Kekurangan Wi-Fi Rentan Diretas Ditemukan

Pengawas dan peneliti keamanan siber mengeluarkan peringatan risiko terkait sistem untuk mengamankan komunikasi Wi-Fi.
Ilustrasi. (Gambar: Is)

Washington, (Tagar 17/10/2017) – Pasca ditemukannya kelemahan yang memungkinkan peretas membaca informasi yang dianggap dienkripsi, atau menginfeksi situs web dengan perangkat lunak perusak, pengawas dan peneliti keamanan siber mengeluarkan peringatan risiko terkait sistem untuk mengamankan komunikasi Wi-Fi.

Peringatan dari Tim Tanggap Darurat Komputer Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat pada Senin (16/10) mengatakan, kekurangan tersebut dapat digunakan dalam jangkauan Wi-Fi menggunakan protokol WPA2 untuk membajak komunikasi pribadi.

Tim merekomendasikan untuk menginstal pembaruan vendor pada produk yang terpengaruh, seperti penerus sinyal yang disediakan oleh perusahaan Cisco Systems atau Juniper Networks.

KU Leuven, peneliti Belgia Mathy Vanhoef dan Frank Piessens dari sebuah universitas di Belgia, menemukan kesalahan pada WPA2, yang mengamankan sistem Wi-Fi modern yang digunakan oleh vendor untuk komunikasi nirkabel antara ponsel, laptop dan perangkat lain yang terhubung dengan penerus sinyal yang tersambung ke Internet atau area bersinyal.

"Jika perangkat Anda mendukung Wi-Fi, kemungkinan besar akan terpengaruh," ujar mereka di situs web www.krackattacks.com, yang mereka tetapkan untuk memberikan informasi teknis tentang kelemahan dan metode yang kemungkinan digunakan peretas untuk menyerang perangkat yang rentan.

Tidak segera dijelaskan bagaimana sulitnya bagi peretas untuk mengeksploitasi kesalahan pada sistem keamanan nirkabel tersebut, atau jika kerentanan tersebut sebelumnya telah digunakan untuk meluncurkan serangan dalam bentuk apapun.

Perusahaan keamanan Finlandia F-Secure mengatakan para ahli telah lama waspada dengan kemampuan Wi-Fi untuk menghadapi tantangan keamanan pada abad ke-21.

"Tapi bagian terburuknya adalah terdapat masalah dengan protokol Wi-Fi, yang berarti mempengaruhi hampir setiap orang di dunia yang menggunakan jaringan Wi-Fi," jelasnya di situs web-nya.

Perusahaan Microsoft mengatakan telah merilis sebuah pembaruan keamanan untuk Windows. Pelanggan yang menerapkan pembaruan, atau mengaktifkan pembaruan otomatis, sudah terlindungi, jelasnya dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui surat elektronik.

Tim Tanggap Darurat Komputer Selandia Baru dan India meminta pengguna untuk menerapkan pembaruan keamanan. mereka menyarankan untuk menggunakan kabel ethernet dan terhubung langsung ke jaringan, bila memungkinkan.

"Mengingat kompleksitas memperbarui perangkat cerdas seperti ponsel, Tim Tanggap Darurat Komputer Selandia Baru juga sangat menganjurkan untuk menonaktifkan Wi-Fi jika tidak diperlukan," paparnya dalam sarannya.

Aliansi Wi-Fi, sebuah kelompok industri yang mewakili ratusan perusahaan teknologi Wi-Fi, mengatakan bahwa masalah tersebut "dapat diselesaikan melalui pembaruan piranti lunak yang mudah dilakukan".

Kelompok itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyarankan anggota untuk merilis cepat piranti lunak untuk perbaikan program dan merekomendasikan agar konsumen segera menginstal pembaruan keamanan tersebut. (ant/yps)

Berita terkait