Kasus Covid-19 di Malaysia 1.306, Meninggal 10 Orang

Malaysia melaporkan 123 kasus baru infeksi virus corona Covid-19 sehingga total menjadi 1.306 orang.
Dirjen Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah (tengah). (Foto: Tagar/ANTARA/Agus Setiawan).

Kuala Lumpur - Malaysia melaporkan 123 kasus baru infeksi virus corona Covid-19 sehingga total menjadi 1.306 orang. Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah membenarkan ada dua pasien yang meninggal pada Minggu, 22 Maret 2020 sehingga jumlahnya menjadi 10 orang.

Kematian nomor sembilan adalah pria berusia 48 tahun dengan riwayat perjalanan ke Turki. Ia seorang dokter di Rumah Sakit Tuanku Fauziah, Kangar. Korban kesepuluh merupakan pria berusia 74 tahun, yang kabarnya pernah menghadiri tablik akbar di masjid Sri Petaling. Dari 10 kematian di Malaysia, enam orang pernah menghadiri pertemuan keagamaan itu.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Malaysia Tembus Angka 1000

74 Kasus baru terkait  jemaah tablik akbar

"Dia dirawat di Rumah Sakit Pulau Piang pada 13 Maret. Sempat mendapatkan perawatan ventilasi, namun kondisinya semakin memburuk," kata dr. Noor Hisham, seperti diberitakan dari Channel News Asia, Minggu, 22 Maret 2020.

Covid-19Ilustrasi - Ilmuwan di berbagai negara sedang berusaha membuat vaksin untuk menangkal virus corona Covid-19. (Foto: Pixabay/padrinan)

Sementara itu, dari 123 kasus baru, sekitar 74 terkait dengan jemaah yang menghadiri tablik akbar di sebuah masjid di Sri Petaling yang berlangsung dari 27 Februari hingga 1 Maret. Acara itu dihadiri sekitar 16 ribu orang. Jemaah dari Brunei, Singapura, Kamboja, dan Thailand juga terinfeksi.

139 Orang dinyatakan sembuh

Kementerian Kesehatan Malaysia masih melakukan penyeledikan sejumlah kasus infeksi virus corona tersebut. Saat ini, sebanyak 46 kasus dalam perawatan di unit insentif dan 22 pasien di rawat ventilasi. Sebanyak 25 pasien sudah dinyatakan sembuh sehingga total mencapai 139 orang.

Sebelumnya pemerintah Malaysia telah melaksanakan kebijakan karantina total yang disebut sebagai Perintah Kawalan Pergerakan, mulai 18 Maret dan akan berlaku hingga 31 Maret 2020. Aturan itu merupakan larangan menyeluruh pergerakan guna membendung penyebaran wabah COVID-19 di Malaysia.

Baca Juga: Efektifkah Malaysia Pilih Lockdown Atasi Covid-19

Menurut Hisham, selama tempo pelaksanaan perintah ini, masyarakat diminta untuk berada di rumah. Walaupun tinggal di dalam rumah, disarankan untuk tetap aktif melalui senam atau aktivitas fisik. "Senam yang menggunakan berat badan sendiri, seperti push-ups, squats, planks, burpees dan lounges (tanpa memerlukan peralatan khusus), senaman tabata dan senam ringan seperti yoga atau tai chi," katanya.[]

Berita terkait
Sebanyak 13 WNI di Malaysia Positif Covid-19
Kemlu RI mencatat ada 13 WNI di Malaysia yang positif tertular Covid-19, 3 diantaranya diduga tertular pada acara tablig akbar di Kuala Lumpur
Ijtima Dunia di Gowa, Lihat Sejarah Corona di Iran dan Malaysia
Sedikitnya 400 warga negara asing telah hadir di ijtima dunia di Gowa. Apa mereka tidak belajar bagaimana corona mengganas di Iran dan Malaysia?
Malaysia Lockdown, Pasien Virus Corona Naik Signifikan
Meningkatnya jumlah penderita virus corona COVID-19, akhirnya Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin menetapkan lockdown
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.