Medan - Bagi Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto, peran media sangat strategis untuk menentukan berkembangnya suatu daerah.
Media bisa menangkal berita hoaks yang berkembang di kalangan masyarakat. Media juga bisa membawa kedamaian, kesejukan serta menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal itu diutarakan Irjen Pol Agus Andrianto, ketika menggelar family gathering bersama wartawan di Medan, Sabtu 14 Desember 2019.
"Peran media sangat penting, peran media terlihat dalam menangkal berita-berita hoaks yang beredar di tengah masyarakat. Sinergi yang baik antara media dan Polri serta TNI dapat mensukseskan suatu agenda yang besar, salah satunya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024. Semua bisa berjalan aman, lancar berkat kerja sama dengan media," ucap Agus
Kapolda Sumatera Utara yang sebentar lagi menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri ini menambahkan, harapannya media selalu memberikan pemberitaan yang sejuk.
"Karena, pemberitaan yang membawa kesejukan cenderung akan menimbulkan kedamaian, informasi dari media sekarang sudah mudah diakses. Jika membawa kesejukan, maka suatu daerah itu pasti akan maju. Jika pemberitaan hoaks, maka cenderung membuat ketakutan," kata Agus.
Salah satu contoh pemberitaan yang pernah membuat masyarakat ketakutan, isu anggur plastik yang beredar di masyarakat. Agus secara pribadi juga pernah merasakan ketakutan itu.
"Anggur plastik, saya juga mikir untuk makannya, jadi pemberitaan media itu sangat memengaruhi, rupanya itu bisa mengganggu stabilitas kamtibmas," kata Agus.
Agus kemudian mengaku masih banyak yang belum dia laksanakan selama menjadi Kapolda Sumatera Utara. Itu akan menjadi pekerjaan rumah atau utang bagi mereka.
Saya sama seperti masyarakat biasa, saya merasakan makan pakai telur, saya pernah begitu
"Banyak hal yang belum bisa kami laksanakan, menjadi utang pekerjaan kami. Mohon maaf apabila ada hal yang kurang dalam komunikasi saya selama ini kepada rekan media dan kepada warga Sumatera Utara, saya juga mohon maaf, karena atas kekurangan saya dalam menjabat, saya seperti ini karena saya berasal dari keluarga yang biasa, saya juga manusia biasa. Apa yang masyarakat rasakan, pasti akan saya rasakan," kata Agus.
Tidak sampai di situ, Agus juga mengakui bahwa dia pernah hidup susah. Maka itu, dia ingin selalu berbuat untuk masyarakat. Karena dalam pandangannya, jabatan hanya sementara.
"Saya sama seperti masyarakat biasa, saya merasakan makan pakai telur, saya pernah begitu, oleh karena itu, masa lalu itulah yang mendorong saya. Bahkan saat saya dapat Akabri, saya juga masih seperti itu. Makan pakai telur. Saya adalah kapoldanya masyarakat Sumatera Utara, jadi saya menjabat untuk masyarakat," kata Agus.
Agus dalam waktu dekat akan naik pangkat, menjadi Komjen Pol. Namun dia akan terus bekerja sama dengan media.
"Peran rekan media sangat penting, kalau dari hitungan, saya pensiun di tahun 2025 kalau diberi waktu, masih ada lima tahun lagi jabatan saya, jadi kerja sama harus terus terjalin antara Polri dan media. Jadi untuk menjaga perstuan dan kesatuan negara ini, pemberitaan media jangan sampai menjadi kontra produktif. Mari kita jaga negeri ini, Sumatera Utara ini. Karena di provinsi ini sangat luar biasa, ada banyak agama, suku maupun etnis. Misalnya ada Pakpak, Karo, Toba, Nias, Mandailing, Simalungun dan lainnya," tandas Agus.
Sebagaimana diketahui, Mabes Polri melakukan mutasi sejumlah Kapolda. Mutasi jabatan itu berdasarkan Surat Telegram Kapolri nomor ST/3229/XII/KEP./2019, Jumat 6 Desember 2019.
Salah satu yang dimutasi adalah Kapolda Sumatera Utara Irjen Agus Andrianto yang mendapat tugas baru sebagai Kabaharkam. Posisi Agus bakal diisi oleh Irjen Pol Martuani Sormin yang sebelumnya menjabat sebagai Asops Kapolri.[]
