Kata Timses Jokowi Mengenai Bergabungnya Yusril

Ini kata Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto, dan Abdul Kadir Karding.
Yusril Ihza Mahendra. (Foto: Instagram/Yusril Ihza Mahendra)

Jakarta, (Tagar 7/11/2018) - Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto, dan Abdul Kadir Karding bicara tentang bergabungnya Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menilai bergabungnya pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin, membawa energi positif untuk menghadapi potensi sengketa pemilu dan komitmen untuk berkampanye secara tertib.

"Kami menanggapi positif bergabungnya Pak Yusril sebagai tim hukum pasangan Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf. Kehadiran Pak Yusril menjadi energi positif untuk berkampanye dengan baik, tertib, dan sesuai koridor hukum," kata Hasto Kristiyanto, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa (6/11) mengutip kantor berita Antara.

Menurut Hasto, bergabungnya Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf, berangkat dari proses dialog sejak September lalu. 

"Pernyataan kesediaan dari Pak Yusril yang disampaikan kepada Pak Erick Thohir pekan lalu, tentu akan kami sinergikan dengan tim hukum dari pasangan Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf," katanya.

Politisi asal Yogyakarta ini menjelaskan, Yusril menyatakan kesediaannya menjadi pengacara pasangan Jokowi-Ma'ruf, tentunya Yusril memiliki hubungan baik dengan Kiai Ma'ruf, dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, yang memiliki banyak pengalaman. 

"Kesediaan Pak Yusril adalah bagian dari ikatan-ikatan positif yang telah terbangun selama ini," katanya.

Ketika ditanya, apakah bergabungnya Yusril ada deal politik, Hasto menjelaskan, bahwa setiap partai politik tentunya memiliki strategi politik. Yusril Ihza Mahendra sebagai ketua umum Partai Bulan Bintang (PBB) serta tokoh nasional, tentunya juga memiliki strategi. 

"Namun, kesediaan Pak Yusril ini murni sebagai dukungan terhadap pasangan Pak Jokowi dan Pak Maruf, karena sudah hubungan baik sebelumnya," katanya.

Apakah PBB akan bergabung? Menurut Hasto, kalau terkait PBB, sebagai sesama orang partai, tentunya ada mekanisme dan prosedur yang harus dilalui. 

"Dalam hal ini, Pak Yusril sebagai pakar hukum dan praktisi hukum, bersedia menjadi pengacara untuk Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf," katanya.

Karding: Berpengaruh ke Kader PBB

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding menyetujui Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin, diperkirakan akan mempengaruhi afiliasi politik kader PBB.

Menurut Abdul Kadir Karding, Yusril Ihza Mahendra adalah Ketua Umum PBB yang merupakan tokoh sentral pada partai politik, lahir pada awal era reformasi tersebut.

"Keputusan Pak Yusril mendukung Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf, maka saya perkirakan sebagian besar kader PBB juga akan memilih pasangan Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf pada Pemilu Presiden 2019," katanya lagi.

Anggota Komisi III DPR RI itu menambahkan, meskipun TKN Jokowi-Ma'ruf merekrut Yusril Ihza Mahendra secara personal sebagai pengacara profesional, tapi karena Yusril adalah tokoh sentral di PBB, maka sebagian besar kadernya diperkirakan akan mengikuti jejak tokohnya. 

"Karena dalam politik, ada faktor ketokohan yang kuat," katanya pula.

Sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra menyatakan setuju menjadi pengacara pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilu Presiden 2019. "Saya memutuskan untuk setuju dan menjadi lawyer kedua beliau itu," kata Yusril, dalam pernyataan tertulisnya melalui pesan whatsapp yang diterima di Jakarta, Senin (5/11).

Menurut Yusril, kesediaannya menjadi pengacara pasangan Jokowi-Ma'ruf bermula dari pertemuannya dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, sebelumnya.

"Saya bertemu dengan Pak Erick Thohir di Hotel Mulia, Jakarta, pada Minggu lalu," katanya.
Yusril menjelaskan, Erick menyampaikan salam dari Jokowi kepada dirinya dan Yusril pun menyampaikan salamnya kepada Jokowi melalui Erick Thohir. 

"Kami bincang-bincang dan Pak Erick menanyakan kepastian apakah saya bersedia menjadi lawyernya Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma'ruf Amin, dalam kapasitasnya sebagai pasangan capres-cawapres," kata Yusril.

Menurut Yusril, dirinya sudah cukup lama mendiskusikan kemungkinan menjadi pengacara pasangan Jokowi-Ma'ruf untuk 2019. "Ketika bertemu dan berdiskusi dengan Pak Erick itu, saya menyatakan setuju," katanya lagi.

JK: Ada Alasan Politis

Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla mengatakan ada alasan politis pada penunjukan Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara pasangan capres tersebut.

"Jadi di sini dia sebagai pengacara, tentu bukan sebagai Ketua Umum PBB yang diangkat menjadi pengacara; tapi yang dianggap pengacara. Tentu ada aspek politisnya juga, tapi saya kira wajar saja," kata JK di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa.

Selain ada alasan politis, penunjukan Yusril sebagai tim penasihat hukum pasangan nomor urut 01 tersebut juga didasarkan pada kemampuannya sebagai pengacara.

"Ya otomatis, kalau tidak ahli bagaimana (dia) bisa jadi pengacara. Dan memang profesi daripada Yuril itu pengacara," katanya.

Terkait kemungkinan PBB merapat ke kubu Jokowi-Ma'ruf, JK mengatakan hal itu bukan kapasitasnya untuk menjawab.

"Ya itu tanya sama Pak Yusril," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo yang juga capres nomor urut 01 mengucap syukur atas bergabungnya mantan menteri sekretaris negara itu ke dalam tim pemenangannya untuk Pilpres 2019.

"Bagus, Alhamdulillah," kata Joko Widodo (Jokowi) di Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta.

Sebelumnya, Yusril menyatakan kesediaannya menjadi pengacara bagi pasangan Jokowi-Ma'ruf setelah bertemu dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir.

Jokowi menyambut baik kesediaan Yusril yang disebutnya memiliki pengalaman dan profesionalitas yang tak bisa diragukan lagi. Ia mengatakan, keinginan untuk menggandeng Yusril datang dari dirinya dan juga Erick Tohir.

"Kita yang minta, Pak Erick yang minta. Kita tahu profesionalitasnya Pak Yusril Ihza," ujar Jokowi. []

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.