Karding Bela Erick Thohir: Sandiaga Uno di Medan Itu Adalah Sinetron

Dia menilai, calon wakil presiden nomor urut dua itu telah mempersiapkan orang-orang mengatur sandiwara.
PKB Dukung Terobosan KPU Larang Mantan Napi Korupsi Nyaleg | Abdul Kadir Karding Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa. (Foto: Dok. PKB)

Jakarta (Tagar 20/12/2018) - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding membenarkan pernyataan Ketua TKN Erick Thohir soal Sandiaga Uno bersandiwara saat kejadian penolakan warga di Pasar Kota Pinang, Labuan Batu, Sumatera Utara, Selasa (11/12).

Dia menilai, calon wakil presiden nomor urut dua itu telah mempersiapkan orang-orang mengatur sandiwara penolakan kehadirannya seperti sandiwara. Menurut Karding, upaya itu seperti dalam sinetron televisi.

"Dan saya kira ada baiknya itu dibuka jelas pernyataan Pak Erick soal bahwa apa yang dilakukan Sandiaga Uno di Medan itu, di pasar itu adalah sinetron. Dan betul itu adalah sinetron, sandiwara. Karena yang dipasang yang masang dan yang sampai menyeting semuanya itu diduga keras itu orang-orang yang memang sudah diatur oleh Sandiaga," ujarnya kepada Tagar News, Rabu (20/12).

Sekretaris Jenderal DPP PKB itu tak mempermasalahkan ada pihak yang melaporkan Erick Thohir ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atas tuduhan melakukan penghinaan terhadap Sandiaga Uno.

"Ya orang dilaporkan ya tidak apa-apa karena ini negara hukum. Orang boleh melaporkan dan boleh juga dilaporkan. Kita taat hukum aja," tegasnya.

Asalkan, kata Karding, kasus terkait poster-poster penolakan terhadap kehadiran penolakan Sandiaga di Pasar Kota Pinang, Sumut, ikut dibuka secara terang di hadapan publik.

Karding berpendapat, publik harus tahu karakter calon pemimpin. Jadi, ketika menentukan, mereka tahu untuk memilih pemimpin berdasarkan integritas, bukan memilih pemimpin yang mengutamakan pencitraan.

"Karena apa? Supaya rakyat tahu bahwa jangan main-main jangan suka milih pemimpin-pemimpin yang pekerjaannya main sinetron, pencitraan, menipu-menipu dalam tanda petik ya, itu tidak boleh," bebernya.

"Karena yang dibutuhkan adalah pemimpin yang memiliki integritas. Jadi, jangan sampai, baru calon saja semua sudah diatur sedemikian rupa disetting sedemikian rupa," sambungnya.

Karding khawatir, jika seorang calon pemimpin sudah menggunakan strategi bersandiwara, bagaimana jadinya nanti jika memang terpilih menjadi pemimpin.

"Nanti kalau sudah menjadi pemimpin semisal gitu, mati kita, diatur-atur sedemikian rupa, dijadikan penonton sinetron terbaik di dunia kan gawat juga itu," tandas Anggota Komisi III DPR tersebut.

Erick Thohir dilaporkan anggota masyarakat bernama Fauzan Ohorella. Fauzan yang ditemani kuasa hukumnya Tim Advokasi Indonesia Bergerak (TAIB) mengaggap Erick menghina Sandiaga soal sandiwara di Pasar Kota Pinang.  Surat pelaporannya ke Bawaslu bernomor 29/LP/PP/RI/00.00/XII/2018.

Berita terkait