Mataram - Kecelakaan pesawat Air India Express dengan nomor penerbangan IX 1134 pada Jumat, 7 Agustus 2020 merupakan penerbangan repatriasi khusus yang membawa lebih dari 180 penumpang dari Dubai ke Kozhikode, India, sebuah kota di sepanjang pantai barat daya India di Negara Bagian Kerala.
Pesawat yang mengangkut 184 penumpang itu tergelincir dari landasan pacu, menabrak dinding, jatuh ke lembah, dan terbelah menjadi dua. Setidaknya 17 orang meninggal dunia dan 120 orang mengalami luka-luka.
Banyak orang India dalam penerbangan pada Jumat malam tersebut sangat ingin pulang. Dan, sekarang ini terjadi. Ini jelas mengguncang setiap jiwa di Kerala sampai ke intinya.
Baca Juga: Saat Pesawat Air India Terbelah Menjadi Dua
Meneruskan catatan The New York Times, sebagian besar penumpang Air India Express Boeing 737 tersebut merupakan orang India yang terdampar di Teluk Persia selama pandemi Covid-19 dan telah menunggu berbulan-bulan untuk kembali ke kampung halaman.
Seperti banyak negara lainnya, India telah mengurangi operasi transportasi udara internasional selama pandemi. Namun, sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah India juga memulai operasi penyelamatan besar-besaran untuk membawa pulang orang-orang India yang terdampar menggunakan kapal induk nasionalnya, Air India, kapal angkatan lautnya dan banyak pegawai, petugas kesehatan, petugas polisi, pelaut dan diplomat.
Sebagian besar warga India terdampar di negara-negara Teluk selama pandemi Covid-19. Kedutaan besar India memprioritaskan penyelamatan kepada warga dengan keadaan darurat medis, wanita hamil, pelajar, dan orang-orang yang kehilangan pekerjaan.
Salah seorang anggota Parlemen Kerala, Shashi Tharoor mengatakan bahwa banyak orang India dalam penerbangan pada Jumat malam tersebut sangat ingin pulang. "Dan, sekarang ini terjadi. Ini jelas mengguncang setiap jiwa di Kerala sampai ke intinya," katanya.
Simak Pula: Pesawat Air India Kecelakaan, 17 Penumpang Tewas
Setiap tahun, sejumlah besar penerbangan ke Arab Saudi untuk haji menggunakan bandara Kozhikode, India mendukung banyak penerbangan internasional, khususnya ke negara-negara Teluk. Tahun ini, Arab Saudi sangat membatasi jamaah haji sebagai langkah pemutusan rantai penularan virus corona Covid-19. []