Keamanan Jatim Jadi Perhatian Polri

Keamanan Jawa timur termasuk dalam 11 Provinsi proritas Polri, berikut 10 Provinsi lainnya.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat gelar pasukan Ops Ketupat Semeru 2019 di Mapolda Jatim, Selasa 28 Mei 2019. (Foto: Tagar/Ihwan Fajar)

Surabaya - Jelang Idul Fitri 1440 Hijriah, keamanan di 11 Provinsi di Indonesia menjadi perhatian bagi Mabes Polri, salah satunya adalah Jawa timur.

Hal tersebut disampaikan Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Luki Hermawan saat membacakan kata sambutan seragam Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat gelar pasukan Ops Ketupat Semeru 2019 di Mapolda Jatim, Selasa 28 Mei 2019.

"Ops Ketupat akan diselenggarakan diseluruh Polda, dan 11 Polda prioritas yaitu Polda Metro Jaya, Jateng, Jabar, DIY, Jatim, Bali, Banten, Lampung, Sulsel, Sumsel, dan Papua," ujarnya.

SurabayaPergelaran pasukan Ops Ketupat Semeru 2019 di Mapolda Jatim, Selasa 28 Mei 2019. (Foto: Tagar/Ihwan Fajar)

Luki mengaku Ops Ketupat Semeru 2019 dilakukan selama 13 hari dari tanggal 29 Mei hingga 10 Juni 2019.

"Gelar pasukan untuk mengecek kesiapan personel dan peralatan agar memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat yang akan mudik dan berlebaran di kampung," tegasnya.

Luki menegaskan akan menindak tegas pelaku teror baik kepada masyarakat dan personel Polri.

"Sinergitas dengan TNI dan instansi pemerintahan diharapkan bisa memberikan rasa aman bagi masyarakat Jatim," pungkasnya.

Dalam gelar pasukan tersebut hadir pula Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI R Wisnoe Prasetja Boedi.

Sekedar diketahui, kerusuhan sempat terjadi di Sampang, Madura, Jatim pada 22 Mei lalu. Dalam kerusuhan tersebut Mapolsek Tambelangan dibakar sejumlah orang.

Polda Jatim telah mengamankan 8 orang pelaku pembakaran. Sementara dua orang lainnya masih buron. []

Baca juga

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.