Kata Facebook, Ada 6 Tipe Konsumen Digital Indonesia

Studi ini membagi konsumen digital dari discovery generation menjadi enam tipe dari tiga kelas transaksi, yaitu tinggi, menengah, dan rendah.
Ilustrasi - e-commerce. (Foto: Antara/Shutterstock)

Jakarta - Facebook meliris studi tentang tipe konsumen digital discovery generation. Penelitian ini dilakukan bersama Bain & Company yang menemukan produk baru dari inspirasi dan pengaruh di dunia maya, termasuk media sosial.

Studi Riding the Digital Wave: Southeast Asia's Discovery Generation melibatkan 12.965 responden di Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam. Studi ini menguak tentang perilaku dan preferensi kelas menengah dalam membentuk tren belanja di e-commerce.

Studi ini membagi konsumen digital dari discovery generation menjadi enam tipe dari tiga kelas transaksi, yaitu tinggi, menengah, dan rendah.

Pembeli dari kelas transaksi tinggi dibagi dua, yakni evolved shoppers yang sudah familiar dengan belanja daring sejak awal dan lifestyle shoppers yang lebih sering berbelanja luring (offline), dan hanya beralih ke daring (online) untuk barang tertentu.

"Evolve shopper itu yang sudah lama pahami belanja online, sudah fasih mau belanja ini dan itu. Mereka mengutamakan kenyamanan dari harga. Mereka bisa beli barang online hingga 10 kali dalam setahun. Banyak juga yang ikut loyalty program," kata Kepala Pemasaran untuk Facebook di Indonesia Hilda Kitti di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu, 19 Februari 2020.

Sementara kelas menengah bisa dibedakan menjadi dua, yaitu mereka yang sudah tahu apa yang ingin dibeli alias purposeful shoppers dan para pemburu diskon.

Pemburu diskon adalah orang-orang yang termotivasi untuk berbelanja digital berkat promosi dan diskon. Pembeli yang masuk kategori value hunters ini hampir pasti membandingkan barang di situs belanja lain sebelum membeli.

"Mereka akan melakukan perbandingan dulu. Golongan ini ingin mencari value for money. Hampir semuanya membandingkan dari situs ke situs," ujar Hilda.

Sementara para pembeli yang belanja dalam kategori kelas transaksi rendah rata-rata merupakan bagian Generasi Z yang belum punya penghasilan sendiri. 

Sebagian besar masih sekolah dan hanya belanja pada kategori yang terbatas. Ada pula mereka yang baru mengadopsi kebiasaan belanja daring dan baru menerapkannya dalam dua tahun terakhir.

Manakah yang paling banyak di Indonesia?

Pembeli dengan transaksi rendah dan menengah berbeda tipis, yakni 38 persen dan 34 persen, sementara konsumen digital yang bertransaksi dengan nilai tinggi hanya terdiri dari 28 persen dari keseluruhan.

Namun, secara keseluruhan di Asia Tenggara mayoritas konsumen digital adalah mereka yang berbelanja dengan nilai transaksi menengah dan tinggi dengan persentase 62 persen. []

Berita terkait
Shopee Juara E-commerce 2019
Shopee menjadi juara pertama e-commerce (perdagangan daring) yang cukup berpengaruh dan banyak digunakan.
Pembayaran Pajak Lewat E-Commerce Capai Rp 57,9 Miliar
Pembayaran pajak melalui perusahaan perdagangan dalam jaringan (e-commerce) mencapai Rp 59,7 miliar.Mayoritas transaksinya melalui Tokopedia
Menggunakan Platform E-commerce, Selebgram Wajib Bayar Pajak
Tercatat kurang lebih 51 Selebgram yang terpantau untuk membayar pajak.