Kata Anthoni Salim Soal Investasinya di Allo Bank (BBHI)

Investasi tersebut ditujukan untuk membangun ekosistem guna menyalurkan kredit yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Anthoni Salim. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - President and CEO of Salim Group Anthoni Salim mengungkapkan alasannya melakukan investasi secara besar-besaran di PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). Anthoni Salim masuk sebagai investor melalui anak usahanya PT Indolife Investama Perkasa.

Investasi tersebut ditegaskan Anthoni Salim ditujukan untuk membangun ekosistem guna menyalurkan kredit yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

"Kami adalah brand terpercaya di Indonesia yang memberikan solusi bagi kebutuhan harian para konsumen dari semua umur dan latar belakang melalui produk-produk makanan, retail, consumer services, logistik, dan infrastruktur teknologi," kata Anthoni Salim dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 5 Januari 2022.

Anthoni Salai menyambut baik lantaran dapam menjadi mitra strategis dari perusahaan bank dengan kode emiten BBHI tersebut. "Kami menyambut baik kesempatan untuk menjadi mitra strategis utama Bank Allo dalam membangun ekosistem yang menyediakan layanan kredit sesuai kebutuhan dan berkelanjutan bagi sesama masyarakat Indonesia," katanya.

Sebagaimana diketahui, Indolife akan menyerap sebanyak 1.303.815.386 saham atau setara dengan kepemilikan 6,00% di saham bank digital tersebut. Pemegang saham pengendali Allo Bank saat ini, yakni Mega Corpora yang menguasai 90% saham, hanya akan menyerap 2.712.777.020 HMETD atau sekitar 30% dari seluruh HMETD.

Sedangkan hak lainnya akan dialihkan kepada calon pemodal lainnya, termasuk Indolife. Dalam aksi korporasi ini perusahaan rencananya menerbitkan sebanyak 10.047.322.871 saham baru yang setara 46,24% dari modal disetor perusahaan.


Kami adalah brand terpercaya di Indonesia yang memberikan solusi bagi kebutuhan harian para konsumen dari semua umur dan latar belakang melalui produk-produk makanan, retail, consumer services, logistik, dan infrastruktur teknologi.


Harga pelaksanaan dari rights issue ini adalah Rp 478/saham. Dengan demikian, dari aksi korporasi ini perusahaan akan mendapatkan Rp 4,80 triliun dana segar.

Rencananya, dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka meningkatkan Modal Inti menjadi KBMI 2 sebagaimana dimaksud dalam POJK 12/2021.

Selanjutnya, untuk pengembangan usaha termasuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi atau yang dikenal dengan bank digital.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Dua Indeks Pasar Saham AS Catat Rekor Tertinggi
Dua indeks pasar saham AS catat rekor tertinggi saat kasus Omicron melonjak, hal ini redakan kekhawatiran publik
Mengenal Dollar Cost Averaging, Beli Saham Dengan Mencicil
Metode ini memiliki beberapa keuntungan dan cocok untuk investor pemula.
Apa Itu Broker Summary dalam Dunia Saham? Ini Artinya
Banyak istilah yang terdapat pada dunia trading saham, salah satunya adalah broker summary.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.