Makassar - Belakangan ini kerap terjadi pengambilan jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) covid-19 di sejumlah rumah sakit yang ada di Makassar. Psikolog Universitas Negeri Makassar Prof Muh Jufri melihat, tindakan yang dilakukan masyarakat karena sudah tidak percaya kepada pihak rumah sakit.
"Pihak rumah sakit tidak transparan dalam memberikan data dan informasi pasien Covid-19. Sehingga masyarakat menaruh kecurigaan tinggi, karena apapun gejalanya pihak medis memberikan vonis positif Covid-19 kepada setiap pasien," ujar Jufri, Kamis, 11 Juni 2020.
Ia menyebut, dengan adanya respon dari masyarakat seperti pengambilan jenazah ini, seharusnya pihak rumah sakit selalu berkomunikasi dengan pihak keluarga sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
Pihak rumah sakit tidak transparan dalam memberikan data dan informasi pasien Covid-19.
"Antara pihak rumah sakit dan keluarga pasien seharusnya ada komunikasi yang baik agar tidak terjadi kesalahpaham. Pihak rumah sakit jika memang ada indikasi terjangkit Covid maka sebaiknya diberi penanganan dan pelayanan standar sama dengan pasien Covid," ujarnya.
Dengan adanya pandemi virus ini sendiri, Jufri menyebut jika saat ini situasi psikolog masyarakat di Sulsel mudah cemas dan panik dengan beredarnya informasi yang tidak benar.
“Masyarakay di Sulsel saat ini sangat cemas dan mudah panik, sulit dihindari karena informasi yang padat cepat dan beragam tentang covid dan efeknya. Belum lagi kebijakan pemerintah yang tampak kurang konsisten antara satu dengan yang lainnya,” jelasnya.
Pria kelahiran Pulau Jampea itu juga melihat penanganan covid -19 terkesan tidak mantap koordinasinya. Sehingga memunculkan sikap apatis dari masyarakat kita.
Diketahui, hingga saat ini masih sering terjadi upaya untuk mengambil paksa jenazah PDP covid-19 di rumah sakit, seperti yang terjadi pada Rabu, 10 Juni 2020 malam, sejumlah warga Jalan Barukang, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar, memaksa masuk ke Rumah Sakit Khusus Dadi untuk mengambil jenazah yang akan dimakamkan di Pemakaman Khusus Covid-19 di Macanda, Kabupaten Gowa. []