Kata Kustini soal Reformasi dan Pelayanan Publik di Sleman

Calon Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo akan membawa gebrakan berupa reformasi birokrasi dan pelayanan publik, jika ia terpilih.
Calon Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. (Foto: Tagar/Muhammad Ridwan)

Sleman - Jelang debat pertama yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum, Calon Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo siap membawa gebrakan reformasi birokrasi dan pelayanan publik yang akan dilakukannya jika memimpin Kabupaten Sleman empat tahun mendatang. Langkah ini tak lain untuk meningkatkan kualitas birokrasi dan pelayanan publik yang sudah berjalan baik di pemerintahan Sri Purnomo selama 10 tahun terakhir.

Kustini menuturkan reformasi birokrasi dengan peningkatan kualitas pelayanan publik adalah dua hal yang saling berkaitan. Dengan mereformasi birokrasi yang lebih modern secara otomatis berdampak kepada peningkatan kualitas pelayanan publik yang tanggap, cepat, sigap dan bebas pungli. Sementara peningkatan kualitas pelayanan publik yang salah satunya bebas pungli, juga akan berdampak para aparatur birokrasi yang bersih.

Ini adalah sistem yang kami bangun dari pusat pemerintahan di Sleman dengan masyarakat di wilayahnya masing-masing agar bisa saling terintegras. Masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan di rumahnya masing-masing,

Menurut dia, cara yang dilakukan tentu saja dengan mengoptimalkan teknologi informasi. Ketika sistem layanan birokrasi sudah bisa diakses secara online dengan Sleman Smart Regency, pelayanan publik yang didapatkan tentu akan meningkat karena sesuai prinsipnya cepat, sigap dan yang paling penting bebas pungli. "Aparatur birokrasi juga akan bersih, karena semua sudah komputer yang melakukan," katanya saat dikonfirmasi, Jumat, 30 Oktober 2020.

Dia mengatakan, sengan modernisasi birokrasi yang sudah serba online, masyarakat juga harus difasilitasi untuk dapat secara mudah mengakses layanan tersebut. Melalui programnya internet gratis di 1.212 padukuhan yang ada di Kabupaten Sleman, masyarakat yang menjadi subjek akan secara instan bisa memanfaatkan layanan itu untuk mengakses secara online.

"Ini adalah sistem yang kami bangun dari pusat pemerintahan di Sleman dengan masyarakat di wilayahnya masing-masing agar bisa saling terintegras. Masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan di rumahnya masing-masing sehingga tidak menghabiskan banyak waktu," terang Kustini.

Kustini mengungkapkan, kemudahan akses layanan publik dengan adanya internet gratis di setiap padukuhan, adalah salah satu kelebihan yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Internet gratis juga termasuk layanan publik yang bisa mempermudah pelajar di Kabupaten Sleman yang masa pandemi Covid-19 ini harus melakukan pembelajaran secara daring.

Selain itu bisa dimanfaatkan seluruh industri kreatif dan UMKM di Kabupaten Sleman untuk bertransaksi di dunia maya lataran adanya aturan protokol kesehatan yang masih diberlakukan. "Karena di sini subjek utamanya adalah masyarakat, dan pemerintah memberikan layanan yang seharusnya bisa mempermudah hal-hal seperti ini. Namun ini baru satu dari satu dari sekian banyak solusi yang ditawarkan Kustini-Danang untuk benar-benar melayani dan mensejahterakan masyarakat," ujarnya.

Dia mengatakan, dengan tekad membangun Kabupaten Sleman menjadi "Rumah Bersama", bersama Danang Maharsa akan menjadikan Sleman menjadi Kabupaten dengan masyarakat yang tangguh, cerdas, unggul, sejahtera dan berjiwa gotong-royong. Tekad besar tersebut tidak serta merta terwujud tanpa adanya semangat "Sesarengan Mbangun Sleman," dari semua lapisan masyarakat Sleman dengan kemajemukan mulai dari golongan, ras, agama dan suku. []

Baca juga:

Berita terkait
Atribut Kampanye Pilkada Melanggar Aturan Tersebar di Sleman
Atribut kampanye Pilkada yang melanggar aturan PKPU dan Perbup tersebar di sejumlah titik di Sleman.
Makna di Balik Nomor Urut Ketiga Paslon di Pilkada Sleman
Tiga paslon sudah mendapatkan nomor urut dalam Pilkada 2020 mendatang. Ketiganya saling menjelaskan tentang makna nomor urut yang didapatkannya.
Resmi, Pilkada 2020 Sleman Diikuti Tiga Pasangan Calon
KPU secara resmi menetapkan tiga pasangan calon sebagai peserta Pilkada Sleman, 23 September 2020. Pilkada serentak akan digelar 9 Desember 2020.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.