Keceriaan Dikawal Superhero Keliling Bandara Ahmad Yani

Bertepatan dengan Hari Anak Nasional, bandara ini ingin berbagi kebahagiaan dengan anak-anak di Semarang.
Superhero mengawal anak-anak Sekolah Dasar Santosa, Semarang keliling Bandar Udara Ahmad Yani, Selasa 23 Julu 2019. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang – Pintu kaca di jalur kedatangan penumpang terbuka. Puluhan anak yang tengah belajar dan bermain di area miniatur Gereja Blenduk, kompleks Bandar Udara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah spontan menoleh.

Deretan superhero yang sudah tak asing bagi mereka muncul dari pintu yang menutup dan terbuka otomatis itu. Ada Spiderman, Deadpool, Black Phanter, Iron Man, Hulk hingga superhero dari galaksi beda, Thor, lengkap dengan stormbreaker-nya.

Di antara superhero khas komik Marvel tersebut ada dua bidadari cantik asal Jawa, Dewi Sinta dan Srikandi. Kombinasi pahlawan super asing dan tokoh pewayangan sarat seni budaya tersebut berjalan dengan gaya masing-masing.

Heran dan surprise nyata terlihat di balik wajah bocah-bocah yang mengenakan kaus senada, warna hijau kebiruan. Tak dinyana, rombongan superhero itu datang menghampiri.

"Hallo adik-adik," sapa bareng Dewi Sinta dan Srikandi yang berjalan memimpin rombongan superhero Marvel.

Teriakan jawaban kompak dari para pelajar SD Santosa, Kebonharjo, Semarang Utara spontan membahana. 

"Hallo kakak-kakak," ujar mereka menyambut kehadiran rombongan superhero.

Kemudian satu per satu para superhero melakukan tos ke anak-anak. Senyum ceria langsung tersungging di bibir para bocah itu.

"Lho, kok Iron Man-nya jalan kaki, tidak terbang," celetuk seorang anak sambil membalas tos dari tokoh fiksi idolanya itu. Tawa pun langsung menyeruak di sela keriuhan anak-anak menyambut rombongan superhero.

Pagi jelang siang itu, suasana Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang memang terasa spesial. Bukan tanpa maksud ketika sejumlah karyawan Angkasa Pura I Cabang Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani berniat mengenakan kostum superhero dan tokoh wayang.

Pada hari Selasa 23 Juli 2019 bertepatan dengan Hari Anak Nasional, bandara ini ingin berbagi kebahagiaan dengan anak-anak di Semarang. Sekitar 50 anak dari SD Santosa di hari itu diundang.

Awalnya, mereka dikenalkan lebih dulu seputar istilah kebandaraan hingga tugas dan profil para karyawan. Seperti pramugari, petugas sekuriti internal, pemadam kebakaran hingga marseler, yakni petugas parkir pesawat di area apron.

Dipraktikkan pula cara memarkirkan pesawat lewat kode gerakan menggunakan alat mirip bet di olahraga tenis meja.

Berlanjut ke kegiatan keliling kawasan bandara dikawal para superhero. Sejumlah bagian fasilitas bandara diterangkan oleh para superhero, Seperti area kedatangan penumpang, check in, ruang tunggu penumpang domestik dan internasional, area chek in, hingga screaning tubuh dan bawaan.

Di area pemeriksaan, tidak hanya anak-anak, guru pendamping maupun awak jurnalis yang wajib mengikuti prosedur standar keamanan bandar udara. Para superhero yang notebene adalah karyawan PT Angkasa Pura I juga tidak luput dari pemeriksaan metal detektor petugas keamanan internal.

Pengawalan para karyawan mengenakan kostum unik tersebut menyita perhatian sejumlah penumpang dan pengunjung bandara. Mereka memanfaatkan momen itu untuk selfie maupun foto bersama.

Demikian dengan penumpang yang membawa anak-anak. Di ruang tunggu penumpang domestik, sejumlah bocah terlihat penasaran, mendekat dan disambut sapaan para superhero.

Kegiatan semacam ini sangat bagus untuk menambah pengetahuan anak-anak. Bagian dari pembelajaran luar kelas

Kegiatan keliling kompleks Bandara Udara Ahmad Yani berujung di lantai tiga terminal tunggu penumpang internasional di lantai tiga. Di tempat tersebut, siswa siswi Santosa diajak mengamati pesawat-pesawat yang tengah take off, landing dan parkir di apron. Mereka bisa melihat langsung suasana dan pemandangan lalu lintas pesawat dari ketinggian gedung tersebut.

