Kasus Covid-19 Secara Global Tembus Angka 9,5 Juta

Pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda akan melemah karena jumlah kasus sekarang, 25 Juni 2020, sudah tembus 9,5 juta yaitu 9.501.139
Ilustrasi. (Foto: aa.com.tr)

Jakarta – Pandemi atau wabah virus corona baru (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) hanya membutuhkan 178 hari untuk mencapai jumlah kasus kumulatif secara global sebanyak 9.501.139. Jumlah bertambah ini bertambah dari 9.002.596 di tanggal 22 Juni 2020 ke angka 9.501.139 pada tanggal 25 Juni 2020 pukul 04.25 WIB. Ini dilaporkan situs independen, worldometer, dengan data real time dan link ke negara bersangkutan.

Kalau dihitung dari kasus pertama dilaporkan otoritas China ke Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO), 31 Desember 2019, maka hanya butuh 178 hari dari 10 kasus di Wuhan, China, sampai menembus angka 9.500.000 secara global yaitu 9.501.139 dengan 483.656 kematian dan 5.121.055 sembuh.

Jumlah kasus global 9.501.139 dilaporkan oleh 121 negara dan teritori serta 2 kapal pesiar mewah. Di awal-awal epidemi ketika virus corona berkecamuk di Wuhan, China, banyak negara yang melihat ancaman pandemi atau wabah virus itu dengan sebelah mata. Banyak kalangan yang memperkirakan bahwa ‘neraka’ corona akan terjadi di China dan Korea Selatan (Korsel) sebagai episentrum Covid-19.

Tapi, sejarah mencatat lain. Episentrum corona justru terbang ke Eropa yaitu di Italia. Selanjutnya lima negara di Eropa saling salip dalam jumlah kasus positif Covid-19. Italia dilewati Spanyol. Belakangan Rusia yang menyodok ke peringkat atas. Padahal, Presiden Rusia, Vladimir Putin, sesumbar negaranya bisa tangkal penyebaran virus.

Selanjutnya pandemi menyeberangi Samudra Atlantik ke Amerika Serikat (AS). Padahal, Presiden AS, Donald Trump, sesumbar bahwa tidak ada kesempatan bagi virus corona masuk ke negaranya. Sekarang AS bercokol di puncak pandemi Covid-19 dunia dengan kasus 2.456.895.

Episentrum baru muncul di Amerika Selatan yaitu di Brasil. Presiden Jair Bolsonaro juga sesumbar bahwa infeksi virus corona hanya flu ringan. Kini kasus di Negeri Samba itu tembus 1 juta yaitu 1.188.631. Peringkat dunia yang ke-2. Jumlah kematian di Brasil, 53.830, merupakan jumlah kematian terbanyak kedua didunia setelah AS yang melaporkan 124.180 kematian.

Di Asia semula episentrum ada di Iran, tapi disodok oleh India yang mencatat jumlah kasus 472.985 di peringkat ke-4 dunia. Kasus di Iran 212.501 yang menempatkan negara ini di peringkat ke-10 dunia.

Dua negara yang semula diperkirakan akan jadi ‘neraka’ pandemi Covid-19 sebagai episentrum ternyata meleset karena dua negara itu, China dan Korsel, tidak seperti yang diperkirakan. China melaporkan 83.430 kasus berada di peringkat ke-21 dunia. Sedangkan Korsel laporkan 12.535 di peringkat ke-61 dunia.

Di Indonesia sendiri juga ada pernyataan dari petinggi-petinggi pemerintahan yang menyepelekan virus corona: dengan doa corona terbang dari Indonesia, nasi kucing tangkal corona, izin berbelit-belit corona susah masuk ke Indonesia, dll. Tanggal 25 Juni 2020 jumlah kasus Covid-19 di Indonesia dilaporkan 49.009 yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-29 dunia dan peringkat ke-8 di Asia. Yang membuat was-was adalah Indonesia belum sampai puncak pandemi. Jumlah tes Covid-19 juga sangat sedikit. []

Berita terkait
Jumlah Kasus Positif Covid-19 Dunia Tembus 9 Juta
Pandemi Covid-19 secara global terus berkecamuk, hanya dalam tiga hari kasus baru bertambah 502.596 sehingga jumlah kasus global jadi 9.002.596
Indonesia Potensial Jadi Episentrum Covid-19 ASEAN
Covid-19 di Indonesia terus bertambah seiring dengan tes Covid-19, pertambahan kasus yang pesat Indonesia bisa jadi episentrum Covid-19 di ASEAN
Covid-19 Amerika Serikat Kematian Tembus 100.000
Amerika Serikat catat rekor kematian terkait pandemi Covid-19 tembus angka 100.000, sedangkan dari jumlah kasus AS tetap di puncak pandemi dunia