Jakarta - Kompetisi Liga 3 Indonesia mulai menemui titik terang. Hal ini terungkap dalam rapat antara Asosiasi Provinsi (Asprov) dengan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule. Dalam rapat diputuskan bahwa gelaran liga kasta ketiga sepakbola nasional itu akan berlangsung bersamaan dengan Liga 1 dan Liga 2.
Namun kegembiraan peserta Liga 3 ini tidak berlangsung lama. Hal setelah menilik regulasi yang salah satunya soal promosi tim Liga 3 ke Liga 2 musim ini hanya untuk dua tim terbaik.
Liga 1 yang degradasi maka Liga 2 musim depan (2021) hanya diikuti 22 tim, kalau 6 tim yang promosi maka tahun depan liga 2 akan di ikuti 28 tim. Masih wajar apabila dibagi dua grup barat dan timur
Presiden Karo United Arya Sinulingga bereaksi terkait aturan ini. Menurutnya aturan ini sangat tidak adil buat peserta Liga 3 saat ini.
“Bayangkan 800 klub di 34 provinsi dari seluruh indonesia bertarung di Liga 3 ini dengan durasi 2-3 bulan, effort yang dikeluarkan masing-masing klub besar, tentu dengan promosi hanya 2 klub ini terkesan seperti perjudian dan terkesan tidak elok. Anggaran yang dikeluarkan akan sama saja seperti keadaan normal bahkan bukan tidak mungkin lebih mahal karena harus menyesuaikan dengan protokol kesehatan ditambah lagi pemasukan dari tiket pun sudah pasti tidak ada," kata Arya.
Pria yang menjabat Staf Khusus Menteri BUMN asal Tanah Karo tersebut menginginkan paling tidak ada 6 tim seperti musim lalu yang promosi ke Liga 2. Hal ini agar semua klub lebih kompetitif dengan target promosi.
“Ok lah kalau Liga 2 tidak ada yang degradasi, tapi kan mereka (Liga 2) ada dua yang promosi, dengan tidak adanya Liga 1 yang degradasi maka Liga 2 musim depan (2021) hanya diikuti 22 tim, kalau 6 tim yang promosi maka tahun depan liga 2 akan di ikuti 28 tim. Masih wajar apabila dibagi dua grup barat dan timur," ujar pria asal Tanah Karo, Sumatera Utara ini. []
Baca juga: Bek PSM Makassar Tak Sabar Bermain Kembali di Liga 1
Baca juga: Shin Tae-yong akan Bertemu Ketua Umum PSSI