Kata Pemilik Toko Terbakar 1 Meninggal di Yogyakarta

Satu orang meninggal dalam kebakaran Toko Trubus Yogyakarta. Berikut penjelasan pemilik toko.
Setiawan Rudi dan karyawannya saat membersihkan ruangan di tokonya yang terbakar (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah).

Yogyakarta - Seorang pria bernama Indra, 35 tahun diduga bunuh diri dengan cara membakar gedung toko roti yang berada di jalan Trubus Jalan Poncowinatan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta pada Sabtu, 12 September 2020.

Berdasarkan rekaman CCTV, warga Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ini mengguyurkan pertalite di tubuhnya sendiri. Sumber api yang belum jelas berasal dari mana langsung menyambar ke ruangan hingga terjadi kebakaran. Peristiwa kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 WIB.

Pantauan Tagar di lokasi kejadian pada Minggu, 13 September 2020, pengelola toko beserta para karyawan toko sedang membersihkan ruangan lantai dasar yang hangus usai kebakaran.

Pemilik toko roti Trubus, Setiawan Rudi, 38 tahun, menceritakan kronologi lengkap kebakaran yang menewaskan satu mantan karyawannya itu. "Korban saat itu statusnya sudah tidak bekerja di sini. Namun yang bersangkutan datang bertemu saya untuk membicarakan pekerjaan," katanya kepada wartawan di sela bersih-bersih toko, Minggu, 13 September 2020.

Baca Juga:

Menurut Setiawan, mantan karyawannya itu sudah bekerja di tokonya selama 16 tahun. Dia memberikan kepercayaan kepada Indra untuk memegang bagian keuangan di toko roti yang berdiri lebih dari 30 tahun ini. Namun, Indra diduga menyalahgunakan jabatannya. Setiawan menemukan selisih penghitungan uang yang dikelola oleh Indra.

Pada hari kejadian tepatnya Sabtu, 12 September 2020 sekitar pukul 04.00 WIB, Indra menemui dirinya di lantai 2 toko tersebut. "Saya bilang kenapa? Mau membahas pekerjaan? Nanti yah jam 9 siang saja, saya kerja dulu. Enggak ada ngomong kasar atau menyinggung, saya bicara sama dia juga baik-baik," ucap Setiawan.

Akhirnya Indra berkenan menunggu Setiawan. Indra turun ke lantai dasar. Tak lama setelah itu, istri Setiawan mendengar suara siraman air seperti orang mandi. "Istri bilang kaya ada orang mandi. Saya bilang mungkin itu korban karena dia biasa mandi di sini juga," ujarnya.

Puing Kebakaran Toko di YogyakartaMotor pemilik toko roti Trubus Yogyakarta yang terbakar. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Namun tiba-tiba keluar kepulan asap dari lantai dasar. Saat Setiawan mengecek lokasi ternyata api sudah menyala besar. Enam orang yang terdiri dari istri, dua anaknya dan dua karyawan yang berada di lantai atas bergegas turun menyelamatkan diri melalui tangga belakang.

"Semua orang yang di atas termasuk karyawan saya turun lewat tangga. Pas di bawah ternyata api sudah membesar di lantai 1 lalu merembet ke gudang lantai 2. Saya langsung telpon tim pemadam kebakaran dan dapat dipadamkan sebelum menjalar ke semua gedung," katanya.

Saya kaget saat narik motor ada Indra di bawahnya sudah hangus terbakar. Lalu saya cek CCTV toko untuk mengetahui penyebab kebakaran.

Usai api dipadamkan, Setiawan belum mengetahui penyebab dari kebakaran. Hingga akhirnya Setiawan masuk ke dalam toko untuk menarik motornya yang ikut terbakar. Selain mendapati motornya yang hangus, Setiawan juga kaget melihat sosok manusia yang ditemukan dalam keadaan kaku.

"Saya kaget saat narik motor ada Indra di bawahnya sudah hangus terbakar. Lalu saya cek CCTV toko untuk mengetahui penyebab kebakaran," ucap Setiawan.

Laporan Polisi Dicabut

Dalam rekaman CCTV itu, Indra menyiramkan tubuhnya yang diduga pertalite. Kemudian menyalakan api untuk membakar diri lalu api merambat ke gedung toko. "Berdasarkan rekaman CCTV, dia diduga bunuh diri. Dia menyiramkan pertalite yang dibawa sendiri ke tubuhnya. Di tas korban juga ditemukan korek api," ungkapnya.

Akibat kebakaran tersebut, Setiawan menderita kerugian sekitar Rp 200 juta. Setiawan juga turut berduka dalam peristiwa yang menimpa mantan karyawannya itu.

Baca Juga:

Setiawan menyebut perkara ini yang sebelumnya dilaporkan kepada pihak berwajib telah diselesaikan secara kekeluargaan. Dia berharap dirinya dapat segera bangkit dari musibah tersebut agar bisa menghidupi keluarga dan karyawannya lagi. "Perkaranya sudah selesai, saya berharap bisa perlahan-lahan bangkit karena ada tanggung jawab yang harus saya penuhi," harapnya.

Dihubungi terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Yogyakarta Ajun Komisaris Polisi (AKP) Riko Sanjaya mengatakan bahwa pihak korban dan pengelola toko sudah bertemu. "Kami sudah melakukan pemeriksaan kepada keluarga korban yang meninggal dan pihak toko. Dari pihak toko tidak ingin melanjutkan perkara dan menyabut laporannya dicabut," kata AKP Riko saat dihubungi wartawan.

AKP Riko membeberkan bahwa perkara bermula karena permasalahan perselisihan administrsi yang tidak sesuai. "Mulanya gara-gara perhitungan administrasi yang gak sesuai lalu berakhir aksi dugaan bunuh diri dengan cara membakar toko," ucapnya. []

Berita terkait
Karyawan Toko Meninggal Bakar Diri di Yogyakarta
Karyawan toko roti nekat melakukan aksi bunuh diri dengan membakar diri di toko tempatnya bekerja di Yogyakarta. Toko tersebut juga terbakar.
Korsleting Listrik Bakar Rumah Nenek di Yogyakarta
Rumah nenek di Kota Yogyakarta habis terbakar. Tidak ada korban jiwa, kerugian material Rp 55 juta. Diduga penyebab hubungan arus pendek.
Saat Dua Orang Terjebak Kebakaran Toko di Sleman
Toko arloji di Sleman terbakar pada Selasa, 8 Septemer 2020. Dua orag terjebak dalam kebakaran tersebut.