Kasus Positif Covid-19 Aceh Terendah di Indonesia

Kasus positif corona di Aceh tercatat paling rendah se-Indonesia yakni hanya 18 orang.
Ilustrasi Covid-19. (Foto: Pixabay/fernandozhiminaicela)

Banda Aceh - Kasus positif corona di Aceh tercatat yang paling rendah secara nasional. Berdasarkan data update terakhir kasus Covid-19 nasional, per 17 Mei 2020, pukul 16.00 WIB, Aceh hanya mencatat 18 kasus, berada pada urutan paling buncit di Indonesia setelah Provinsi Gorontalo.

Juru Bicara Gugus Tugas Penangan Covid-19 Aceh, Saifullah Andulgani mengatakan Aceh terpaut sebanyak 6 kasus dari Provinsi Gorontalo yang mencatat sebanyak 24 kasus Covid-19 saat ini.

“Kondisi ini harus kita jaga agar kasus Covid-19 tidak melonjak lagi dengan cara memutuskan mata rantai penularannya di Aceh,” kata Saifullah dalam keterangan yang diterima Tagar, Senin, 18 Mei 2020.

Masyarakat desa kata Saifullah perlu mengawasi setiap orang yang baru datang dari daerah penularan. Setiap warga yang baru pulang kampung wajib melakukan isolasi mandiri 14 hari sejak kedatangannya, meski tidak ada gejala terinfeksi virus corona, yakni Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Sudah ada satu kasus OTG di Aceh yang tidak ada gejala infeksi virus corona, namun hasil uji swabnya dengan RT-PCR, konfirmasi positif Covid-19,” kata Saifullah.

Pemerintah Aceh, lanjutnya, telah melakukan upaya pencegahan penularan virus corona secara luas, jauh-jauh hari telah mengeluarkan Intruksi Gubernur Aceh Nomor 07 Tahun 2020 pada 14 April 2020 tentang Sosialisasi dan Himbauan Kepada Masyarakat dan Aparatur Sipil Negara agar tidak mudik guna menghindari covid-19.

Sudah ada satu kasus OTG di Aceh yang tidak ada gejala infeksi virus corona, namun hasil uji swabnya dengan RT-PCR, konfirmasi positif Covid-19.

Intruksi yang ditujukan kepada para bupati/walikota se-Aceh tersebut berisi butir-butir berikut. Pertama, menerbitkan himbauan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kabupaten/kota dan mensosialisasikan kepada masyarakat agar tidak melakukan mudik ke luar dan ke dalam daerah Provinsi Aceh dalam rangka Ramadhan dan Idul Fitri Tahun 1441 H.

Kedua, Melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) mudik dalam rangka Ramadan dan Indul Fitri 1441, baik antar kabupaten/kota dalam Provinsi Aceh meupun ke luar Provinsi Aceh.

Ketiga, dalam hal masyarakat terlanjur mudik, maka Pemerintah Kabupaten/Kota mengintruksikan kepada Keuchik atau nama lain untuk membentuk Satgas Gampong Pegawas Orang Dalam Pengawasan (ODP) sesuai protokol kesehatan dan melaporkan ke kantor kecamatan dan kabupaten/kota untuk proses pengawasan.

Keempat, memberikan arahan secara berjenjang (kecamatan sampai ke gampong atau nama lain) mengenai Intruksi Gubernur ini untuk menghindari stigma negative kepada pemudik.

Kelima, agar setiap kecamatan membentuk Satgas Covid-19 dengan tugas utama memantau ODP dengan memanfaatkan secara optimal Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhanbinkamtibmas), tenaga Bidan Desa, Pendamping Desa, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) , serta relawan lainnya dalam menjalankan protokol kesehatan terhadap ODP.

“Beda dengan OTG, ODP memiliki gejala demam, atau gejala flu, atau infeksi ringan saluran pernafasan, yang merupakan gejala awal Covid-19. Baik OTG maupun ODP sama-sama memiliki potensi menularkan virus corona” katanya.

Selanjutnya Saifullah mengatakan, ODP di Aceh saat ini sebanyak 1.987 kasus. Ada penambahan sebanyak 12 kasus dibandingkan dengan kemarin yang 1.985 kasus.

“Dari 1.987 jumlah ODP , sebanyak 76 orang masih dalam pantauan petugas kesehatan, 1.909 orang sisanya telah selesai menjalani proses pemantauan atau karantina mandiri,” katanya.

Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tidak bertambah, masih 99 kasus. 1 orang di antaranya sedang menjalani perawatan di rumah sakit, 97 orang sudah sehat, dan 1 kasus meninggal dunia pada Maret 2020.

“Sama seperti kemarin, jumlah positif Covid-19 di Aceh saat ini sebanyak 18 orang dengan rincian 15 sembuh, 2 masih dirawat, 1 orang meninggal dunia. Covid-19 yang meninggal itu juga terjadi pada akhir Maret 2020," katanya. []

Berita terkait
Keramaian Pusat Perbelanjaan Aceh di Tengah Corona
Sejumlah pusat perbelanjaan di Aceh mulai dipadati pengunjung jelang lebaran Idul Fitri 1441 Hijriah.
Daya Tahan Tubuh Orang Aceh Kuat di Tengah Corona
Masyarakat di Aceh saat ini masih terbebas dari penularan virus corona. yang terkena virus mereka yang baru saja pulang dari luar daerah.
Pasien Positif Corona di Aceh Menunggu Swab ke 3
Pasien positif corona dari Kabupaten Gayo Lues, Aceh yang merupakan santri klaster Magetan tinggal menunggu hasil uji sampel swab ke tiga.