Kebakaran Vegetasi di Lereng Gunung Merapi

BPBD Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terus memantau aktivitas Gunung Merapi, setelah terjadi kebakaran vegetasi di sisi barat daya
Lontaran lava pijar di batas vegetasi yang kemudian memicu titik api di lereng barat daya Gunung Merapi, Senin, 26 Juli 2021 (Foto: bnpb.go.id/BPPTKG)

Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, terus memantau aktivitas Gunung Merapi, setelah terjadi kebakaran vegetasi di sisi barat daya yang disebabkan oleh guguran lava pijar pada Minggu, 25 Juli dan Senin, 26 Juli 2021.

"Kami terus pantau," ujar Kepala Pelaksana (Kalaks) BPBD Kabupaten Magelang Edi Wasono melalui sambungan telepon, 27 Juli 2021.

Menurut Edi, saat ini kebakaran vegetasi tersebut sudah padam. Namun pihaknya tetap terus melakukan monitoring dan meminta anggotanya untuk melaksanakan persiapan serta antisipasi apabila fenomena serupa kembali terjadi.

Sebab, Gunung Merapi yang saat ini berada dalam status 'Siaga' atau Level III, masih berpotensi erupsi dan memuntahkan lava pijar.

Merapi menyemburkan lahar panasIlustrasi: Gunung Merapi menyemburkan lahar panas saat meletus, seperti terlihat dari Wonorejo di Sleman, Yogyakarta, 18 Januari 2021 (Foto: voaindonesia.com - Antara/Andreas Fitri Atmoko via REUTERS)

"Kami sudah menerjunkan tim satgas khusus untuk memantau dan menyiapkan antisipasi. Jadi laporan dari tim lapangan itu akan kami gunakan untuk mengambil langkah kebijakan selanjutnya," kata Edi.

Di sisi lain, BPBD Kabupaten Magelang juga terus berkoordinasi dengan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dan beberapa pihak terkait, sehingga langkah-langkah mitigasi dan upaya lain untuk meminimalisir potensi bencana dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu.

Sementara itu, Tim TNGM masih terus memantau dari wilayah Kali Putih dan melakukan patroli pencegahan kebakaran huta melalui pos pantau menara kebakaran.

"Kami juga terus berkoordinasi dengan TNGM sehingga upaya mitigasi dan persiapan lainnya dapat kita laksanakan dengan baik dan tidak terlambat," ujar Edi.

Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan bahwa lontaran lava pijar terjadi dan meluncur hingga batas vegetasi.

Dari fenomena tersebut, BPPTKG memantau adanya titik api di lereng barat daya Gunung Merapi.

Adapun lokasi kebakaran diperkirakan di Grid H7 yang berjarak kurang lebih 2,5 kilometer dari Gunung Merapi dan luasan terdampak sekitar 30 meter persegi.

Perkiraan sementara, jenis vegetasi yang terdampak adalah Pohon Anggring, tumbuhan semak, glagah dan alang-alang.

Gunung MerapiIlustrasi: Gunung Merapi (Foto: Badan Geologi PVMBG - BPPTKG)

Adapun kebakaran vegetasi tersebut juga dipicu oleh musim kemarau dan tidak adanya hujan, yang kemudian membuat vegetasi di lereng Gunung Merapi menjadi kering sehingga sangat mudah terbakar ketika tersulut api.

Dalam tujuh hari terkahir, BPPTKG mencatat aktivitas guguran lava pijar terjadi cukup intensif dengan arah dominan ke barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter.

Terkait dengan kejadian ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat agar tetap tenang terkait fenomena luncuran lava pijar yang kemudian memicu titik api di batas vegetasi tersebut.

Di samping itu, masyarakat dan seluruh komponen terkait agar selalu waspada dan mengikuti informasi perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari sumber yang terpercaya (bnpb.go.id). []

Berita terkait
Gunung Merapi Meletus Lepaskan Abu ke Angkasa dan Alirkan Lava
Gunung Merapi meletus hari Jumat, 25 Juni 2021, melepaskan gumpalan abu ke angkasa dan mengalirkan lava menuruni lereng
Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar 1 Kilometer
Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar sebanyak sembilan kali dengan jarak luncur maksimum satu kilometer.
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Rabu 22 Juni 2022
Harga emas Antam hari ini di Pegadaian, Rabu, 22 Juni 2022 untuk ukuran 1 gram mencapai Rp 1.034.000. Simak rincian harganya sebagai berikut.