Kejutan, PSI Posisi Keempat di Jakarta

PSI memberi kejutan di DKI Jakarta, sesuai hasil dari quick count berbagai lembaga survei dalam Pemilu yang berlangsung Rabu, 17 April 2019.
Bus untuk kampanye Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bergambar Jokowi yang didukung sebagai Capres dalam Pilpres 2019, dan gambar Ketua Umum PSI Grace Natalie. Bus terparkir di halaman kantor PSI Jakarta, Kamis (10/1/2019). (Foto: Morteza Syariati Albanna)

Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberi kejutan di DKI Jakarta, sesuai hasil dari quick count berbagai lembaga survei dalam Pemilu yang berlangsung Rabu, 17 April 2019. 

Dari hasil quick count beberapa lembaga survei, PSI diprediksi meraih 8% suara di Jakarta. Quick Count CSIS-Cyrus Network mencatat perolehan suara PSI di Jakarta di angka 7,98%, di belakang PDIP (23,05%), PKS (16,4%), dan Gerindra (14,87%). 

Sementara itu, sampai dengan data Kamis dini hari, quick count Indobarometer mencatat perolehan suara PSI di angka 8,11%, setelah PDIP (25,07%), PKS (17,49%), dan Gerindra (15,26%).

Baca juga: Respon Jokowi-Prabowo Terhadap Hasil Quick Count

“Berdasarkan hasil rilis quick count, PSI akan menjadi partai keempat terbesar di Jakarta. Tentunya kami masih menunggu rekapitulasi resmi KPUD. Saya sudah instruksikan semua pengurus, caleg, dan relawan untuk kawal terus penghitungan suara dari TPS, kecamatan, hingga nanti di tingkat provinsi,” ungkap Ketua DPW PSI Jakarta Michael Victor Sianipar, dalam siaran pers yang diterima Tagar, Kamis 18 April 2019.

“Ini pencapaian luar biasa. Kami berterima kasih kepada warga Jakarta yang telah memberi kepercayaan dan kesempatan, mengizinkan kami menguji dan mempertontonkan karakter kami. Harapan yang Anda percayakan tidak akan sia-sia. Akan kami buktikan dengan niat tulus, kerja keras, dan integritas kami di DPRD Jakarta lima tahun ke depan,” tambah Michael.

Ia melanjutkan PSI Jakarta telah berupaya keras menjaring caleg terbaik, melibatkan partisipasi masyarakat, bahkan menjalankan penggalangan dana terbuka untuk membantu orang baik masuk politik dan berkampanye. 

Menurutnya, keberhasilan PSI di Jakarta tidak lepas dari kerja keras para caleg DPR dan DPRD selama masa kampanye untuk meyakinkan masyarakat dan menawarkan solusi terhadap permasalahan di Jakarta.

Baca juga: Jokowi Menang Rupiah Menguat

“Pekerjaan rumah di Jakarta masih banyak. Pembangunan manusia dan infrastruktur harus lebih adil dan progresif. Sebagai partai oposisi, PSI akan mengawal dan memastikan program Gubernur Anies bisa lebih baik lagi. Kami tidak akan segan-segan mengkritisi, tapi kami juga mau menawarkan solusi dan bersedia duduk bersama. Kami akan menjadi oposisi yang konstruktif. Itulah harapan warga Jakarta agar tidak ada perpecahan politik lagi. Mari kita sama-sama mengedepankan pembangunan Jakarta,” ujar Michael.

Pasca pemilu, PSI mengajak masyarakat kembali bersatu dan menjaga perdamaian bangsa. PSI juga berharap masyarakat turut mengawal dan menuntut akuntabilitas pejabat publik yang terpilih. Sebagai partai yang mengedepankan transparansi, PSI mengajak masyarakat memberikan masukan dan kritik bagi PSI, bahkan turut aktif berpartai dan berpolitik.

Pasca pemilu, PSI mengajak masyarakat kembali bersatu dan menjaga perdamaian bangsa. PSI juga berharap masyarakat turut mengawal dan menuntut akuntabilitas pejabat publik yang terpilih. Sebagai partai yang mengedepankan transparansi, PSI mengajak masyarakat memberikan masukan dan kritik bagi PSI, bahkan turut aktif berpartai dan berpolitik.

“DPP sudah siapkan aplikasi untuk mengawal kinerja anggota dewan PSI. Anda bisa pecat anggota yang kinerja buruk, bolos, tidur, atau tidak turun ke lapangan. Prioritas kami di DPRD Jakarta adalah mengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif. Kami akan fokus bergerak memberantas korupsi dan intoleransi di Jakarta,” tutup Michael. []

Berita terkait
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.