Karya Fotografi Ani Yudhoyono Abadi Selamanya

Ani Yudhoyono wafat di usia 66 tahun. Beragam karya Ani dalam dunia fotografi tentu saja akan abadi di tengah masyarakat.
Istri Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono. (Foto: Instagram/aniyudhoyono)

Jakarta - Ani Yudhoyono wafat di usia 66 tahun. Istri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menghembuskan napas terakhir di Singapura, Sabtu 1 Juni 2019. Beragam karya Ani dalam dunia fotografi tentu saja akan abadi di tengah masyarakat, meskipun kini ia telah tutup usia.

Kesukaan Ani Yudhoyono terhadap fotografi rasa-rasanya sudah diketahui banyak orang. Sejak masih menjabat sebagai Ibu Negara Republik Indonesia, Ani kerap menenteng tripod beserta kamera bersama lensa yang panjang.

Tidak sedikit keindahan alam di Indonesia yang dia abadikan lewat foto. Mulai dari pemandangan alam pegunungan, pantai, air terjun, flora, dan fauna. 

Selain itu, Ani kerap membagikan momen kebersamaannya dengan keluarga di akun Instagramnya (@aniyudhoyono). Foto-foto kemesraan keluarga Yudhoyono kerap tergambar dari jepretan-jepretan Ani.

Mulai dari foto kebersamaan Ani dan SBY bersama cucu-cucu, hingga kebersamaan keluarga besar Yudhoyono diabadikan dan dibagikan Ani di media sosial.

Tak lupa, semua foto bidikan pemilik nama lengkap Kristiani Herrawati ini, selalu diberi keterangan adalah hasil jepretannya. Saat mengunggah hasil karya foto di Instagram, ia selalu melengkapi keterangan yang bercerita tentang isi foto.

Berbagai unggahan Instagram-nya yang sering kali diberi keterangan itu menceritakan hal-hal di balik foto tersebut, terutama foto-foto keluarga, membuat pengikut Instagramnya bisa mengagumi dan memuji keharmonisan keluarga Yudhoyono.

Ani juga nampak ramah dengan followers-nya di Instagram. Ia kerap berinteraksi membalas komentar dengan ucapan salam, terima kasih, dan sebagainya.

Akun Instagram Ani Yudhoyono kini diikuti oleh 6,4 juta followers. Total unggahannya mencapai 3.661 unggahan.  

Kepada media, pada 2017 silam Ani sempat mengatakan dirinya masih terkategori sebagai fotografer amatiran. Ani juga mengaku bahwa ia belajar fotografi secara otodidak.

Ia juga menceritakan pengalaman dan asal muasal dirinya bisa terjun ke dunia fotografi. "Ayah saya fotografer, tapi untuk keluarga. Beliau ajarkan saya," kata Ani Yudhoyono di Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta, Sabtu, 29 April 2017.

Saat itu, Ani Yudhoyono melanjutkan, ia melihat ayahnya di sebuah ruangan gelap. Di sana, ada selembar kertas yang dibolak-balik dalam sebuah larutan. Kemudian, dari kertas itu muncul lah gambar. 

"Saya waktu itu umur 10 tahun sangat tertarik. Ini apa ya, kok ajaib. Karena kertas putih kok tiba-tiba ada gambar," ujarnya kala mengenang masa kecil.

Sejak saat itu, Ani Yudhoyono pun mendalami minatnya pada fotografi. Ia belajar secara otodidak. Melihat keseriusannya, ia mengaku ayahnya langsung membelikannya sebuah kamera, yang pada saat itu populer disebut tustel. 

Menurut ayahnya, kamera itu bisa digunakan untuk merekam jejak anak-anaknya jika kelak Ani menjadi seorang ibu.

"Saya foto sendiri anak-anak saya dan kelihatan perkembangan sang anak jadi dewasa. Itu keuntungan kita bisa memotret," kata dia.

Ani Yudhoyono menuturkan, memotret merupakan hobi yang menyenangkan. Sebab, dirinya tidak perlu mencari obyek yang selalu bagus. Tetapi bisa mencari yang bagus dari tempat yang kurang bagus. "Tinggal punya sense saja. Cari segi keindahan dari yang tidak bagus," ujar dia.

Ani Yudhoyono sebelumnya sempat dikabarkan kritis tapi tak lama kemudian dikabarkan meninggal dunia.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun, bu Ani telah meninggal dunia pada 11.50 waktu singapura," cuit Andi Arief melalui Twitter.

Putra pertama SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat mengungkapkan, tindakan ibundanya yang harus dirawat di ruang ICU di NUH Singapura merupakan tindakan respons cepat terhadap kondisi penurunan kesehatan ibundanya yang masih belum stabil, Rabu 29 Mei 2019. 

Selama tiga bulan terakhir, kondisi Ani Yudhoyono harus menjalani perawatan di ruang karantina khusus untuk menghindari infeksi virus dan bakteri yang berpotensi mengganggu proses pengobatan yang sedang dilakukan.

Baca juga:

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.