Karena Alasan Ini, Timnas U-19 akan Uji Coba Lawan Persis

Pertandingan uji coba Timnas U-19 lawan Persis unuk melihat perkembangan performa pemain terutama pemain baru.
Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri (tengah). (Foto:DocPSSI)

Jakarta, (Tagar 22/5/2018) - Tim nasional U-19 Indonesia dijadwalkan beruji coba kontra tim Liga 2 Persis Solo pada Minggu (27/5) di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.

Dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Selasa (22/5), pertandingan itu merupakan satu-satunya laga uji coba yang akan dihadapi timnas U-19 usai TC pertama sejak Indra Sjafri kembali menduduki posisi pelatih. TC itu sendiri digelar 19-27 Mei 2018 di Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Yogyakarta.

"Persis adalah tim kuat dan bagus sebagai lawan uji coba, apalagi mereka sedang berkompetisi di Liga 2. Sekali uji coba saya rasa cukup karena ini baru TC tahap awal, masih ada pemusatan latihan berikutnya," kata Indra Sjafri.

Pelatih asal Sumatera Barat ini melanjutkan, dari laga melawan Persis dirinya ingin melihat perkembangan performa pemain terutama pemain baru.

Oleh karena itu, dirinya pun berharap Persis memberikan tekanan yang maksimal kepada anak-anak asuhnya di pertandingan yang sekaligus menjadi laga pamungkas sebelum Stadion Manahan direnovasi.

"Mental para pemain timnas juga akan diuji karena akan berlaga di hadapan banyak suporter," kata Indra, yang pernah membawa Indonesia juara Piala AFF U-19 pada tahun 2013.

Indra Sjafri sendiri memanggil 28 pemain untuk mengikuti TC di Yogyakarta. Dari nama-nama tersebut, ada lima pemain baru di timnas U-19 yakni M. Iqbal B (Ragunan), Al Risqy Dwi (Bogor FC), M. Firli (Bogor FC), M. Rafi Syarahil (Barito Putera) dan Gunansar Mandowen (Persipura).

Timnas U-19 sendiri disiapkan untuk mengikuti dua turnamen penting di Indonesia pada tahun 2018 yakni Piala AFF U-19 2018 pada 1-14 Juli 2018 dan Piala Asia AFC U-19 pada 18 Oktober-4 November 2018. (ant/rmt)

Berita terkait
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"