Kecewa dengan Yusril, Novel Bamukmin: Haram Mencoblos Nama Saya di Bilik Suara

Kecewa dengan Yusril, sudah tidak percaya lagi dengan Yusril, Novel Bamukmin: Haram Mencoblos Nama Saya di Bilik Suara.
Novel Bamukmin. (Foto: Antara)

Jakarta, (Tagar 27/3/2019) - Koordinator Humas Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin mengatakan dirinya kecewa Ketua Umum Partai Bulang Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra mendukung pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Karena itulah Novel Bamukmin yang sempat masuk keanggotaan PBB, menjadi caleg PBB tingkat DPRD DKI Jakarta daerah pemilihan VIII, menyatakan keluar dari PBB. Ia juga mengharamkan siapa pun mencoblos namanya di bilik suara pada 17 April 2019.

Novel mengatakan sebelumnya ia dan PBB termasuk Yusril sudah sepakat ganti presiden. "Sebab itulah saya bergabung dan juga pernyataan Yusril ketika itu mengajak FPI (Front Pembela Islam) untuk gabung dan mengatakan akan memilih kotak kosong kalau terjadi capres tunggal, gak tahunya tanggal 27 Januari 2019 hasil Rakornas jelas mengkhianati caleg-calegnya," kata Novel Bamukmin kepada Tagar News dalam wawancara tertulis, Rabu (27/3).

Ia mengatakan dirinya sudah tidak percaya lagi Yusril Ihza Mahendra.

"Saya tidak pernah percaya yang slogannya bela Islam bela rakyat yang ternyata jelas bela pendukung penista Islam dan jelas jangankan bela rakyat, calegnya saja dibohongi dan dizalimi makanya saya mengundurkan diri resmi dari PBB walaupun saya tidak bisa mundur dari KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) untuk pencalegan saya makanya wajib saya sampaikan haram mencoblos nama saya," kata Novel Bamukmin.

Novel Bamukmin kemudian menunjukkan surat pernyataan pengunduran dirinya dari keanggotaan Partai Bulan Bintang (PBB) yang ia buat pada 13 Maret 2019. 

Berikut ini isi surat pernyataan pengunduran diri Novel Bamukmin tersebut:

Novel BamukminNovel Bamukmin Keluar dari Partai Bulan Bintang. (Foto: Dok Novel Bamukmin)

Dalam surat pengunduran diri tersebut di antaranya Novel Bamukmin menulis:

"Bahwa alasan pengunduran diri adalah karena saya tidak sejalan dengan keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang yang telah memberikan dukungan politik kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin yang menurut saya telah mengkhianati Ijtima Ulama II."

Sebelumnya Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyebut Ijtima Ulama II hanyalah pura-pura. 

"Jadi ijtima itu bukan orang kumpul-kumpul terus memilih siapa nih calon presiden. Menurut saya itu bukan ijma. Itu hanya pilihan aja. Mau memilih Prabowo atau memilih Jokowi. Lalu dibilang ini ijma. Ijma dari mana? Karena ini bukan masalah hukum," kata Yusril Ihza Mahendra dalam program News Maker di medcom.id.

"Apalagi Yusuf Martak, Slamet Maarif ya kan kita tahu semua, ini kan tim suksesnya Prabowo. Jadi ya lebih banyak kepentingan politik, lebih banyak juga selera mereka yang berijtima itu," lanjutnya.

"Jadi saya mengatakan, dulu kita bilang ya kita taat aja lah pada ulama, tapi kalau begini ya gak taat pada ulama ya lantas jangan dibilang kita ini jadi munafik, jadi kafir, jadi halal darahnya dan sebagainya," kata Yusril Ihza Mahendra pula.

Baca juga:

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.