Kekhawatiran Atas Praktik Pinjaman Luar Negeri China

Analisis baru terhadap 100 kontrak yang mencakup pengaturan pembiayaan China dengan negara-negara yang terkait inisiatif Sabuk dan Jalan
Presiden Xi Jinping memberikan keterangan pers usai forum Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) yang diadakan di Beijing, China (Foto: Dok/voaindonesia.com/AP).

Jakarta – Analisis baru terhadap 100 kontrak yang mencakup pengaturan pembiayaan China dengan negara-negara yang terkait inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI-Belt and Road Initiative) menunjukkan perjanjian pinjaman yang sangat rahasia, memrioritaskan pembayaran utang ke bank-bank milik negara dan dirancang untuk meningkatkan posisi China di negara peminjam.

Namun, menurut penulis “How China Lends”, “Bahkan ketika kami menemukan persyaratan yang mengganggu dalam kontrak utang antara negara peminjam dan entitas milik pemerintah China, kami tidak bisa menyimpulkan bahwa mereka melanggar standar internasional: dengan sedikit pengecualian, standar seperti itu tidak ada.”

pelabuhan sri lankaPelabuhan Internasional Hambantota, Sri Lanka, adalah salah satu proyek infrastruktur terbesar yang dibiayai China (Foto: dw.com/id)

Diluncurkan pada 2013, proyek BRI dirancang sebagai jaringan jalur perdagangan darat dan laut untuk meningkatkan hubungan China dengan Asia, Eropa dan Afrika. Pada 2019, China mengisyaratkan akan mengubah kesepakatan proyek BRI sebagai tanggapan atas kritik tentang risiko lingkungan, utang yang berlebihan, dan kurangnya transparansi dalam pembiayaan proyek infrastruktur.

Apa yang tampaknya baik - infrastruktur yang lebih baik dan janji manfaat ekonomi, membuat banyak negara tidak bisa membayar kembali utangnya kepada bank milik China dan tidak ada cara utang itu diakui perjanjian internasional agar direstrukturisasi (ka/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Pinjaman Gelap China Bebani Pemulihan Ekonomi Negara Miskin
Kucuran kredit rahasia dari China pengaruhi kebijakan luar negeri negara miskin. Ini merupakan kesimpulan studi sebuah lembaga Jerman
Ratusan Perusahaan China Cari Pinjaman Gegara Corona
Lebih dari 300 perusahaan di China sedang mencari pinjaman ke bank untuk mengantisipasi dampak virus corona.