Jakarta - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, tes PCR sebanyak 23.913 spesimen yang digelar hari ini menghasilkan 4.144 positif dan 12.355 negatif.
“Jika kita kilas balik, kasus hari ini mendekati angka tertinggi yang pernah terjadi pada 7 Februari 2021, yang mana mencapai 4.213 kasus dalam sehari," ujar Dwi di Balai Kota Jakarta, Kamis, 17 Juni 2021.
Adapun distribusi 4.144 kasus positif hari ini, yaitu Kepulauan Seribu 5 kasus, Jakarta Barat 824 kasus, Jakarta Pusat 490 kasus, Jakarta Selatan 932 kasus, Jakarta Timur 1.370 kasus, dan Jakarta Utara 523 kasus. Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak, antara lain Cengkareng 205 kasus, Duren Sawit 189 kasus, Cipayung 177 kasus, dan Jagakarsa 172 kasus.
Lebih lanjut, Dwi juga menjabarkan jumlah kasus aktif di Jakarta pada hari ini yang naik sejumlah 2.300 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 22.611 orang yang masih dirawat dan isolasi mandiri.
10 persen bergejala berat dan kritis.
Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 458.815 kasus. Dari jumlah tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 428.487, dan sebanyak 7.717 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen.Lanjut dia, jika dilihat dari data silacak.kemkes.go.id, rasio lacak DKI selama bulan Juni sebesar 7,9. Artinya, 1 kasus positif dilacak minimal 8 kontak eratnya.
"Dari jumlah kasus aktif tersebut, 25 persen adalah orang tanpa gejala, 35 persen bergejala ringan, 30 persen bergejala sedang, serta 10 persen bergejala berat dan kritis," katanya.
Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 458.815 kasus. Dari jumlah tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 428.487, dan sebanyak 7.717 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,7 persen.
Dwi menuturkan, Pemprov DKI masih terus meningkatkan 3T (testing, tracing, dan treatment) untuk menekan penyebaran kasus Covid-19 di ibu kota.
Lanjut dia, jika dilihat dari data silacak.kemkes.go.id, rasio lacak DKI selama bulan Juni sebesar 7,9. Artinya, 1 kasus positif dilacak minimal 8 kontak eratnya.
"Testing pun kita tingkatkan, yang mana jumlah tesnya pada 16 Juni 2021 sudah 10,8 kali dari standar minimal yang ditentukan WHO untuk Jakarta," ujarnya. []