain musik bisa dapat kerjaan walaupun hanya sekali dalam dua minggu. Paling tidak apa yang kami lakukan bisa saling membantu," kata pria berusia 36 tahun ini.

Selama tur, kata Anca, protokol kesehatan juga diterapkan dengan ketat. Peserta wajib pakai masker dan disediakan tempat cuci tangan selama di atas kapal. 

"Keamanan dan kenyamanan peserta juga sangat kami perhatikan. Setiap orang disediakan life jacket," ujarnya.

Siantar Etnik TripSetiap peserta tur keleiling Danau Toba diberikan satu life jacket sebagai bagian dari keamanan dan kenyamanan peserta. (Foto: Dok. Siantar Etnik Trip)

Rudi Samosir, salah seorang penyanyi yang sudah lima kali diikutkan dalam tur keliling Danau Toba tersebut mengatakan sangat terbantu dengan kegiatan tersebut.

Ia mengakui sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari tur tersebut walau dibayar tak seperti biasanya saat manggung di cafe atau di pesta pernikahan. 

"Bukan bayaran dari pihak penyelenggara tur yang paling kami harapkan. Bisa ikut di dalam tur itu juga sudah kami syukuri karena kami dapat saweran ketika bernyanyi menghibur peserta tur di atas kapal. Hasil saweran tersebut lebih dari cukup bagi kami apalagi di masa sulit saat ini karena corona," kata Rudi.

Siantar Etnik TripHiburan lagu dan musik dari penyanyi trio selama perjalanan di atas kapal saat mengelilingi Danau Toba. (foto: Dok.Siantar Etnik Trip)

Ia mengaku sekali ikut tur bisa mendapat Rp 2,5 juta sampai Rp 3,5 juta dari saweran peserta. Hasil itu dibagi berlima yakni tiga orang anggota trio dan dua pemain musik. 

"Hasil tersebut cukuplah untuk kehidupan keluarga kami, minimal selama seminggu," ujarnya.

Hal yang sama diakui oleh Doni Turnip, nakhoda kapal motor yang dipakai Siantar Etnik Trip untuk tur keliling Danau Toba. Menurut Doni, selama pandemi ini kapal motor mereka lebih banyak menganggur di dermaga karena sepinya penumpang. 

"Tapi setelah ada tur keliling Danau Toba, ya kami sedikit terbantu walaupun hanya sekali dalam dua minggu. Tapi itu udah sangat membantu kami," kata Doni kepada Tagar. 

Ia berharap ada banyak tur sejenis di Danau Toba sehingga tak hanya mereka yang terbantu tetapi pengusaha kapal motor lain pun bisa terbantu. 

Berdasarkan data yang dihimpun Tagar, pandemi Covid-19 membawa dampak yang signifikan bagi pelaku usaha wisata di Danau Toba. Data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir menunjukan penurunan tajam tingkat kunjungan wisatawan, terutama Maret-Juli. 

Kepala Dinas Pariwisata Samosir, Dumosch Pandiangan, mengaku pandemi corona ini sangat memukul sektor pariwisata, terutama bagi pedagang, pengusaha hotel, dan pemilik kapal. "Namun seiring dengan dibukanya kembali tempat wisata pada bulan Juli, secara perlahan kunjungan wisatawan kembali meningkat," katanya.

Kunjungan Wisata ke SamosirData Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Samosir sebelum dan selama pandemi corona. (Data: Dinas Pariwisata Samosir)

Hal yang sama dirasakan Annette Horschmann boru Siallagan, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Samosir. Ia mengakui ada penurunan tajam tingkat hunian hotel di Pulau Samosir karena pandemi corona tersebut.

Data Hunian Hotel SamosirTingkat hunian hotel di Samosir selama pandemi corona. (Data: Annette Siallagan)

Ia mengatakan pengusaha hotel atau restoran harus mencoba kreatif dan membuat aktifitas baru untuk menarik wisatawan datang.

"Ada diskon dan kami pakai sosmed untuk promosi. Cutting costs dan implementasi CHSE yaitu clean, healthy, safety, and environmental friendly," kata Annette, pengusaha Tabo Cottages di Tuktuk, Samosir ini. 

Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah menetapkan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas di Indonesia. Danau vulkanis terbesar di dunia itu dikelilingi oleh tujuh kabupaten yaitu Simalungun, Samosir, Toba, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Karo, dan Dairi. []






Berita terkait
Perbukitan Kawasan Danau Toba di Samosir Terbakar
Perbukitan di Kawasan Danau Toba, persisnya di Desa Tamba dan Sagala, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, terbakar.
Pemprov Sumut Apresiasi BPODT Bangun Kawasan Danau Toba
BPODT melakukan pembangunan kawasan wisata Danau Toba, Sumatera Utara. Sejumlah infrastruktur dibenahi.
Penyebab Ratusan Ton Ikan Mati di Danau Toba Samosir
Ratusan ton ikan di keramba jaring apung perairan Danau Toba diketahui peliharaan warga, mati dan mengakibatkan bau busuk.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.