Kelapa Sawit, Diyakini Dapat Mengatasi Krisis Energi Dunia

Minyak sawit diperkirakan dapat membantu mengatasi Krisis yang telah dihadapi oleh banyak negara termasuk Indonesia sebagai primadona global.
kelapa sawit. (Foto: Tagar/Antara)

Jakarta - Minyak sawit diperkirakan dapat membantu mengatasi Krisis yang telah dihadapi oleh banyak negara termasuk Indonesia. Kelapa sawit ini akan menjadi alternatif serta akan menjadi primadona secara global.

“Dengan krisis energi yang sekarang terjadi di beberapa belahan dunia, energi terbarukan berbasis kelapa sawit akan menjadi solusi atau alternatif,” kata Joko Supriyono selaku Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dalam Indonesian Palm Oil Conference secara virtual dilihat, Jumat, 3 Desember 2021.


Permintaan minyak sawit diperkirakan akan terus meningkat terutama pada saat krisis energi di sejumlah negara.


Menurut joko supriyono, di tahun 2021 merupakan tahun yang luar biasa bagi industri kelapa sawit. Hal ini Dikarenakan, harga rata-rata minyak sawit mentah (CPO) telah mencapai 1.000 dolar AS per metrik ton sepanjang tahun. Kenaikan harga tersebut juga didorong dengan adanya peningkatan permintaan secara global terhadap minyak sawit ini.

“Permintaan minyak sawit diperkirakan akan terus meningkat, terutama pada saat krisis energi di sejumlah negara,” ujar Joko Supriyono.

Joko Supriyono menyakini, bahwa biodiesel akan menjadi alternatif untuk mengatasi krisis ini. Selain itu, joko menambahkan, mengenai pasokan kekurangan energi yang melanda ekonomi utama di seluruh dunia, termasuk China dan Inggris.

“Pertanyaannya, apakah harga ini akan berlanjut pada 2022, kita optimistis hal itu akan terjadi,” ucap joko Supriyono.

Sementara itu. Mona Surya selaku ketua panitia IPOC 2021 mengatakan, tahun 2021 merupakan tahun keemasan industri sawit karena harga CPO global mencapai puncak tertinggi dalam sejarah.

Harga rata-ratai CPO di atas 1.000 dolar AS per metrik ton dalam tahun 2021 ini. Bahkan, pada oktober lalu harganya mencapai puncak tertinggi, yakni 1.390 dolar AS per metrik ton.

Ia menambahkan, Kenaikan harga CPO pastinya akan memberikan dampak yang positif bagi peningkatan pendapatan petani serta akan mengembangkan perdagangan di Indonesia tetap positif walaupun di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, sejalan dengan fokus pemerintah untuk melakukan pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19 , IPOC 2021 ini juga membahas mengenai peran industri sawit dalam pemulihan ekonomi tersebut.

(Ranutyas Djati Kusuma)

Berita terkait
Indonesia Diminta Tegas Menanggapi Protes China Terkait Natuna
Indonesia diminta bersikap dan menjawab tegas nota protes China terhadap pengeboran minyak dan gas alam di kawasan pantai Natuna Utara
Munculnya Omicron, OPEC Tunda Keputusan Produksi Minyak Dunia
OPEC dikabarkan akan membahas tanggapan mereka terhadap varian Omicron Covid-19 dan OPEC menunda keputusan produksi minyak di dunia.
Sepanjang Tahun 2021 Pemerintah Jamin Ketersediaan Beras
Sepanjang tahun 2021 pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjamin ketersediaan kebutuhan beras nasional
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.