Kasus Covid Jateng: Tes PCR Gencar, Lampaui Target WHO

Tes PCR di Jawa Tengah melampaui target WHO. Wajar, jika kasus Covid-19 juga terus bertambah.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan akan terus menggencarkan tes massal mencegah penyebaran Covid-19. Jumlah tes yang melebihi target WHO berimbas pada bertambahnya temuan kasus corona. (Foto: Tagar/Humas Pemprov Jateng)

Semarang - Pemprov Jawa Tengah gencar menggelar tes polymerase chain reaction (PCR) guna mendeteksi penyebaran Covid-19. Jumlah tes PCR tersebut melebihi target yang dicanangkan WHO. Banyaknya tes tersebut berbanding lurus dengan temuan kasus covid.     

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Pranowo menyatakan upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan cara tracing terus dilakukan. Salah satunya dengan menggelar tes massal di titik-titik yang rentan dan dicurigai terjadi penularan virus corona.  

Yulianto menyebut dalam standar tes Covid-19 yang ditetapkan WHO, pemeriksaan yang harus dilakukan adalah 1/1000 penduduk per minggu. Dengan jumlah penduduk Jawa Tengah sekitar 34 juta, maka standarnya ada 34.000 orang yang dites.

“Jumlah testing PCR di Jawa Tengah pada minggu ke-48 adalah 70.053 tes. Padahal sesuai target WHO yang mensyaratkan 1/1000 penduduk perminggu, seharusnya hanya 34.000 warga yang dites. Jadi, jumlah tes kami dua kali lebih tinggi dari target WHO,” kata Yulianto, Selasa, 1 Desember 2020. 

Jadi masyarakat harus paham, kalau kasus ditemukan banyak karena tesnya banyak, itu hal yang positif.

Dengan masifnya tersebut, lanjut dia, akan mempengaruhi banyaknya angka kasus positif Covid-19. Sebab semakin banyak tes yang dilakukan, maka akan semakin banyak kasus yang ditemukan.

“Ini yang perlu diketahui masyarakat. Jadi masyarakat harus paham, kalau kasus ditemukan banyak karena tesnya banyak, itu hal yang positif. Artinya, kita semua bisa tahu lebih dini, sehingga bisa memberikan respons yang lebih cepat. Kalau jumlah tesnya sedikit, tentunya yang diketahui hasilnya sedikit,” beber dia. 

Yulianto menyatakan upaya menggejot testing sesuai target WHO tersebut tidak dilakukan oleh semua daerah di Indonesia. Masih banyak provinsi lain yang belum mencapai target tes yang ditetapkan WHO itu.

Dari data Satgas Covid-19 pusat menyebutkan, pada minggu II November lalu, jumlah tes PCR di Jawa Tengah sudah mencapai 1.416 tes. Jumlah itu lebih tinggi dibanding denga Jawa Barat yang hanya melakukan tes sebanyak 789 tes PCR per minggu dan Jawa Timur sebanyak 820 tes seminggu.

“Provinsi lain memang belum banyak yang sudah sesuai target WHO. Yang tidak mencapai itu masih banyak. Itu hanya perbandingan saja, ukurannya itu kan 1/1000 penduduk per minggu,” tutur dia. 

Meski berdampak pada tingginya angka positif virus corona di Jawa Tengah, namun dengan gencarnya tes dapat diketahui siapa saja yang positif. Dengan demikian segera bisa dilakukan treathment dengan baik dan benar, sekaligus mencegah penyebaran ke orang lain.

“Dengan begitu, angka kematian bisa terus ditekan. Dan itu terbukti dengan terus turunnya angka kematian di Jawa Tengah tiap minggunya,” beber dia.

Baca juga: 

Pada pekan ke-44, angka kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah mencapai 5,11. Angka itu terus mengalami penurunan di angka 4,94 di minggu ke-45, turun lagi menjadi 4,62 pada pekan ke-46, turun lagi 4,49 pada minggu ke-47 dan sekarang menjadi 4,25.

“Jadi semakin dini ditemukannya kasus positif dengan peningkatan testing itu, maka treathment-nya semakin bagus. Tentu itu sangat berdampak pada turunnya angka kematian di Jawa Tengah dan meningkatnya angka kesembuhan,” imbuh dia. 

Baca lainnya: 

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkomitmen akan terus menggenjot tes deteksi Covid-19 di wilayahnya. Sebab hanya dengan cara itu maka mata rantai penyebaran akan bisa diputuskan. Meskipun diakui bakal berdampak pada bertambahkan jumlah kasus positif.

Testing tidak boleh berhenti,” ujar dia. 

Selain masifnya tes, Ganjar juga menyatakan sosialisasi protokol kesehatan juga makin digencarkan. Segenap tokoh agama, tokoh masyarakat telah diminta untuk terus berkampanye melakukan edukasi pencegahan penularan Covid-19. []

Berita terkait
Ganjar Sebut Data Covid Pusat dan Jateng Beda 3 Ribu Kasus
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut ada perbedaan data kasus Covid-19 wilayahnya dengan data pusat. Apa penyebabnya?
Muncul Klaster Sekolah di Jepara, Ganjar: Tutup Saja
Muncul klaster baru di sekolah di Jepara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pemerintah setempat untuk tidak ragu menutup sekolah.
Kadinkes Jateng Beber Penyebab Data Satgas Covid Keliru
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Tengah Yulianto Prabowo menyebut data Covid-19 yang dirilis Satgas keliru. Apa penyebabnya?
0
Usai Terima Bantuan Kemensos, Bocah Penjual Gulali Mulai Rasakan Manisnya Hidup
Dalam hati Muh Ilham Al Qadry Jumakking (9), sering muncul rasa rindu bisa bermain sebagaimana anak seusianya. Main bola, sepeda.