Kata Wali Kota Syarat Utama Piknik ke Yogyakarta

Pemkot Yogyakarta mengantisipasi cuti bersama yang dipastikan jumlah wisatawan membludak. Begini syarat utama berwisata di Kota Pelajar.
Seorang tentara tengah mengingatkan sejumlah wisatawan yang tengah berada di Kota Yogyakarta untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, 16 Oktober 2020. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Yogyakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai memasang langkah antisipasi jelang berlangsung libur panjang dalam rangka Maulud Nabi Muhammad SAW, Kamis, 27 Oktober 2020. Meski masih dua pekan lagi, langkah antisipasi diperlukan terhadap kemungkinan membludaknya jumlah wisatawan yang bakal memasuki wilayah Kota Pelajar.

"Antisipasi liburan panjang ya tentu saja adanya potensi kenaikan kasus pandemi," tutur Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di kompleks balai kota, Jumat, 16 Oktober 2020.

Baca Juga:

Ya, pada 27 Oktober 2020 nanti merupakan tanggal merah bertepatan dengan Maulud Nabi Muhammad SAW. Oleh pemerintah akhirnya ditetapkan cuti bersama mulai Rabu, 26 Oktober 2020. Dan akhirnya menjadi libur panjang sejak Jumat hingga Minggu (28 sampai 30 Oktober 2020). Rapat untuk mengantisipasi libur panjang pun sudah dimulai.

"Kami rapatkan bersama tiga gugus tugas. Antisipasinya itu jangan terlalu sempat tapi juga jangan terlalu longgar. Kira-kira saat libur panjang itu yang harus kami lakukan adalah antisipatif dalam kedisplinan masyarakat untuk mentaati prokes (protokol kesehatan)," jelas dia.

Silakan datang ke Yogyakarta namun pastikan anda (wisatawan) sehat.

Pemkot, ungkap Haryadi, tidak pernah melarang wisatawan untuk datang ke Yogyakarta asalkan dalam keadaan sehat serta melaksanakan secara ketat protokol kesehatan yang berlaku. Pasalnya, sebagai kepala daerah, Haryadi mengaku punya kewajiban untuk melindungi warga Kota Yogyakarta khususnya dan DIY pada umumnya agar tidak tertular virus mematikan yang menyerang saluran pernafasan tersebut.

Dengan kata lain, wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta harus dalam keadaan sehat. Itu menjadi syarat utamnya. "Silakan datang ke Yogyakarta namun pastikan anda (wisatawan) sehat. Kewajiban saya melindungi warga Kota Yogyakarta khususnya, dan DIY umumnya agar tidak tertular virus," tegas Haryadi.

Baca Juga:

Haryadi mengungkapkan, salah satu pencegahan yakni dengan memaksimalkan portal-portal pemantauan mobilisasi masyarakat seperti QR Code atau Jogja Pass yang dimiliki Pemerintah Daerah (Pemda) DIY. Tak hanya itu para petugas di lapangan juga akan aktif untuk menanyakan kondisi kesehatan para wisatawan yang tengah berada di destinasi wisata di Kota Yogya.

"Sekarang sudah lazim, dulu mungkin saya tidak sopan tanya kamu itu sehat tidak. Lalu harus ada identitas diri dan identitas kesejatan. Identitas kesehatan itu dengan rapid non reaktif dan hasil swab negatif," ungkapnya.

Lebih lanjut Wali Kota juga meminta kepada wisatawan untuk menghindari kerumuman. Sehingga jika memang menghindari kerumuman maka seyogyanya untuk tidak mendatangi titik-titik kerumuman. "Makanya saat ini untuk segala pertunjukkan-pertunjukkan segera disiarkan secara digital," kata Haryadi. []

Berita terkait
Pemkot Yogyakarta Konsisten Terapkan Pembelajaran di Rumah
Penyebaran virus mulai melandai di Kota Yogyakarta. Namun pemkot tidak tergoda membuka pembelajaran tatap muka di sekolah.
Potensi Besar Ekonomi Digital di Kota Yogyakarta
Kemenko Ekonomi mengapresiasi Kota Yogyakarta yang punya potensi besar ekonomi digital.
HUT Kota Yogyakarta ke-264 dan Makna Tumapak ing Jaman Anyar
Kota Yogyakarta merayakan HUT ke-264 di tengah pagebluk dengan mengambil tema Tumapak ing Jaman Anyar. Apa maknanya?