Kegiatan Novel Baswedan di Tengah Kecewa TGPF

Novel Baswedan kecewa Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) gagal mengungkap siapa pelaku penyiraman air keras kepada dirinya.
Korban penyerangan air keras yang merupakan Penyidik KPK Novel Baswedan memberikan tanggapan kepada wartawan terkait hasil Investigasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (10/7/2019). Dalam tanggapannya Novel mengatakan hasil Investigasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) diharapkan dapat mengungkap siapa pelaku kasus penyerangan air keras terhadap dirinya. (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)

Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kecewa terhadap Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan Polri yang tidak berhasil mengungkap siapa pelaku penyiraman air keras kepada dirinya dua tahun lalu.

Di tengah kekecewaan tersebut, pada Jumat, 19 Juli 2019, Novel Baswedan menghabiskan banyak waktu di rumahnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tagar menyambangi rumahnya dan menemukan Novel sedang salat Jumat di masjid dekat rumahnya.

Masjid di mana dua tahun lalu, tepatnya 11 April 2017, saat pulang dari salat Subuh, ia dipepet orang tak dikenal, pengendara motor yang menyerangnya dengan menyiramkan air keras ke wajahnya, merusak mata kirinya. 

Hingga kini siapa pelaku penyiraman air keras tersebut belum menunjukkan titik terang.

Jangan sampai kemudian hanya terjadi upaya berspekulasi siapa aktor intelektual, dalang, koordinator, dan lain-lain tapi melupakan pelaku lapangan.

Usai salat Jumat, Novel pulang ke rumah, menerima tamu. Tiba waktu salat Asar, ia pergi ke masjid. Begitu pula saat Magrib, ia juga salat di masjid. 

Ditanya apa harapannya pada TGPF, Novel Baswedan enggan menjawab.

Sebelumnya ia menekankan bahwa dalam kasusnya itu, langkah yang tepat mestinya dimulai dari mencari pelaku lapangan terlebih dahulu, bukan malah aktor intelektualnya.

"Jangan sampai kemudian hanya terjadi upaya berspekulasi siapa aktor intelektual, dalang, koordinator, dan lain-lain tapi melupakan pelaku lapangan," ujar Novel kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 18 Juli 2019. 

Ia menilai penyelidikan yang dimulai dengan mencari aktor intelektual sebelum pelaku lapangan merupakan spekulasi, bukan investigasi.

"Itu (spekulasi) hanya rekaan atau dugaan-dugaan dan saya kira itu tidak tepat," katanya.

Novel Baswedan berharap hasil yang ditemukan TGPF bisa signifikan untuk mengungkap pelaku lapangan dan aktor penyerangan.

Sehari sebelumnya, Rabu, 17 Juli 2019, di Mabes Polri, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan hasil investigasi TGPF selama enam bulan.

Berikut ini temuan Tim Gabungan Pencari Fakta kasus Novel Baswedan. Selengkapnya dalam infografis.

Novel BaswedanKronologi Kasus Novel Baswedan

Baca juga:

Berita terkait
0
Jumlah Perokok Remaja Melesat di Amerika
Suatu pukulan terbaru bagi, Juul, perusahaan yang dinilai bersalah karena ikut memicu lonjakan jumlah remaja yang menggunakan vaping