Kapolda Jatim Baru Pernah Menangani Kasus Ratna Sarumpaet

Tampuk kepemimpinan di Polda Jatim berganti. Irjen Fadhil Imran dimutasi menjadi Kapolda Metro Jaya, penggantinya adalah Irjen Nico Afinta.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta yang menggantikan Irjen Fadil Imran yang dimutasi menjadi Kapolda Metro Jaya. (Foto: Tagar/Istimewa)

Surabaya - Tampuk kepemimpinan di Kepolisian Daerah Jawa Timur berubah setelah Kapolri, Jenderal Idham Azis melakukan surat telegram nomor ST 3222/XI/KEP./2020. Kali ini Inspektur Jenderal Nico Afinta menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur menggantikan Fadil Imran yang menjadi Kapolda Metro Jaya.

Data yang dihumpun Tagar, sosok Irjen Nico Afinta sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan. Pria kelahiran 30 April 1971 ini sangat berpengalaman di bidang reserse.

Untuk kebutuhan organisasi dann penyegaran anggota Polri untuk meningkatkan pelayanan, perlindungan, dan mengayomi masyarakat.

Sejumlah kasus pernah ditangani langsung oleh Nico, salah satunya adalah pengungkapan dan penangkapan kasus hoaks Ratna Sarumpaet. Kasus kebohongan yang disebar Ratna Sarumpaet ditangani Nico pada tahun 2018.

Selain kasus Ratna Sarumpaet, Nico juga berhasil mengungkap kasus penyelundupan sabu seberat 1 ton asal China di Serang, Banten. Usai mengungkap kasus tersebut, lulusan Akademi Polisi tahun 1992 ini mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri saat itu, Jenderal Tito Karnavian.

Baca juga:

Sementara itu, karir Nico di korps Bhayangkara pertama kali menjadi Pamapta Poltabes Semarang tahun 1993. Satu tahun berselang, Nico menjabat sebagai Kepala Unit di Porabes Semarang.

Pengalaman Nico tak hanya di Indonesia, dirinya juga pernah tergabung di United Nation IPTF PAS PBB XI pada tahun 1997 hingga 1998 di Bosnia Herzegovina. Usai kembali dari tugas luar negeri, dua tahun berikutnya Nico dipercaya menjabat sebagai Kepala Kepolisian Sektor Metro Ciputat.

Usai bertugas di Jakarta, Nico ditarik ke Kepolisian Daerah Jawa Tengah menjabat sebagai Kepala Unit Ekonomi Direktorat Reserse Kriminal. Setahun berselang, Nico menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang.

Tiga tahun berselang, Nico kembali masuk ke jajaran Polda Metro Jaya. Sejumlah posisi pernah ditempati seperti Kepala Unit Sumdaling Ditkrimsus Polda Metro Jaya, hingga Kepala Subdit V Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 2006. Lalu, di 2008 Nico dipercaya menjadi Kepala Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan menjadi Wadirreskrimum Polda Metro Jaya di 2011.

Sukses berkarir di Polda Metro Jaya, Nico menjadi Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Medan pada tahun 2013. Usai menjadi Kapolrestabes Medan, Nico mengikuti pendidikan Sespati pada tahun 2016.

Usai lulus Sespati, Nico menjadi Karobinopsnal Barekrim Polri, Dirtipidum Bareskrim Polri hingga Staf Ahli Sosial Politik Kapolri. Pada Mei 2020, akhirnya Nico diangkat sebagai Kapolda Kalimantan Selatan.

Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim, Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan mutasi di lingkup Polri adalah hal yang biasa. Truno mengaku mutasi jabatan dilakukan untuk kebutuhan organisasi untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) lingkup Polri.

"Untuk kebutuhan organisasi dann penyegaran anggota Polri untuk meningkatkan pelayanan, perlindungan, dan mengayomi masyarakat," ucapnya.[]

Berita terkait
Wakapolda Jatim Terkejut Kemajuan Banyuwangi
Wakapolda Jatim memiliki kenangan saat menjabat sebagai Kapolres Banyuwangi 10 tahun lalu.
Gerak Cepat Kapolda Jatim Anggota Terinfeksi Corona
Polda Jatim melakukan tracing usai ada personel terinfeksi Covid-19 dan saat ini sudah tertangani dengan baik.
Amankan 100 Kg Sabu, Kapolda Jatim: Buru Bandar Lain
Satres Narkoba Polrestabes Surabaya menembak mati bandar narkoba yang terkait dengan jaringan Lapas Medaeng Surabaya.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.