Karena Taiwan, Hubungan AS dengan WHO Meruncing

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo menyatakan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO kehilangan kredibilitas dengan mengabaikan Taiwan.
Direktur CIA Mike Pompeo. (Foto:PBS)

Semarang - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menyatakan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah kehilangan kredibilitas karena telah mengabaikan Taiwan. 

Pernyataan Pompeo disampaikan saat negara-negara anggota WHO sepakat menunda diskusi tentang pemberian status Taiwan pada organisasi kesehatan itu.

"Kurangnya independensi Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengakibatkan organisasi itu mengabaikan keahlian terkenal Taiwan mengenai pandemi penyakit. Itu jelas merusak kredibilitas dan kemampuan WHO pada saat dunia sangat membutuhkannya," ucap Menlu AS Mike Pompeo seperti dilansir dari Sputnik, pada Rabu, 20 Mei 2020.

Baca juga: AS Tuduh China Melakukan Pembunuhan Massal

Satu-satunya jalan ke depan untuk WHO adalah jika itu benar-benar dapat menunjukkan kemerdekaan dari China.

Kata ‘kurang independensi’ tersebut mengacu pada sikap WHO yang belum menganggap Taiwan sebagai negara yang berdaulat karena terbeban terhadap sikap politik pemerintah China.

Pompeo juga menyampaikan dukungannya pada Taiwan dan memuji keberhasilan negara itu dalam mencegah penyebaran Covid-19 lebih cepat dan lebih efisien daripada Tiongkok.

Meskipun diabaikan oleh WHO, Taiwan memilih tetap waspada dan menjaga diri dari penyebaran penyakit mematikan itu. Antisipasi negara pulau itu terhadap kasus Covid-19 tergolong berhasil, dengan kasus yang paling ringan di seluruh dunia, yakni hingga saat ini terdapat 441 terkonfirmasi, 407 sembuh, dan 7 meninggal.

Baca juga: AS Ucapkan Selamat, China Buat Skenario Serang Taiwan

Donald TrumpPresiden Amerika Serikat Donald Trump saat berbicara terkait penanganan virus Corona di Gedung Putih, Amerika Serikat. (Foto: YouTube/Guardian News).

Sehari sebelumnya, Presiden AS Donald Trump juga telah memperingatkan WHO agar memperbaiki diri selama 30 hari ke depan. 

Jika WHO gagal, kata Trump, maka AS akan membekukan dana secara permananen dan keluar dari keanggotaan organisasi kesehatan itu.

Orang nomer 1 di AS itu menyatakannya lewat akun media sosial Twitter. Pernyataan bernada ancaman itu dialamatkan kepada Direktur Jenderal WHO Dokter Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Trump menyalahkan WHO karena mengabaikan laporan terpercaya dari Taiwan tentang penyebaran virus corona di Wuhan, China. Pengabaian tersebut akibat berbenturan langsung dengan kebijakan politik pemerintah China.

Selain itu, menurut presiden dari Partai Republik AS itu, WHO telah membuat pernyataan sangat tidak akurat atau menyesatkan tentang Covid-19. Organisasi itu juga dianggap menyerah pada tekanan dari Presiden China Xi Jinping agar tidak mengumumkan wabah virus corona baru sebagai keadaan darurat.

"Satu-satunya jalan ke depan untuk WHO adalah jika itu benar-benar dapat menunjukkan kemerdekaan dari China," tulis Presiden AS Donald Trump menyindir keras WHO karena telah memuji Pemerintah China yang dianggap telah melakukan sesuatu yang transparan.

"Bahkan sekarang, China terus merusak Peraturan Kesehatan Internasional dengan menolak untuk membagikan data yang akurat dan tepat waktu, sampel virus dan menjauhkan diri dan dengan menahan informasi penting tentang virus dan asal-usulnya," tulis Trump pada Selasa, 19 Mei 2020.

Pernyataan yang Mencederai China

Pada 20 Mei 2020 itu, Pompeo sebagai pihak perwakilan AS juga menyampaikan hal yang membuat geram pihak China, yakni pemberian ucapan selamat atas pelantikan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang terpilih kembali. Hal tersebut dilakukan pertama kalinya dalam sejarah AS.

Ucapan selamat itu direspons China dengan skenario serangan Militer ke Taiwan dalam bentuk video yang diunggah di media sosial Weibo. Video itu dibuat oleh media militer China bernama Naval and Merchant Ships.

Pihak pemerintah China dan Taiwan sama-sama menyatakan tidak terprovokasi dengan video tersebut. Bahkan, Taiwan menyatakan siap berkomitmen dengan keamanan regional. []

Berita terkait
Presiden China Dukung Penyelidikan WHO Soal Corona
Pemerintah China mendukung tinjauan komprehensif World Health Organization (WHO) sebagai respons global terhadap pandemik coronavirus Covid-19.
Ibu Kota Beijing China akan Bangun Laboratorium P3
Kota Beijing, China akan membangun laboratorium penanganan virus level III (P3) untuk meningkatkan dan mendeteksi berbagai jenis penyakit menular.
Potong Pasokan Chip Huawei, China Ancam Balas AS
China menyatakan akan melakukan tindakan balasan kepada AS akibat diberlakukannya aturan yang menghambat pasokan chip bagi Huawei.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.