"Baru kali ini lihat pesawat dari dekat. Biasanya hanya lihat saat di atas, terlihat kecil. Jadi tahu pesawat lagi parkir isi bahan bakar," ujar Rizky, pelajar kelas enam SD Santosa di balik kaca lantai teratas bangunan penumpang Ahmad Yani itu.

Communication and Legal Section PT Angkasa Pura 1 Kantor Cabang Bandar Udara Ahmad Yani Semarang, Ahmad Danar Suryantono menyatakan kegiatan tersebut bagian dari perayaan memperingati Hari Anak Nasional.

"Bandara Ahmad Yani Goes to School, ada 50 siswa yang kami libatkan," kata dia.

SuperheroPenumpang Bandar Udara Ahmad Yani Semarang memanfaatkan kehadiran superhero dengan foto bareng. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Ahmad Yani Goes to School digelar selama dua hari. Hari pertama, Senin 22 Juli 2019 pihaknya mengunjungi SD Santosa. Di sekolah itu, pegawai Ahmad Yani memberi edukasi pengenalan seputar kebandarudaraan. Dan berlanjut pada hari ke dua, Selasa 23 Juli 2019, para siswa diajak keliling kompleks pelayanan transportasi udara.

Tak hanya keliling lingkungan Ahmad Yani, para pelajar tersebut diajak bermain permainan tradisional khas anak zaman old.

"Kami ajak dolanan tradisional anak, seperti dakon, congklak, gasing, yoyo dan lainnya. Jadi agar mereka tidak melupakan mainan asli daerahnya di tengah gencarnya permainan modern saat ini," beber Danar.

Bagi Danar, kegiatan Goes to School dalam rangka Hari Anak Nasional bukan sekadar seremoni belaka. Lewat kegiatan tersebut bisa menjadi momentum para guru dan orang tua untuk lebih memperbanyak kegiatan pembelajaran di luar kelas. Karena pada dasarnya pendidikan lingkungan juga tak kalah penting dengan pengetahuan di sekolah.

"Ini kesempatan bagi kami mengenalkan pada anak-anak tentang pengetahuan umum dunia penerbangan. Tentunya sebagai penerus bangsa mereka harus tahu," ujarnya.

Terkait dengan kostum superhero, murni ide dari karyawan yang tergabung dalam Tim Kreatif Milenial. Semata menambah keceriaan suasana mengingat dengan kegembiraan lewat sesuatu yang disukai atau dikagumi akan memudahkan anak menerima transfer knowladge.

"Tim Kreatif Milenial ini berisi para karyawan lintas divisi. Mereka memang karyawan zaman now yang melek dan aktif di teknologi informasi saat ini," sambung Danar.

Afra, guru kelas VI SD Santosa mengapresiasi langkah kreatif Bandar Udara Ahmad Yani mengenalkan dunia penerbangan ke anak didiknya. Menurut pengajar paruh baya ini siswa-siswinya menjadi tertarik dan mudah menyerap informasi-informasi seputar bandar udara meski banyak istilah asing yang baru didengar.

"Kegiatan semacam ini sangat bagus untuk menambah pengetahuan anak-anak. Bagian dari pembelajaran luar kelas, pengenalan lingkungan sehingga anak tidak menjadi bosan dengan pelajarannya di kelas," kata dia.

Ia sendiri berharap muncul motivasi dari diri anak untuk bisa belajar lebih giat usai kegiatan tersebut. Karena bukan tidak mungkin setelah mereka tahu secara langsung suasana Ahmad Yani ada yang berniat menjadi pilot di masa mendatang.

"Kita tidak tahu bagaimana anak ke depannya jadi apa. Tapi dengan fasilitasi seperti ini setidaknya kita sudah memberikan gambaran pilihan yang bisa diambil anak-anak untuk masa depannya. Bisa saja mereka nanti kerja di sini, jadi pilot misalnya. Paling tidak bisa jadi orang yang akan sering menggunakan pesawat di aktivitasnya kelak," tukas dia.[]

Baca juga:

Berita terkait